HOME, Keluarga

Simak Penyebab Anak Suka Mengompol dan Cara Menanganinya

Simak Penyebab Anak Suka Mengompol dan Cara Menanganinya

MOMSMONEY.ID - Mengompol atau ngompol adalah aktivitas kencing secara tidak sengaja sembari tidur, berdiri, hingga duduk akibat tidak bisa menahan air urin yang keluar.

Disebut juga sebagai Enuresis, mengompol sering terjadi pada bayi hingga usia mereka menginjak 5 tahun. Pada usia-usia tersebut, mengompol pada anak masih dianggap wajar. Namun, ketika usia anak sudah di atas 5 tahun, mengompol sudah bukan menjadi sesuatu yang dianggap normal.

Jika anak terus-terusan mengompol, maka dibutuhkan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Perlu diketahui bahwa infeksi saluran kemih pada anak dapat membuat mereka stres dan kurang percaya diri.

Baca Juga: 6 Tips untuk Menjaga Anak Tetap Aman Saat Mengakses Internet

Penyebab anak mengompol

Secara umum, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan anak suka mengompol. Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, mengompol pada anak bisa terjadi apabila anak mengalami infeksi saluran kemih, gangguan struktur ginjal dan saluran kemih, gangguan sistem syaraf pada ginjal dan salurannya, sembelit, gangguan tidur yang disebut Obstructive Sleep Apnea yang berarti tersumbatnya saluran nafas saat tidur, maupun gangguan psikologis.

Adapun beberapa faktor spesifik yang menyebabkan anak suka mengompol pada siang hari adalah sebagai berikut:

  • Infeksi saluran kemih.
  • Gangguan struktur organ saluran kemih.
  • Kontraksi kandung kemih berlebihan atau Overactive Bladder.
  • Pengeluaran urin dari kandung kemih yang tidak tuntas.

Sementara itu, anak yang suka mengompol pada malam hari dapat disebabkan oleh:

  • Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
  • Obstructive Sleep Apnea
  • Kecemasan, bisa karena perceraian orang tua, pindah sekolah, atau punya adik baru.
  • Kelainan genetik yang diturunkan oleh salah satu maupun kedua orang tua.
  • Produksi air kemih berlebihan di malam hari akibat hormon antidiuretik berkurang.
  • Gangguan sistem syaraf daerah kandung kemih yang disebut sebagai gangguan kandung kemih neurogenik.

Frekuensi mengompol pada anak

Mengompol pada bayi yang baru lahir sampai berusia 1 bulan normalnya terjadi maksimal 20 kali dalam sehari.

Semakin besar, frekuensi mengompol pada anak pun akan otomatis berkurang. Presentase anak usia 4 tahun yang masih mengompol adalah 30%, sementara anak usia 5 tahun adalah 10%.

Untuk anak yang berusia 18 tahun, presentasenya hanya 1% saja yang masih mengompol.

Cara menangani anak yang mengompol

Walaupun dapat membaik seiring bertambahnya usia, Moms tetap bisa mengupayakan anak supaya bisa berhenti mengompol dengan segera.

Berikut beberapa cara yang disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk Moms terapkan pada anak yang masih mengompol:

  1. Melatih kandung kemih atau Bladder Training. Latihan ini dilakukan agar otot dasar panggul dapat terlatih untuk menahan buang air kecil.
  2. Dianjurkan bagi anak untuk melakukan buang air kecil secara teratur setiap 2 jam.
  3. Menghindari makanan atau minuman yang mengandung kafein. Pasalnya, kafein bisa merangsang anak untuk sering buang air kecil.
  4. Mengarahkan anak untuk minum secara cukup pada siang hari dan tidak minum pada malam hari menjelang tidur.
  5. Membiasakan anak untuk buang air besar secara teratur.

Apabila Moms sudah mencoba cara-cara di atas namun anak tetap saja kesulitan untuk mengendalikan buang air kecil baik saat siang maupun malam hari, maka Moms bisa berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu apabila benar-benar diperlukan.

Semoga bermanfaat ya, Moms!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News