Keluarga

Suhu Terik 35°C, Ini Penyebab Suhu Menyengat saat Musim Hujan

Suhu Terik 35°C, Ini Penyebab Suhu Menyengat saat Musim Hujan

MOMSMONEY.ID - Belakangan, suhu di siang hari sangat menyengat. Bahkan, BMKG mencatat, suhu di wilayah Tangerang Selatan mencapai 35 derajat Celcius pada Selasa (10/1). Apa penyebab suhu menyengat saat musim hujan?

Balai Besar Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Wilayah II merekam suhu di wilayah Tangerang Selatan mencapai 35 derajat Celcius pada Selasa (10/1) lalu yang terjadi di tengah musim hujan.

Sementara suhu di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara menyentuh 34,4 derajat Celcius pada Selasa (10/1), menurut hasil pencatatan Balai Meteorologi Kemayoran yang berada di Jakarta Pusat.

Sedang Stasiun Klimatologi Banten mencatat suhu 34,2 derajat Celcius pada Selasa (10/1) dan Stasiun Geofisika Tangerang mereka suhu 34 derajat Celcius di hari yang sama.

Baca Juga: Hasil Pemetaan BMKG, Ini 3 Zona Bahaya Gempa Akibat Sesar Cugenang

Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperkirakan, potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir di wilayah Provinsi Banten pada 9 hingga 14 Januari 2023.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Wilayah II Sutiyono mengatakan, ada beberapa penyebab suhu udara terik di wilayah Banten dalam beberapa hari terakhir.

"Ada aktivitas pusat tekanan rendah di belahan Bumi utara yaitu sekitar Laut China Selatan dan perairan sebelah timur Filipina, menghambat aliran massa udara dingin dari Asia menuju Indonesia," kata Sutiyono kepada Kompas.com, Kamis (12/1).

Kondisi ini, menurut Sutiyono, mengakibatkan perubahan pola arus angin barat menjadi tenggara-barat daya di wilayah Sumatra bagian Selatan, Jawa, dan Nusa Tenggara.

Baca Juga: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 5,6 Guncang Pacitan, Terasa di Jateng dan Jogja

Penyebab lainnya adalah ada gerak semu Matahari yang bergerak dari kulminasi selatan menuju equator. Sehingga, berdampak pada penyinaran Matahari wilayah selatan Indonesia, khusunya Jawa dan Nusa Tenggara.

"Kondisi tersebut yang sedikit banyak memengaruhi cuaca yang terasa panas dalam beberapa hari ini hingga 3 hari kedepan," ujar Sutiyono.

Kondisi itu juga menjadi faktor pemicu berkurangnya potensi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Indonesia bagian selatan equator.

"Imbauan perbanyak konsumsi air putih terutama saat aktivitas di luar ruangan," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News