HOME, Keluarga

Tanda-Tanda Rabies pada Hewan Peliharaan

Tanda-Tanda Rabies pada Hewan Peliharaan

MOMSMONEY.ID - Permasalahan pada hewan peliharaan terkadang terjadi tanpa terduga. Meski hewan peliharaan tampak hidup enak bersama pemiliknya, bukan berarti dia aman dari segala penyakit. Beberapa penyakit bahkan tak tampak di mata pemilik, lalu hal terparah terjadi secara tiba-tiba. Salah satu yang parah adalah penyakit rabies.

Dilansir dari Dinas Kesehatan Pemerintahan Provinsi Bali, rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies, ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, dank era) yag kena rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka. Disebutkan manusia, karena virus ini memang dapat menginfeksi manusia juga.

Baca Juga: Waktu Terbaik Memandikan Kucing Peliharaan

Virus rabies ini dapat ditemukan hamper di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Negara bagian Eropa. Beberapa negara kemungkinan bebas rabies adalah Jepang, Irlandia, Selandia Baru, Inggris, Kepulauan Pasifik tertentu, Antartika, dan sebagian Skandinavia. Di Indonesia, rabies pertama kali ditemukan pada tahun 1884 yang menyerang kuda saat zaman kolonial belanda.

Penyakit rabies ini tidak menjangkit secara instan, tetapi melalui masa yang panjang hingga berbulan-bulan. Masa inkubasi ke dalam tubuh hewan adalah 3-8 minggu,  sedangkan ke manusia berkisar 2-18 minggu. Selama inkubasi, virus akan berdiam sementara di sekitar bekas gigitan. Selanjutnya, virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan fungsinya. Sepanjang perjalanan itu, virus berkembang biak atau membelah diri.

Sampai di otak, virus akan menyebar ke seluruh bagian neuron. Virus akan masuk ke sel-sel limbok, hipotalamus, dan batang otak. Setelah itu, virus rabies akan kembali bergerak ke seluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak, seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati, dan jaringan tubuh lainnya.

Gejala dan Tanda Rabies

Gejala dan tanda rabies ada 2 tipe, yakni tipe ganas dan tipe jinak.  Pada tipe ganas, terdiri dari 3 stadium, yakni stadium prodromal (2-3 hari), stadium eksitasi (3-7 hari), dan stadium paralisis.  Dilansir dari Vcahospitals.com, pada fase profromal (fase pertama), anjing mengalami perubahan temperamen yang nyata. Anjing yang pendiam menjadi gelisah dan yang aktif menjadi gugul atau pemalu. Di tahap ini, hewan juga tidak mau makan, demam sub febris, refleks kornea menurun, dan mengalami malaise (tidak enak badan).

Baca Juga: Amankah Anjing Peliharaan Memakan Tulang? Ini Jawabannya

Kemudian, di stadium eksitasi, hewan akan secara reaktif menyerang, menggigit benda bergerak, lupa pulang, strabismus, dan memakan apapun yang dilihatnya (termasuk tinjanya sendiri). Stadium paralisis hewan akan mengalami gejala jatuh ekor, mandibula jatuh, lidah keluar, saliva berlebih, dan kaki belakang berjalan terseret. Tipe ganas berjalan sangat cepat yang biasanya diikuti oleh koma dan kematian hewan tersebut.

Sementara itu, tipe jinak (rabies bodoh) adalah yang paling umum. Gejalanya meliputi, agresif saat didekati, distorsi wajah, kelumpuhan progresif, air liur berlebih, dan air liur berlebih (hipersaliva). Pada manusia, gejalanya bisa berupa demam, mual, nyeri tenggorokan, keresahan, takut cahaya, dan hipersaliva.

Pencegahan dan Pertolongan Pertama

Pencegahan rabies pada hewan utamanya dapat dilakukan dengan memberikan vaksin rabies setiap 1 tahun sekali. Namun, jika hewan terindikasi rabies dan Anda terkena gigitan, pertolongan pertama adalah segera cuci bekas gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit. Beri obat antiseptik pada luka gigitan dan mendatangi rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selanjutnya: Manfaat Cukur Rambut Bagi Hewan Peliharaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News