HOME, Bugar

Tips Diet Sehat untuk Ibu Hamil yang Obesitas

Tips Diet Sehat untuk Ibu Hamil yang Obesitas

MOMSMONEY.ID -  Ibu Hamil yang mengalami obesitas diklaim cukup berisiko mengalami komplikasi kehamilan hingga kemungkinan akan melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, sebuah hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa ada pola diet untuk ibu hamil yang obesitas, mengutip Healthline. 

Diet tersebut dapat membantu menurunkan berat badan ibu hamil dengan cara yang aman dan tanpa membahayakan janin. Hal ini harus menjadi konsentrasi utama. Jangan sampai melakukan diet yang membahayakan janin dalam perut. 

Mengingat kondisi obesitas selama masa kehamilan memiliki banyak risiko, antara lain keguguran, diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, preeklamsia, penggumpalan darah atau pendarahan hebat saat melahirkan.

Sementara risiko terhadap janin dengan ibu obestitas adalah bayi lahir sebelum 37 minggu, memiliki berat badan tidak normal, cacat lahir, risiko terkena sakit jantung dan diabetes yang lebih tinggi di kemudian hari, hingga yang paling fatal dapat menyebabkan kematian bayi.

Untuk mengetahui apakah ibu hamil masuk kategori obesitas atau tidak, bisa dilihat dari Indeks Massa Tubuh (IMT). Kategori ini bisa menilai ibu hamil mengalami obesitas atau tidak. Berikut data untuk populasi Asia termasuk Indonesia, merujuk dari laman resmi WHO.

Obesitas = IMT di atas 25

Berat badan berlebih = IMT antara 23-24,9

Berat badan normal = IMT antara 18,5-22,9

Berat badan di bawah normal = IMT di bawah 18,5

Angka di atas bisa jadi tidak akurat apabila ibu hamil menderita gangguan makan atau lainnya. Sebagai alternatif, Anda dapat melakukan cek kondisi tubuh menyeluruh pada dokter kandungan.

Baca Juga: Perut Sebelah Kiri Sakit? Waspadai Gejala Kista Ovarium

Merujuk pada angka tersebut, jika ibu hamil mengalami obesitas dan ingin menjalankan diet sehat, berikut tips yang bisa dilakukan ibu hamil untuk menurunkan berat badan dengan aman dan tidak membahayakan janin. 

1. Konsultasikan ke dokter

Sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan sebelum memulai diet, supaya dokter dapat memantau perkembangannya secara signifikan. Selain itu, dokter juga bisa menyarankan jenis makanan, hingga aktifitas yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mengontrol berat badan.

2. Ibu hamil obesitas disarankan mengubah pola makan

Pola makan sehat, bergizi serta teratur juga paling penting agar bayi tidak lahir dengan cacat. Pilih sayuran serta buah dengan kandungan vitamin A, C dan K, asam folat, zat besi, mineral, serat. 

Konsumsi daging tanpa lemak, ikan salmon yang kaya omega-3, kacang-kacangan untuk mencegah diabetes. Porsinya tentu tidak berlebih, imbangi minum susu serta air putih cukup.

3. Kehamilan sebagai peluang perubahan

Selama proses kehamilan, tidak ada kesehatan yang jauh lebih penting selain kondisi ibu dan janin. Meski ibu hamil harus diet, jadikan kesempatan ini sebagai peluang untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

4. Konsumsi suplemen prenatal

Meski sudah mengonsumsi makanan bergizi, ada kemungkinan ibu hamil melewatkan nutrisi lainnya yang juga tidak kalah penting untuk tubuh serta janin. Ibu hamil dapat meminta suplemen prenatal ke dokter kandungan masing-masing yang dosisnya menyesuaikan kondisi.

5. Olahraga teratur tapi tidak berlebihan

Ibu hamil tetap bisa berolahraga untuk mengurangi berat badan berlebih penyebab obesitas. Jenis olahraganya tentu tidak berat, namun perlu rutin serta teratur melakukannya.

Baca Juga: Panduan untuk Bumil Positif Covid-19 saat Melahirkan

Meski ibu hamil sedang melakukan diet, jangan sampai terlalu kelelahan yang membahayakan baik untuk dirinya maupun janin dalam kandungannya. Lebih baik pergi ke dokter kandungan untuk melakukan konsultasi apabila memang ingin melakukan diet sehat saat proses kehamilan. 

Selanjutnya: 5 Hal yang Membuat Bayi Bahagia Saat di Dalam Perut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News