HOME, Keluarga

Ternyata Begini Cara Kucing Berkomunikasi

Ternyata Begini Cara Kucing Berkomunikasi

MOMSMONEY.ID - Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana hewan peliharaan kucing Anda berkomunikasi? Mungkin Anda akan berpikir bahwa mengeong adalah bentuk komunikasinya. Akan tetapi, ada banyak hal yang dapat dilakukan kucing untuk berkomunikasi.

Dilansir dari Wikipedia, kucing menggunakan berbagai metode komunikasi termasuk vokal, visual, sentuhan, dan penciuman. Hewan sejatinya tidak berkomunikasi menggunakan bahasa, tetapi mereka satu sama lain berkomunikasi melalui bahasa tubuh, mengomunikasikan perasaan dan niat melalui postur dan ekspresi wajah, serta suara.

Baca Juga: Posisi Tidur Anjing Dapat Menunjukkan Kondisi Kesehatannya, lo! Simak yuk!

Dilansir dari Pet Assure, kucing memiliki perbendaharaan suara mulai dari menggeram hingga suara mengeong, dari desis hingga mengeong senyap. Kucing juga membuat berbagai suara yang bagi manusia mungkin disebut “kata-kata”. Meski bukan kata-kata dalam arti tata bahasa, berbagai macam suara kucing ini merupakan bahasa kucing.

Anak kucing akan mengeluarkan suara ‘mew’ (bernada tinggi dan kurus) untuk meminta bantuan yang sopan. Kemudian akan mengeong dengan keras dan panik untuk permintaan bantuan yang mendesak. Saat suara ini terdengar, biasanya induk mereka akan datang menghampiri.

Sementara itu, kucing dewasa memiliki lebih banyak ragam mengeong. Misalnya, meong senyap yang menandakan permohonan perhatian yang sangat sopan yang sering kali nyaris tak terdengar, meow biasa untuk meminta perhatian, atau mengeong-ngeong berulang kali karena panik dan meminta bantuan.

Selain mengeong, suara lain juga dikeluarkan untuk mengekspresikan isi pikiran. Misalnya mendengkur sebagai bentuk bahwa dirinya sedang rileks, menghibur dirinya saat kesakitan (biasanya terdengar dari kucing yang akan mati), atau meminta perhatian.

Kendati demikian, suara-suara itu dapat berbeda arti bergantung kondisi kucing. Arti yang tepat dari semua suara ini dapat dimodifikasi atau ditekankan oleh ekspresi wajah, nada, volume, frekuensi, dan bahasa tubuhnya. Selain itu, akrab tinggal bersama kucing dan kerap mendengarnya bersuara akan memberikan Anda pemahaman apa maksud dari keinginannya.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Kucing Kesayangan, 6 Jenis Penyakit Ini Rentan Menyerang Anak Kucing

Komunikasi dengan bahasa tubuh sangat kerap digunakan kucing untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Ketika kucing asing saling bertemu, mereka biasanya akan membuat gerakan tiba-tiba untuk membuat kucing lainnya dalam mode defensif. Jika kucing yang ditemui lebih lemah, akan dengan mudah membuat kucing itu pergi lebih dulu. Namun kucing selalu siap dengan pertengkaran fisik.

Postur tubuh dalam bahasa kucing juga dikaitkan dengan keberadaan dominasi kucing. Kucing yang dominan (alpha) akan menampilkan postur telinga lurus ke atas, pangkal ekornya melengkung, dan selalu mengawasi kucing bawahan. Sementara kucing bawahan biasanya menghindari kontak mata, membiarkan kucing dominan lewat lebih dulu, atau mundur saat kucing dominan mendekat.

Selain itu, kucing tidak terikat oleh jenis bahasa seperti halnya manusia. Kucing yang berbeda negara tetap bisa saling berkomunikasi karena mereka memiliki bahasa tubuh yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News