HOME, Keluarga

Vaksinasi Beri Perlindungan Hingga 91% dari Kematian, Laju Vaksinasi Dipercepat

Vaksinasi Beri Perlindungan Hingga 91% dari Kematian, Laju Vaksinasi Dipercepat

MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan bahwa vaksinasi lengkap ditambah booster dapat memberikan perlingungan hingga 91% dari kematian atau risiko terburuk lain akibat Covid-19. Karenanya, pemerintah akan terus mempercepat laju vaksinasi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, percepatan vaksinasi ini bekerja sama dengan pemerintah daerah serta institusi lain seperti TNI dan Polri. Adapun, pada Februari ini, kecepatan ssuntikan harian berada di kisaran 1 juta smapai 1,4 juta dosis per hari.

"Hingga kemarin (24/2) kita telah melaksanakan 190.451.523 vaksin dosis 1, 143.032.523 vaksin dosis 2, serta  9.460.523 vaksin booster. Lebih dari 50% dari total populasi 270 juta penduduk indonesia telah menerima vaksinasi dosis lengkap. Melihat laju vaksinasi saat ini, pemerintah menargetkan akan memenuhi vaksinasi lengkap pada 70% populasi masyarakat Indonesia pada Juni 2022," kata Nadia dalam keterangan tertulis, Jumat (25/2).

Meski telah mendapatkan vaksinasi lengkap atau telah menerima booster, Nadia pun mengatakan ini bukan berarti masyarakat bisa mengabaikan protokol kesehatan. Dia mengatakan, vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan harus dijalankan secara berasamaan karena ini bisa memutus rantai penyebaran.

Baca Juga: Ingin Menanam Daun Bawang di Rumah? Begini Cara Mudahnya

Adapun berdasarkan data Kemenkes, hingga 22 Februari, jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 549.431 orang dengan jumlah pasien yang dirawa di rumah sakit sebanyak 37.638 pasien dan 813 pasien kondisi berat dan 185 pasien kondisi kritis.

Kemenkes juga mencatat, jumlah pasien 17.871 yang di rawat di RS pada periode 21 Januari-22 Februari 2022 terdapat  2.489 pasien meninggal dunia. Dari jumlah tersebut sebagian besar dari pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap.
 
“Pasien yang meninggal ini terdiri dari berbagai kategori kelompok, baik itu kelompok pasien lansia dan non lansia, kelompok pasien komorbid dan non komorbid, serta kelompok pasien yang belum divaksinasi dan telah divaksinasi. Angka kematian terpantau meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan yang belum melengkapi vaksinasi,” kata Siti.

Risiko kematian bagi non lansia tanpa komorbid yang telah mendapat booster adalah 0,49%. Sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapat booster yakni 7,5%. Risiko kematian non lansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9%. Sedangkan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin lengkap dosis yakni 22,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News