Santai

Toilet Duduk vs Toilet Jongkok, Ini Lo Dampaknya ke Kesehatan

Toilet Duduk vs Toilet Jongkok, Ini Lo Dampaknya ke Kesehatan

MOMSMONEY.ID -  Toilet duduk vs toilet jongkok telah menjadi perdebatan sejak lama. Apabila di negara kawasan Asia banyak pilihan antara toilet duduk atau toilet jongkok, berbeda dengan negara barat yang lebih banyak menggunakan toilet duduk.

Mengawali perdebatan tersebut, pendukung toilet jongkok memiliki argumen bahwa posisi jongkok lebih memudahkan feses untuk keluar. Namun bagi orang barat yang terbiasa dengan toilet duduk, mungkin belum terbiasa dengan posisi jongkok pada toilet. 

Asal tahu saja, toilet duduk ditemukan oleh Sir John Harington pada akhir abad ke-16. Namun toilet duduk baru bisa digunakan secara masal pada abad ke-19. 

Baca Juga: 4 Keahlian Menyamar Tim Rainbow Taxi di Taxi Driver 2

Beberapa negara barat sampai saat ini terbiasa dengan menggunakan toilet duduk. Sementara toilet jongkok lebih banyak digunakan di negara berkembang.

Melansir Daily Mail, Gastroenerologis Western Sydney University Vincent Ho mengungkapkan beberapa keuntungan dari toilet jongkok. Pertama, pada bagian tubuh manusia dikenal dengan istilah rektum.

Rektum adalah bagian dari usus besar dekat anus ang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Saat rektum terisi dengan tinja, maka rektum akan berkontraksi dan menyebabkan otot polos saluran anus menjadi rileks. 

Otot puborectalis yang mengelilingi rektum seperti selempang biasanya menarik rektum ke depan untuk menciptakan sudut yang rapat. Sudut ini dikenal dengan sudut anorektal. Selama buang air besar, otot puborectalis akan mengendur dan sudut anorektal akan melebar.

Nah, posisi jongkok saat buang air besar memungkinkan bagian menjadi lebih lebar sehingga membantu pengeluaran feses jadi lebih mudah dan lebih lancar.

Dari beberapa eksperimen yang telah dilakukan, ada perbedaan antara posisi jongkok dan duduk. Peneliti Israel Dov Sikirob mempelajari 28 sukarelawan sehat untuk mencatat berapa lama mereka buang air besar dan seberapa sulit usaha mereka. 

Para relawan ini duduk di toilet yang memiliki ketinggian berbeda yakni 42 dan 32 cm, serta berjongkok di atas wadah plastik. Mereka mencatat gerakan usus berturut-turut di setiap posisi buang air besar. 

Rata-rata buang air besar di toilet jongkok adalah 51 detik. Sedangkan buang air besar di toilet duduk yang lebih rendah membutuhkan 114 detik dan toilet duduk yang lebih tinggi membutuhkan 130 detik. Peserta juga menemukan fakta bahwa buang air besar lebih mudah di toilet jongkok dari pada saat duduk. 

Penelitian yang dilakukan di Jepang mengamati 6 sukarelawan yang rektumnya diisi dengan larutan kontras dan diminta untuk mengeluarkan cairan dengan duduk dan jongkok. Peneliti menemukan bahwa sudut anorektal memiliki lebar yang lebih baik saat di posisi jongkok. Peserta juga mengalami lebih sedikit ketegangan perut saat jongkok. 

Orang yang mengejan secara berlebihan lebih rentan mengalami robekan pada lapisan anus. Suatu studi di Pakistan pernah mengamati peserta yang memiliki keluhan ini dengan gejala buang air besar yang menyakitkan dan keluar darah dari rektum. Saat peserta mengadopsi postur jongkok untuk buang air besar, gejala menjadi berkurang signifikan. 

Beberapa penelitian tersebut mungkin telah menjelaskan perdebatan toilet duduk vs toilet jongkok. Namun sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan orang kesulitan buang air besar atau tidak. Beberapa faktor tersebut antara lain pola makan, olahraga, obat-obatan dan asupan cairan. 

Sehingga soal mana yang lebih sehat antara toilet duduk vs toilet jongkok masih perlu dilakukan penelitian yang lebih dalam. Pasalnya saat ini tidak ada bukti kuat bahwa buang air besar dengan cara jongkok bisa mengobati atau menyembuhkan wasir. 

Serta tidak ada pasti bahwa buang air besar di toilet duduk bisa menyebabkan divertikulosis kolon atau adanya kantong pada dinding usus besar. Bahkan buang air besar di toilet jongkok pun masih memiliki risiko memicu peningkatan tekanan darah pada orang sehat maupun penderita hipertensi. Beberapa kasus stroke ditemukan saat buang air besar di toilet jongkok. 

Baca Juga: 4 Tanda Anak Remaja Kurang Didengarkan Orang Tua. Yuk, Evaluasi!

Demikian informasi mengenai perdebatan toilet jongkok vs toilet duduk. Jika Anda ingin mendapatkan manfaat dari toilet jongkok di toilet duduk, bisa menggunakan pijakan kaki yang agak tinggi supaya postur menyerupai sedang jongkok. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News