AturUang

Tips Atur Keuangan dan Berhemat Ala Flip

Tips Atur Keuangan dan Berhemat Ala Flip

MOMSMONEY.ID - Hemat pangkal kaya. Mungkin pepatah ini yang cocok bagi anda yang tengah berhemat ketika menerima gaji. Maklum, kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) dan ojek online membuat anda dan mungkin banyak orang khawatir hingga mempengaruhi anggaran rumah tangga.

Oleh sebab itu, anda perlu cermat dalam menghemat keuangan keluarga agar tidak membengkak. Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan agar tetap stabil di tengah berbagai kondisi tidak menentu?

Berikut tips mengatur keuangan dengan cara berhemat dari Flip, perusahaan penyedia jasa pembayaran berbasis teknologi di Indonesia.

  1. Bedakan Butuh vs Ingin

Sebelum mengambil keputusan melakukan transaksi, ada baiknya terlebih dahulu memahami perbedaan kebutuhan dengan keinginan. Tertulis dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2012 bahwa komponen dan pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak, di antaranya adalah pangan, sandang, papan, kesehatan, dan lain-lain. Sedangkan keinginan memiliki sifat untuk tidak segera terpenuhi, misalkan membeli smartphone  atau handphone (HP) edisi terbaru karena ingin terlihat mewah. 

Baca Juga: Bisa Lebih Hemat Loh Moms, Yuk Coba Cara Menanam Kangkung untuk Pemula!

  1. Tentukan Prioritas Kebutuhan 

Bila ingin hemat, memprioritaskan pengeluaran kebutuhan sangat penting.  Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar mulai dari menentukan apa yang paling penting, hal yang perlu dihilangkan atau dikurangi hingga solusi untuk pengeluaran opsional lainnya. Dalam menyusun prioritas kebutuhan, anda perlu membaginya menjadi lima yaitu

  1. Kebutuhan Dasar

Makan sehari-hari, tempat tinggal, listrik, pulsa, transportasi, dan pakaian.

  1. Kebutuhan Wajib

Cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), motor, iuran BPJS, dan uang sewa kos/kontrakan.

  1. Kebutuhan Masa Depan

Menabung untuk dana darurat, menikah, liburan, uang muka KPR.

  1. Kebutuhan Sosial 

Bantuan keluarga dan Sedekah.

  1. Kebutuhan Pribadi

Hobi, Fashion dan HP baru.

Baca Juga: Promo McD September 2022, Akhir Bulan Dapat Bonus Gajian Ceria Diskon 20%

Agar lebih mudah mengatur keuangan, lebih baik anda memiliki lebih dari dua rekening berbeda untuk memisahkan dana sesuai kebutuhan. Anda bisa mentransfer atau mengambil uang ke rekening lain yang digunakan untuk membayar berbagai keperluan.

3. Melakukan Budgeting Pendapatan

Melakukan pembagian anggaran pendapatan sangat membantu keuangan lebih terencana, lo, apalagi dengan rumus 50-30-10-10. Semisal pendapatan berjumlah Rp 4,5 juta, maka alokasikan 50% atau sekitar Rp 2,25 juta untuk digunakan sebagai kebutuhan dasar dan kebutuhan wajib. Lalu, 30% pendapatan sebesar Rp 1,35 juta digunakan untuk membayar cicilan utang atau arisan. Sedangkan 10% pendapatan yakni Rp 450.000 ditabung untuk dana darurat dan 10% lainnya digunakan untuk keperluan pribadi atau sosial. 

4. Mengamankan Dana Darurat 

Dana darurat diperlukan untuk antisipasi kebutuhan uang mendesak saat pendapatan turun. Nilai dana darurat harus dimiliki idealnya sebesar tiga kali nominal pengeluaran rutin bagi yang belum menikah dan 6 kali nominal pengeluaran rutin bagi yang sudah menikah. Mengumpulkan dana darurat sebaiknya disisihkan 5% sampai 10% dari pendapatan dan bentuknya bisa disimpan dalam tabungan, emas ataupun deposito. 

Tarif hidup yang terus meningkat mendorong masyarakat untuk harus berhemat dalam pengeluaran sehari-hari. Selain melakukan hal-hal di atas sebagai cara untuk berhemat dan hanya sedikit yang menyadari bahwa biaya tersembunyi (hidden cost) pada transaksi keuangan bisa dikurangi. 

Baca Juga: Jangan Cuma untuk Transaksi, Pakai E-Wallet Juga Sebagai Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News