HOME, Bugar

Ubah Gaya Hidup Anda! 5 Kebiasaan Ini Bisa Meningkatkan Risiko Terserang Stroke

Ubah Gaya Hidup Anda! 5 Kebiasaan Ini Bisa Meningkatkan Risiko Terserang Stroke

MOMSMONEY.ID - Stroke adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan begitu saja. Pasalnya, penyakit ini masuk kategori kondisi gawat darurat medis.

Artinya, pengidap penyakit ini harus segera mendapatkan penanganan medis untuk menghindari komplikasi. Kabar buruknya, terlambat sedetik saja dalam menangani bisa meningkatkan risiko kematian sel otak. 

Ada beberapa faktor risiko yang perlu Anda ketahui berkaitan dengan potensi penyebab stroke. Anda mungkin memiliki beberapa faktor di bawah ini.

Baca Juga: 5 Gejala Penyakit Syaraf di Usia Muda yang Perlu Diketahui

1. Minimnya aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Olahraga secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya stroke.

Kondisi kesehatan tersebut antara lain termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, tingginya kadar kolesterol, dan diabetes. 

2. Pola makan tidak sehat

Stroke dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang salah satunya adalah akibat sumbatan oleh plak. Plak ini lebih mudah terbentuk pada individu dengan diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.

Karena itu, cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, serta sodium. Perbanyak porsi makan sayur dan buah.

3. Mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol

Minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko terjadinya stroke. Meinuman beralkohol juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, suatu bentuk lemak dalam darah yang dapat mengeraskan arteri.

Baca Juga: Penyebab Hipertensi yang Harus Anda Waspadai

4. Kebiasaan merokok

Tidak semua orang memahami bahayanya merokok. Padahal, dalam bungkus rokok sudah tertulis apa saja kemungkinan bahaya dari kebiasaan yang tak memberikan manfaat bagi tubuh ini.

5. Tak bisa mengelola stres dengan baik

Menurut sebuah studi dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, yang diterbitkan di jurnal The Lancet, stres punya kaitan langsung dengan terjadinya stroke dan penyakit jantung.

Kaitan ini berpusat di area otak yang bernama amigdala, yaitu kelompok saraf yang bertanggung jawab untuk mengatur emosi, rasa takut, kecemasan, kesenangan, dan stres.

Berbagai penyakit berbahaya seperti stroke sebetulnya dapat dicegah. Periksakan diri Anda untuk mengetahui apakah Anda memiliki risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi.

Selanjutnya: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Buah Kiwi Untuk Kesehatan Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News