HOME, InvesYuk

Tips Membiakkan Duit di Instrumen Investasi Lewat Marketplace dan Pinjol

Tips Membiakkan Duit di Instrumen Investasi Lewat Marketplace dan Pinjol

MOMSMONEY.ID - Kemajuan teknologi menyajikan banyak kemudahan. Tak terkecuali dalam hal berinvestasi. 

Kini, semakin banyak produk investasi yang ditawarkan perusahaan jasa keuangan lewat aplikasi atau plaform sejenis marketplace maupun dompet digital.

Sebut saja, misalnya, Tokopedia yang menawarkan emas dan reksadana. Selain itu, ada Bukalapak yang  menawarkan produk reksadana.

Tak hanya itu. Kredit digital seperti Akulaku ikut menawarkan produk investasi berupa peer to peer lending (P2P) yang bekerjasama dengan perusahaan Asetku.

Agustina Fitria, perencana keuangan Oneshildt Financial Planner, mengatakan, platform digital merupakan agen penjual. Dengan kata lain, ada product owner yang memiliki produk tersebut. 

Nah, jika Anda berinvestasi lewat kanal tersebut, perlu mengetahui siapa yang membuat produk investasi tersebut.

Investor juga perlu mengamati sejarah atau rekam jejak perusahaanya serta melihat laporan keuangannya, apakah positif atau justru kerap mengalami kerugian.

Widya Yuliarti, perencana keuangan dari Komunitas Menyala, menimpali, jalur pembelian produk investasi lewat aplikasi digital, sebenarnya memudahkan konsumen untuk membiakkan uangnya.

Alasannya, konsumen tidak perlu repot ke bank untuk investasi. Tapi, karena ada  keterbatasan informasi pada platform, calon investor harus mencari tahu produk yang ditawarkan. 

"Jadi, sebelum memutuskan investasi, sebaiknya melakukan cross check dengan siapa platform itu bekerjasama. Cari tahu juga, apakah mereka sudah terdaftar di OJK," kata Widya.

Ambil contoh, telfon P2P lending Akulaku yang bekerjasama dengan Asetku, yang memang sudah lama berkecimpung di reksadana.

Dengan profil penjual produk investasi buang jelas, kata Widya, investor akan aman jika tertarik berinvestasi di produk tersebut. Sebab, ya itu tadi, perusahaan penjual produk investor sudah terdaftar di OJK sebagai regulator industri jasa keuangan. 

Selesai? Belum. Setelah mengetahui siapa yang membuat produk tersebut, Agustina menyarankan, investor juga perlu memahami produk investasi yang akan dibeli.

Jangan sampai, ketika akan menjual atau mencairkan hasil investasinya, terjadi kesalahpahaman. Makanya, investor harus mencari tahu langsung dari pemilik produk. 

"Ya, memang jadi ada upaya lebih yang dikeluarkan agar lebih paham," kata Agustina

Agustina menambahkan, produk investasi di platform digital cocok bagi pemula yang masih terbatas pengetahuannya soal investasi.

Dengan kemudahan yang ditawarkan, xiharapkan sejak dini akan banyak masyarakat mulai berinvestasi, meski dengan setoran dana yang kecil. 

Info saja,  investasi lewat platform digital menawarkan setoran yang terbilang murah. Sebut saja reksadana mulai dari Rp 10.000.

Lantas, pembelian emas bisa hanya dari pembulatan belanja di marketplace seperti Tokopedia. Lalu, untuk P2P bisa dimulai dari Rp 50.000 saja. 

Namun, Agustina menegaskan untuk produk P2P tidak cocok dimanfaatkan untuk pemula. Produk tersebut memang menawarkan bunga yang tinggi, akan tetapi risikonya pun juga tinggi.

"Kalau hanya Rp 50.000 ya tidak apa-apa. Untuk coba-coba. Tapi, jika masih pemula dan dananya besar, harus hati-hati terjadi gagal bayar," pesan Agustina.

Sementara Widya berpendapat, siapapun bisa memanfaatkan aplikasi tersebut untuk berinvestasi. Jadi, tidak hanya diperuntukkan bagi pemula. 
Nah, jika memang tertarik untuk menginvestasikan semua dana lewat platform, ya tidak masalah dan aman-aman saja.

Lagi pula, platform yang diumpamakan oleh Widya sebagai sebuah mal dengan beragam produk itu sudah berizin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News