HOME, BisnisYuk

Tertarik Buka Startup, Coba Perhatikan Hal Berikut

Tertarik Buka Startup, Coba Perhatikan Hal Berikut

MOMSMONEY.ID - Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, generasi muda mulai memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan rintisan alias start-up. Sayangnya, laju bisnis mereka terkadang terhalang oleh masalah permodalan.

Untungnya, saat ini sudah banyak firma pengelola dana ekuitas yang bisa menjadi juru selamat bagi para pengusaha start-up yang bisa menopang roda bisnis mereka. Meski demikian, para pemilik modal tidak sembarangan dalam memilih perusahaan yang akan diberikan 'uluran tangan' permodalan.

Co-Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo sedikit memberikan gambaran tentang karakteristik start-up yang diminati para investor. Menurutnya, perusahaan yang terus berinovasi dan punya cut cost (biaya lebih rendah) paling bisa bertahan dalam banyak kondisi. Selain itu, Patrick juga memaparkan bahwa investor tertarik dengan pendiri (founder) start-up yang punya kejelasan visi dan menguasai bisnis yang dijalankannya.

"Saya senang anak muda berinvestasi di stock market. Tapi, saya berharap juga generasi muda untuk terjun langsung dalam bisnisnya sendiri. Salah satu kunci dasar untuk kesuksesan bisnis adalah accounting. Orang banyak uang untuk investasi itu banyak, tapi yang bisa menjalankan bisnis itu sedikit," ucap Patrick.

Baca Juga: Jelang Harbolnas, Blibli Gelar #AyoBelanjaSeru

Pada kesempatan yang sama, Director Northstar Group Henky Prihatna memaparkan start-up yang 'cantik' di mata investor adalah perusahaan yang bergerak di sektor ekonomi digital.

"Pertumbuhan sektor ekonomi digital cepat sekali. Tahun 2025, ekonomi digital Indonesia berpotensi meningkat 3 kali lipat daripada sekarang. Karena yang tadinya konvensional, akan dipaksa bertransformasi ke digital agar bisa bertahan dalam persaingan bisnis," ujar Henky.

Sedangkan secara personal, Henky menyukai sosok founder start-up yang bukan hanya bermodal teori saja.

"Dari sisi founder, tentu kami melihat visi dan misi perusahaan, lalu founder yang bisa mengeksekusi visi dan misi dengan baik," kata Henky. Selain itu, investor juga akan mempertimbangkan sektor industri yang dijalankan oleh para pengaju modal.

"Kami melihat industri mana yang punya prospek besar. Untuk saat ini misalnya edutech, healthtech, atau new media seperti podcast yang menjanjikan pendapatan besar. Terakhir, business models, make sense atau gak? Profitable atau enggak, itu juga kita lihat sebagai investor," imbuhnya.

Namun, semua kriteria tersebut tentu baru bisa dilakukan ketika pemilik start-up benar-benar menguasai manajemen bisnisnya. Oleh karena itu, diperlukan literasi finansial yang akan memandu mereka untuk lebih bijak dalam menentukan masa depan bisnis mereka.

 Ternak Uang saat ini memberikan pembekalan literasi finansial kepada generasi muda melalui sejumlah layanannya. Seperti Ternak Uang Academy, Insight, Watchlist, hingga Corporate Access.

"Kami ingin terus menghadirkan layanan-layanan yang relevan untuk generasi muda dan berharap dapat memperkuat komunitas kami sebagai satu platform yang bisa saling memberdayakan sesama," pungkas Co-Founder & CEO Ternak Uang, Raymond Chin.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat, Ini Saham-Saham yang Harus Dicermati Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News