Santai

Tingkat Pengangguran Indonesia 7%, Keterampilan Kaum Muda Perlu Ditingkatkan

Tingkat Pengangguran Indonesia 7%, Keterampilan Kaum Muda Perlu Ditingkatkan

MOMSMONEY.ID - Penyedia kerja sektor swasta sangat membutuhkan talent yang memiliki perpaduan keterampilan digital dasar dan keterampilan interpersonal. Namun menurut penelitian "Mind The Gap: Mapping Youth Skills for the Future in Asean" yang diluncurkan ASEAN Foundation terdapat fakta bahwa mayoritas kaum muda Indonesia tidak mempunyai cukup keterampilan di bidang digital, baik pada level dasar maupun lanjutan.

Penelitian yang berkolaborasi dengan Plan International dan didukung oleh Google.org ini menemukan bahwa 32% responden memiliki sedikit atau tidak menguasai keterampilan digital di tingkat dasar serta 48% hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak menguasai keterampilan digital lanjutan. Sementara keterampilan digital lanjutan hanya dikuasai oleh 25% kaum muda Indonesia.

Adapun setengah kaum muda Indonesia, yaitu sebanyak 64%, merasa bawa bahwa keterampilan di bidang self-leadership atau kepemimpinan diri paling utama membantu mendapatkan pekerjaan. Keterampilan dalam bidang ini di antaranya manajemen waktu, kewirausahaan, inisiatif, sifat dapat dipercaya, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan. Pada posisi kedua, keterampilan interpersonal seperti kepemimpinan atau kerja tim dianggap mendukung dalam mendapatkan pekerjaan oleh 42% responden. 

Baca Juga: Promo Kartu Debit BNI, Manfaatkan Diskon Hotel & Pesawat PegiPegi s.d Rp176.000

Namun kaum muda Indonesia masih termotivasi untuk mempelajari keterampilan digital lebih dalam. Sekitar 40% responden penelitian Mind the Gap merasa penting untuk meningkatkan keterampilan digital dasar mereka. Selain itu, terdapat 35% kaum muda yang percaya bahwa peningkatan keterampilan digital tingkat lanjutan diperlukan di dunia kerja.

Kecocokan keterampilan dengan kebutuhan di industri dibutuhkan untuk menghadapi tantangan memasuki dunia kerja. Sekedar informasi saja, angka pengangguran kaum muda di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di ASEAN, bahkan hampir mencapai 7% lebih tinggi daripada rata-rata global 2020 dengan setidaknya 1 dari 5 kaum muda usia produktif di Indonesia menganggur. Mereka juga sering dikategorikan sebagai kelompok rentan yang menghadapi kondisi pekerjaan berkualitas rendah, upah rendah, kekurangan pengalaman dan lingkungan kerja yang buruk. 

Situasi ini semakin diperparah oleh krisis COVID-19 yang sangat berdampak pada pekerja muda ASEAN. Terhitung sebanyak 6,2% generasi muda kehilangan pekerjaan, angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan orang dewasa yang berada di 2,8%. Tren ini diperkirakan akan semakin menempatkan generasi muda terpinggirkan (underserved youth), seperti perempuan dan difabel, dalam posisi yang kurang menguntungkan.

Baca Juga: Kenali Alergi Kulit pada Kucing, Ini Gejala dan Penyebabnya

Oleh sebab itu, berupaya mendalami isu sehingga dapat menghadapi tantangan ini dengan pendekatan yang efektif, penelitian Mind the Gap menjangkau total 1.080 responden dan 320 peserta FGD dan wawancara dari sepuluh negara ASEAN. Penelitian yang merupakan bagian dari program Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment ini berfokus pada kaum muda dari kelompok minoritas, perempuan, difabel, pengangguran dan pekerja dengan pendapatan di bawah minimum. 

“Dengan dunia mulai bergerak memasuki era pasca-COVID, dampak pandemi masih terasa. Perubahan drastis di dunia kerja saat ini mewajibkan kaum muda untuk beradaptasi lebih cepat, baik itu melatih kembali atau meningkatkan keterampilan mereka dengan mandiri,” kata Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Yang Mee Eng.

Masih menurut laporan penelitian yang sama, mengungkapkan bahwa 1 dari 2 kaum muda Indonesia yakni sekitar 48% bercita-cita bekerja di sektor pemerintahan. Adapun 35% lainnya ingin menjadi wirausaha, atau bekerja di bidang media dan komunikasi 29% serta di bidang keuangan sebesar 27%. Sementara itu, sebagian kecil, yakni sekitar 18% memilih bidang teknologi, pendidikan 11%, kesehatan 8%, transportasi 4%, organisasi nirlaba 4%, dan energi 2% untuk prospek karir mereka. 

Di samping itu, dalam bersaing mendapatkan pekerjaan yang layak, kaum muda Indonesia masih termotivasi meningkatkan kemampuan pada ragam bidang meski telah relatif menguasai bidang-bidang tersebut. Adapun ragam bidang yang dimaksud, yakni kepemimpinan diri sebesar 56%, interpersonal 46%, dan keterampilan kognitif 35%. Prioritas untuk meningkatkan dan melatih kembali keterampilan sejalan dengan upaya yang membantu dalam mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: Promo RedDoorz September Ceria, Diskon Hingga 25% dengan Kode Promo Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News