HOME, AturUang

Tetaplah Konsisten Berinvestasi, Meski Penghasilan Berkurang Karena Pandemi

Tetaplah Konsisten Berinvestasi, Meski Penghasilan Berkurang Karena Pandemi

MOMSMONEY.ID - Tahun 2021 ini, banyak karyawan dan pekerja tidak mendapatkan kenaikan gaji. Maklum, pandemi korona bikin perlambatan ekonomi, sehingga tak sedikit pula sektor bisnis yang mengalami kesulitan.

Pemerintah juga sudah memutuskan, tidak menaikkan upah minimum. Meski memang, beberapa daerah tetap menaikkan UMP mereka. Sebut saja di Ibukota RI, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, memutuskan kenaikan UMP DKI Jakarta setinggi 3,27% menjadi Rp 4,41 juta. Namun, kebijakan itu tidak berlaku untuk seluruh sektor. Selain DKI Jakarta, beberapa daerah yang ikut menaikkan UMP 2021 antara lain Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan Sulawesi Selatan.

Kalau Moms atau pasangan tidak termasuk yang mengalami kenaikan gaji, tenang saja. Mike Rini, perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE), seperti dikutip dari Tabloid KONTAN mengatakan, tidak naiknya gaji erat hubungannya dengan pengelolaan pengeluaran.

Apabila kondisi keluarga tidak berubah, misalnya saja pekerjaannya tetap dan jumlah tangungannya sama, maka tidak akan ada masalah keuangan.

Soalnya, selama pandemi ini, banyak orang melakukan aktivitas dari rumah. Misalnya bekerja dan anak-anak sekolah dari rumah. Maka, sebenarnya banyak pengeluaran bisa ditekan. Alhasil, seharusnya sudah Moms bisa mulai menginvestasikan sisa gaji. Sehingga ketika gaji tidak naik, masih ada tabungan lebih untuk kebutuhan mendasar.

Mike memberi contoh, katakanlah, sekolah anak. Selama belum ada sekolah tatap muka, uang transportasi anak dan uang jajan anak bisa dialokasikan untuk investasi.

Walaupun, Mike meyakini juga bahwa tidak semua orang bisa menekan pengeluarannya selama pandemi. Maklum Moms, acapkali internet dan listriknya malah naik karena melakukan pekerjaan dari rumah.

Baca Juga: Pilihan Investasi Halal, Saham Syariah hingga Reksadana Syariah

Sementara, perencana keuangan dari Oneshildt Financial Planning, Agustina Fitria, berpendapat bahwa tidak naiknya gaji pada 2021 bisa sedikit mengganggu rencana keuangan ke depan.

"Biasanya rencana keuangan sudah dirancang sesuai dengan perhitungan kenaikan gaji tiap tahunnya," kata Agustina kepada Tabloid KONTAN.

Contohnya, Moms sudah merancang biaya kuliah anak lima tahun ke depan. Tiap tahun, idealnya, Moms akan menambah jumlah investasi untuk mengejar target tersebut. Kalau gaji tidak naik, bisa jadi Moms belum dapat mengalokasikan dana yang lebih besar. 

Agustina menyarankan, sebaiknya mengurangi pengeluaran ketika gaji tidak naik. Masing-masing orang harus menentukan prioritas pengeluaran. Prioritas itu di antaranya makan, bayar uang sekolah, dan membayar uang cicilan.

Dari prioritas itu, sebaiknya dilihat lagi mana yang bisa ditekan. Moms bisa mulai dari yang paling sederhana dahulu. Misalnya, makan. Makan adalah prioritas. Tapi banyak orang menghabiskan uangnya untuk makan di restoran bersama keluarga. Nah, untuk menekannya, mulailah mengurangi makan di restoran.

Baca Juga: Bikin Minuman Pelengkap Workout Sendiri Yuk, Moms!

Hanya, pesan Agustina, jangan sekali-kali mengurangi porsi investasi jika gaji tidak naik. Misalnya, saat ini porsi investasi sekitar 10%. Lantas karena gaji tidak naik dikurangi menjadi 5%. Itu membuat orang terlena, sehingga ketika gajinya sudah mulai naik lagi, orang biasanya enggan menyisihkan uang untuk investasi ke porsi sebelumnya.

"Saya menyarankan untuk investasi dalam bentuk apa pun, misalnya, reksadana atau ada cicilan, sebaiknya minta autodebit saja dari rekening. Biar tidak terpakai untuk hal lain," pesan Agustina.

Mike juga mewanti-wanti bahwa investasi harus tetap berjalan meski gaji tidak naik sesuai harapan. Menurutnya, investasi  adalah prioritas selain cicilan.

"Investasi dalam kondisi apa pun harus diprioritaskan. Paling tidak 10% dari gaji," kata Mike.

Akan berbeda halnya jika kondisinya Moms kehilangan pekerjaan atau usaha. Dengan begitu sumber penghasilan tidak ada samasekali. Alhasil, dana untuk berinvestasi pun jelas tidak ada.

Nah, barulah dalam kondisi demikian itu, Anda bisa mengurangi bahkan berhenti sejenak untuk berinvestasi. Lantas, hasil investasi yang sudah dikumpulkan selama masih aktif bekerja digunakan untuk menyambung hidup. Baik itu untuk kebutuhan sehari-hari ataupun memulai usaha. 

Selanjutnya: Lakukan Hal-Hal Ini Agar Lebih Bahagia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News