HOME, Keluarga

Waspada! Inilah Tanda-Tanda Umum dari Toxic Relationship

Waspada! Inilah Tanda-Tanda Umum dari Toxic Relationship

MOMSMONEY.ID - Hubungan atau relationship terbagi menjadi dua kategori yakni hubungan yang positif atau sehat dan hubungan yang negatif atau tidak sehat.

Menjadi idaman bagi banyak orang, suatu hubungan dapat dikatakan sehat jika masing-masing pasangan saling mendukung, menunjukkan empati dan kasih sayang, serta bersedia untuk memberi dan menerima. Meskipun tidak selalu sempurna, namun hubungan yang sehat selalu menuntut pasangan untuk bisa menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara yang saling memuaskan dan tidak memaksakan kehendak atau keinginan pada pihak lain.

Sebaliknya, hubungan yang tidak sehat sering dianggap beracun (toxic relationship) karena dapat merugikan secara emosional dan terkadang membahayakan secara fisik bagi salah satu pihak yang dianggap sebagai korban. Dipopulerkan pertama kali oleh Lillian Glass pada tahun 1995 dalam bukunya yang berjudul Toxic People, istilah toxic relationship digunakan untuk menunjukkan hubungan yang dibangun di atas konflik, persaingan, dan kebutuhan satu orang untuk mengendalikan orang lain.

Baca Juga: Simak, 5 Peran Penting Probiotik dalam Produk Skincare!

Moms, supaya Anda tidak terjebak dalam suatu hubungan yang beracun, inilah tanda-tanda dari toxic relationship yang umum terlihat dan patut Anda waspadai sebagaimana dilansir dari Psychology Today.

1. Suka mengisolasi pasangan

Orang yang tergolong toxic selalu berusaha untuk mengisolasi pasangannya dari keluarga maupun teman-teman si pasangan.

Hal ini mereka lakukan untuk membatasi dukungan dan meningkatkan ketergantungan pada hubungan.

2. Tidak mau bertanggung jawab

Orang yang toxic cenderung tidak memiliki rasa tanggung jawab pribadi atas hal-hal dan peristiwa negatif dalam suatu hubungan.

Jika pasangan Anda bersedia untuk bertanggung jawab penuh atas semua hal yang baik namun enggan bertanggung jawab atas sesuatu yang buruk atau tidak menyenangkan, maka Anda perlu waspada karena kemungkinan besar Anda sedang berada di dalam toxic relationship.

3. Dipenuhi kecemburuan dan ketidakjujuran

Orang yang toxic sering kali menuduh pasangannya menggoda, berkencan, atau bahkan memiliki hubungan seksual dengan orang lain di luar hubungan.

Pada saat yang sama, orang-orang yang beracun dan suka mengontrol dapat secara aktif dan terbuka untuk terlibat dalam perilaku yang sama dengan yang mereka tuduhkan kepada pasangannya.

4. Suka melakukan penyangkalan

Orang yang toxic tidak dapat atau tidak mau melihat dampak dari perbuatan yang mereka lakukan terhadap pasangannya.

Alih-alih mengakuinya, pasangan yang toxic lebih memilih untuk menyangkal kesalahannya, menyoroti orang lain, memanipulasi peristiwa, atau mencoba menciptakan kembali sejarah guna menempatkan diri mereka ke posisi terbaiknya.

5. Rela memberikan segalanya tanpa tahu batasan

Meskipun penting untuk bersedia memberi dan menerima, berkompromi, atau bahkan melakukan apapun yang diinginkan pasangan, namun hal tersebut akan menjadi sesuatu yang beracun jika dilakukan secara terus-menerus dalam segala hal tanpa memedulikan batasan yang semestinya.

Apabila Anda merasa bahwa Anda tidak ragu untuk memberikan segalanya kepada pasangan bahkan dalam hal-hal yang dianggap tidak pantas secara pribadi, moral, atau etis hanya demi menyenangkan pasangan Anda, maka dapat disimpulkan bahwa Anda sedang berada di dalam toxic relationship.

6. Suka mengendalikan

Ketidaksepakatan dan argumen memanglah hal yang umum bagi orang-orang yang sedang menjalin hubungan.

Kendati begitu, hubungan yang mulanya sehat akan perlahan berubah menjadi toxic relationship jika hubungan tersebut secara konsisten dibombardir dengan argumen dan negativitas. Saat ada salah satu pihak dalam sebuah hubungan yang menempatkan dirinya sebagai pengendali, selalu mencaci, meremehkan, merendahkan, atau bahkan mengkritik upaya pihak lain untuk melakukan sesuatu yang positif dan mandiri, maka tidak dapat disangkal lagi bahwa pihak tersebut dan hubungan yang sedang berlangsung tergolong toxic relationship.

Setelah mengetahui tanda-tanda dari toxic relationship, satu-satunya cara terbaik yang harus Anda lakukan adalah mengakhirinya dengan tegas dan segera. Kemudian, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk membantu memulihkan diri Anda dari hubungan yang beracun:

  • Self-care. Temukanlah waktu untuk melakukan perawatan diri dan belajar untuk peduli pada diri sendiri. Hal ini merupakan langkah penting untuk menyembuhkan dan menyeimbangkan kembali prioritas Anda. Anda dapat melakukan hobi yang sudah lama tidak Anda lakukan selama berada di dalam toxic relationship atau mencari hal-hal baru yang penuh tantangan.
  • Reconnect. Membangun kembali ikatan yang akrab dengan keluarga, teman, atau orang lain yang mencintai dan peduli kepada Anda akan membantu menyelaraskan penyembuhan emosional Anda melalui hubungan yang positif dengan orang-orang terpercaya.
  • Terapi. Jika toxic relationship yang Anda jalani sebelumnya berhasil memicu trauma dalam diri Anda, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan terapi. Terapi berperan penting dalam memahami dinamika hubungan yang destruktif dari pasangan yang beracun. Selain itu, terapi juga membantu membangun kepercayaan diri dan harga diri yang diperlukan untuk mempersiapkan hubungan baru yang sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News