HOME, BisnisYuk

Simak Kiat Menjadi Peternak Sapi yang Sukses Ini

Simak Kiat Menjadi Peternak Sapi yang Sukses Ini

MOMSMONEY.ID -  Bagaimana agar usaha peternakan sapi Anda sukses?

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro  bilang untuk menjalankan usaha ini dibutuhkan keuletan, skill, pengalaman, jaringan, dan modal.

"Jadi peternak juga harus pintar atur strategi. Misalnya, kapan harus beli sapi, tipe sapi apa yang harus dibeli, dan punya jaringan," katanya. Jaringan yang dimaksud adalah terkait jaringan pedagang sapi, jagal, pemasok pakan, dan potential buyer.

Untuk jadi peternak, Anda tak harus merupakan lulusan Fakultas Peternakan atau Kesehatan Hewan. Memang, pengetahuan akademis bisa jadi nilai tambah, namun menurut Nanang, berbagai pengetahuan bisa dipelajari dari komunitas yang ada di grup WhatsApp atau Facebook. Dengan tergabung dalam komunitas, jaringan hulu hilir tentang sapi juga semakin luas.

"Kami di PPSKI menyediakan program pelatihan untuk mengubah peternak tradisional menjadi peternak profesional," kata Nanang.

Yang jelas, untuk mulai beternak sapi, Anda harus punya modal yang lumayan. Sebab harga seekor sapi bisa sampai Rp 20 juta.

Nanang mengatakan, jika peternak hanya punya 1 - 5 ekor sapi, itu belum bisa menjamin kebutuhan rumah tangga. Menurut kalkulasi PPSKI, seorang peternak sapi baru bisa menopang kebutuhan ekonomi rumah tangga kecil bila punya sapi setidaknya 20 ekor.

Baca Juga: Prospek Usaha Peternakan Sapi yang Menjanjikan

Dengan perhitungan pemeliharaan 4 bulan, panen dilakukan setiap bulan 5 ekor dan sapi dimasukkan kembali 5 ekor. Jadi, setelah melakukan penjualan maka peternak harus membeli lagi sapi untuk digemukkan sebanyak dengan sapi yang dijual.

Cara ini akan memberikan keuntungan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per ekor, atau per keluarga akan memperoleh pendapatan Rp 5 sampai Rp 7,5 juta per bulan.

Hanya saja, keuntungan ini bisa didapat bila peternakannya dikelola dengan benar. Misalnya punya catatan administrasi yang rapi.

Adapun, Nanang berpendapat, berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mendorong peternakan lokal semakin baju adalah melakukan transformasi, di mana peternak berubah dari pola pemeliharaan tradisional menjadi profesional.

Menurutnya saat ini banyak peternak yang tidak menghitung dengan rinci seluruh biaya yang dikeluarkan. Misalnya biaya pakan, tenaga kerja, modal pembelian sapi, biaya susut kandang dan lainnya. Biaya yang tak dihitung tersebut membuat peternak seolah-olah untung, padahal biaya jual tak lebih tinggi dari modal.

Baca Juga: Resep Rendang Sapi Simpel Anti Gagal, Cocok untuk Sajian Lebaran

"Jadi mau tidak mau semua harus ada intensifikasi, harus dilakukan secara profesional, katanya.

Alif Sugiyanto, peternak sapi dari Jember, Jawa Timur mengakui, untuk menjadi peternak memang butuh modal besar. Dia harus menyiapkan lahan untuk kandang. Untuk 20 ekor sapi, dibutuhkan ukuran kandang sekitar 20 meter x 15 meter.

Supaya sapi nyaman, kandang biasanya dibuat semi permanen berbahan semen. Untuk membuat kandang saja, butuh dana sekitar Rp 100 juta.

"Jika mau usaha penggemukan dan awalnya beli 10 ekor sapi, berarti tinggal kalikan saja harga per ekor sekitar Rp 16 juta - Rp 17 juta, ujar Alif.

Supaya lebih praktis, Anda juga mesti membeli mesin cacah rumput di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3 juta untuk menyediakan pakan sapi.

Baca Juga: 5 Tips Memasak Daging yang Cepat dan Lebih Sehat

Dengan hitungan ini, artinya untuk memelihara 10 ekor sapi dibutuhkan modal sekitar Rp 300 juta. "Kalau soal balik modal memang nggak bisa dihitung pasti tapi dengan punya sapi, kita punya perputaran uang," kata Alif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News