HOME, Keluarga

Supaya Anak Berani Berpendapat, Terapkan 5 Tips Ini

Supaya Anak Berani Berpendapat, Terapkan 5 Tips Ini

MOMSMONEY.ID - Berani berpendapat di hadapan orang lain merupakan keterampilan yang perlu dilatih sedini mungkin. Sebaliknya, menyelesaikan semua urusan anak dan tidak memberikan mereka kesempatan untuk menyuarakan sesuatu hanya akan membuatnya semakin betah berada di zona nyaman dan cenderung pasif untuk menghadapi dunia baru.

Saat seorang anak terbiasa berpendapat, maka kepercayaan dirinya pun akan secara otomatis meningkat.

Nah, guna membantu anak mengembangkan keterampilan ini, para ahli telah mempertimbangkan cara-cara sederhana yang dapat dilakukan oleh orang tua. Melansir Parents.com, berikut 5 tips untuk membuat anak merasa diberdayakan dan lebih berani untuk berpendapat.

Baca Juga: Punya Anak dengan EQ Tinggi? Ini 5 Tips Membesarkannya Menurut Psikolog

1. Biarkan anak berbicara

Entah itu menyapa teman di jalan atau memesan makanan di restoran, biarkanlah si kecil bersuara dan mengutarakan keinginannya sendiri. Sekali pun anak Anda pemalu, jangan sampai Anda melakukan semuanya untuk anak hanya demi membuat hidup mereka menjadi lebih mudah.

Saat Anda membiasakan anak untuk berbicara dan mengemukakan isi pikirannya, itu akan memberikan anak kekuatan sekaligus membuatnya tahu bahwa suara mereka sangatlah penting. Ke depannya, anak akan lebih siap untuk menghadapi situasi baru dan beragam.

2. Luangkan waktu untuk berdiskusi

Setiap hari, luangkanlah waktu Anda untuk melakukan percakapan yang bijaksana dengan anak-anak Anda. Sembari makan bersama atau jalan-jalan keluarga, bicarakanlah dengan anak Anda tentang topik yang penting bagi keluarga atau bagi mereka pribadi lalu tanyakan pendapat mereka. Sebelum anak selesai menyampaikan pendapatnya, pastikan Anda tidak terburu-buru untuk melanjutkan perkataan Anda.

Setelah anak menjabarkan isi kepalanya kepada Anda, cobalah untuk menggalinya lebih dalam lagi dan ajukan pertanyaan tentang apa yang sudah mereka katakan alih-alih hanya berkata “Wow, itu keren!”. Cara ini memungkinkan anak untuk berpikir dan menjadi lebih terbuka.

3. Jangan hakimi anak

Anak-anak akan dengan hati-hati memutuskan kapan mereka mengemukakan topik yang sulit. Apabila yang mereka dapatkan adalah perasaan dihakimi, kemungkinan besar anak akan menutup diri. Jadi, dengarkanlah anak Anda baik-baik tanpa perlu menghakiminya saat mereka mencoba mengangkat suatu topik.

Selain itu, jangan pula mengajukan pertanyaan yang dapat memprovokasi anak untuk membela diri atau menyerah.

Jika suatu hari anak Anda kesulitan untuk membicarakan hal-hal tertentu, berikan anak waktu sejenak dan akui bahwa Anda mengerti kesulitan mereka. Dengan begini, anak akan merasa divalidasi dan merasa bahwa tidak apa-apa untuk membagikan apa yang ada di dalam pikiran mereka.

Baca Juga: 5 Tips untuk Membantu Anak Memahami dan Mengekspresikan Emosinya Sendiri

4. Berikan anak pilihan

Alih-alih memberikan sesuatu secara cuma-cuma kepada anak, alangkah baiknya Anda menawarkan setidaknya dua opsi terlebih dahulu untuk mereka pilih. Misal, bersepeda atau berenang?

Walaupun sederhana, faktanya kebiasaan ini dapat memberikan dampak positif yang besar bagi anak. Jika diterapkan sedari dini, itu akan membantu anak yang masih kecil untuk terbiasa memilih dan menyuarakan apa yang mereka inginkan.

5. Hindari memberikan label tertentu pada anak

Memberikan label tertentu pada anak seperti “Pintar” atau menempatkannya dalam kategori negatif seperti “Bodoh” dapat menghambat kepercayaan diri mereka secara besar-besaran. Mengingat anak dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan identitas yang diturunkan oleh orang tuanya, maka bukan tidak mungkin jika pemberian label tertentu akan membuat anak kesulitan untuk menemukan suara mereka dan menggunakannya.

Sebagai gantinya, bersikaplah suportif saat anak Anda mencoba menemukan jalan mereka sendiri serta hindarilah untuk membandingkan anak dengan saudara kandungnya. Plus, pujilah anak Anda hanya karena pencapaian atau candaan mereka. Dengan begini, anak akan lebih terbuka terhadap perubahan alih-alih hidup sesuai dengan label tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News