HOME, Bugar

Waspada, Ini Tanda Keputihan Abnormal saat Hamil

Waspada, Ini Tanda Keputihan Abnormal saat Hamil

MOMSMONEY.ID - Keputihan saat hamil bisa terjadi karena peningkatan kadar hormon estrogen dan aliran darah ke vagina.

Cairan tambahan yang keluar dari leher rahim atau serviks ini sebenarnya adalah sisa buangan dari rahim dan vagina, bakteri normal dari vagina, dan sel-sel mati dari dinding vagina, dilansir dari Pregnant Education.

Keputihan normal saat hamil ditandai dengan keluarnya cairan jernih atau putih dan tanpa bau. Tekstur keputihan juga cenderung encer, tapi bisa juga sedikit kental.

Biasanya keputihan akan muncul di awal-awal kehamilan dan di trimester akhir kehamilan.

Baca Juga: Gejala Kanker Kandung Kemih yang Perlu Anda Ketahui

Sebaliknya, ibu hamil perlu waspada jika keputihan disertai dengan keluhan tertentu, karena keputihan seperti ini bisa disebabkan oleh infeksi vagina, seperti:

1. Jika keputihan saat hamil tidak berbau namun terdapat gejala nyeri saat berkemih 

2. Jika keputihan saat hamil berwarna putih atau abu-abu disertai bau amis terutama setelah berhubungan seksual

3. Jika keputihan saat hamil berwarna kuning disertai bau, vagina terasa gatal dan berwarna merah, serta rasa tidak nyaman saat berkemih dan berhubungan seksual

Penyakit ini perlu diobati dengan obat antibiotik sesuai resep dokter. Jika tidak ditangani dengan baik, penyebab keputihan saat hamil ini berisiko menimbulkan masalah dalam kehamilan. 

Masalah yang kemungkinan muncul akibat keputihan abnormal saat hamil seperti kelainan pada janin, kelahiran prematur, atau janin terlahir dengan berat badan rendah.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Ini Gejala Kanker Serviks pada Remaja

Untuk mencegah terjadinya keputihan saat hamil yang disebabkan oleh infeksi, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti dirangkum dari Health Focus, di antaranya:

1. Bersihkan vagina secara rutin dengan cara yang benar, yaitu dari arah vagina menuju anus setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. 

2. Segera ganti pakaian setelah tubuh banyak berkeringat atau basah, misalnya karena olahraga atau berenang.

3. Gunakan kondom saat berhubungan seksual dan hindari berganti pasangan seksual.

4. Hindari menggunakan pembalut, tisu, dan sabun yang mengandung pewangi untuk membersihkan vagina.

5. Hindari mengenakan celana yang terlalu ketat, Biar lebih nyaman, gunakanlah celana yang dapat menyerap keringat, misalnya yang berbahan katun.

6. Perbanyak beristirahat dan kurangi stres untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat. Hal ini berguna untuk menjaga imunitas tubuh.

Jika Anda mengalami keputihan yang mengarah ke tanda atau gejala infeksi vagina seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar kondisi tersebut bisa ditangani dengan tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News