BisnisYuk

Tertarik Usaha Ternak Kura-Kura? Simak Cara Memulainya Ini

Tertarik Usaha Ternak Kura-Kura? Simak Cara Memulainya Ini

MOMSMONEY.ID - Beberapa tahun belakangan, makin banyak orang yang memelihara kura-kura. Sebagai hewan peliharaan, kura-kura jadi pilihan karena tidak ribet merawat binatang yang satu ini. Penyakitnya, paling hanya pilek. 

Tidak heran jika pengusaha kura-kura pun bisa mencatat pendapatan lumayan. Margin usaha ini juga gede, karena biaya perawatan relatif murah. 

"Yang pasti lompatan marginnya jauhlah. Bisa sampai 50%," tegas Pemilik Urban Squad Farm Wem Lumanauw.

Jika Anda ingin terjun dalam usaha ini tentu Anda harus cinta dulu dengan kura-kura. Dengan kecintaan itu, Anda akan memahami bagaimana karakter hewan bertempurung ini. Kalau paham karakternya, Anda akan paham mengenai teknik-teknik perawatannya.

Ini penting karena usaha Anda berbasis makhluk bernyawa. Anda harus peka dengan kondisi mereka. Misalnya, saat kura-kura sakit.

Wem Lumanauw bilang ilmu dasarnya adalah memahami asal si kura-kura darat ini. Karena berasal dari gurun jadi hal utama dalam perawatan kura-kura adalah memastikan suhu sekitarnya sekitar 32 derajat celcius. Jika kurang dari itu, kura-kura bisa pilek. Pilek inilah yang paling sering menyerang kura-kura darat.

Bentuk kandang kura-kura cukup sederhana. Bisa dibuat seperti kolam berbahan semen dengan isian pasir.

Pasir diperlukan, karena saat dewasa, kura-kura akan menggali untuk bertelur. Kandang dibuat secara terbuka dengan peneduh di pinggirnya untuk mengantisipasi hujan.

Baca Juga: Simak 4 Manfaat Lari Sore untuk Anda yang Super Sibuk

Sementara untuk kura-kura bayi, Anda harus menyediakan ruangan tersendiri dan terpisah dari indukan. Bayi kura-kura darat harus punya suhu hangat yang intens. Jka malam dia butuh cahaya lampu khusus.

Nah, sebagai awalan, Anda bisa memanfaatkan area pekarangan rumah yang didesain dengan kebutuhan suhu kura-kura. Untuk membangun kandangnya sendiri, hanya membutuhkan dana sekitar Rp 20 juta.

Anda harus rutin memberikan makanan dua kali sehari. Makanannya berupa sayuran, rumput, dan pelet. Jenis sayuran yang diberikan antara lain selada keriting.

"Saya menganggarkan biaya pakan Rp 15 juta untuk 150 ekor indukan dan ratusan yang bayi dengan 20 varian kura-kura," jelas Wem yang memiliki area peternakan kura-kura sekitar 500 meter persegi ini.

Untuk mengelola peternakan kura-kura miliknya, saat ini Wem dibantu dengan 6 orang karyawan.

Baca Juga: Begini Cara Memilih Asuransi Kesehatan Anak yang Tepat

Wem mengungkapkan, saat ini yang paling laris di pasaran adalah kura-kura ukuran bayi karena harganya lebih ekonomis dan terjangkau. Maklum, masih banyak konsumen pemula yang sekadar coba-coba memelihara hewan ini.

Jadi kalau Anda ingin mencoba usaha bisa langsung kulakan ukuran bayi dan sekaligus beli indukan untuk coba diternakkan langsung.

Kalau fokus pada kura-kura bayi, Anda bisa melakukan pembesaran dalam beberapa bulan. Tinggal Anda ambil margin ketika akan dijual.

Untuk indukan, Anda bisa beli 2 betina dan 1 jantan. Nah, agar dapat membeli 3 ekor indukan jenis sulcata dana yang harus Anda siapkan sekitar 50 jutaan.

Dalam setahun, kura-kura betina bisa bertelur sebanyak 3 kali. Sekali bertelur bisa belasan hingga puluhan. Pada umumnya kura-kura bisa menghasilkan 120 ekor telur setahun.

Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini Saat Anak Remaja Anda Patah Hati

"Dari telur yang ada kemungkinan berhasil atau yang selamat 80%," jelas Wem. Tinggal kalikan saja jika semua telur hidup untuk omzet. Bisa cepat balik modal tentunya. Minimal dalam setahun balik modal.

Anda memang bisa membesarkan kura-kura untuk dijadikan indukan. Tapi, menurut Wem, Salah satu keuntungan membeli indukan adalah, Anda sudah dapat kepastian gender dari kura-kura, betina atau jantan. Sebab, gender kura-kura baru terlihat ketika berusia 3 tahun.

"Jika melakukan pembesaran sendiri, dari bayi belum kelihatan gendernya. Belum lagi kalau sudah dirawat selama tiga tahun ternyata mandul. Ini risiko jika melakukan pembesaran sendiri," jelas Wem.

Kalau mandul, kura-kura bisa dijadikan hewan peliharaan saja, bukan untuk diternakkan.

"Yang pasti untuk ternak kura-kura darat impor ini tidak ada izin penangkarannya. Tapi, kita harus beli dari importir legal saja. Surat-surat jelas dan lengkap," jelas Wem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News