InvesYuk

Simak, Inilah Tantangan Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap di 2023

Simak, Inilah Tantangan Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap di 2023

MOMSMONEY.ID - Selama beberapa tahun terakhir, kinerja kelas aset obligasi mengalami koreksi yang cukup dalam akibat dari krisis Covid-19, sehingga memengaruhi kinerja pendapatan tetap.

Hal ini seiringan dengan keluarnyua investor asing dari pasar Surat Utang Negara (SUN). Tahun depan, tantangan reksadana pendapatan tetap diprediksi masih akan sama dengan tahun ini. 

Menurut Devara Aryasta, Head of Investment Syailendra Capital, di 2022, kepemilikan investor asing pada SUN turun, dari rentang 38%-40% pada 2019 menjadi tinggal 14%-15%. 

Penyebabnya, terutama, perlambatan ekonomi global, inflasi, dan pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS.

Baca Juga: Intip Strategi Reksadana Sucor Bond Fund Berkinerja Unggul

Berbeda dengan pasar SUN, pasar obligasi korporasi masih berhasil membukukan kinerja yang baik. Pendorongnya, peningkatan suku bunga, aset obligasi korporasi bertenor pendek dengan kualitas investment grade masih cenderung resilient dibanding SUN tenor panjang.

"Reksadana fixed income setahun ke depan masih akan menghadapi tantangan yang mirip dengan tahun ini, yaitu inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga acuan yang cenderung berdampak negatif terhadap harga obligasi," kata Devara. 

Namun, Devara melihat, kelas aset obligasi korporasi berdurasi pendek cenderung diuntungkan dengan pasar obligasi pemerintah yang memiliki durasi panjang. Efek obligasi yang memiliki tenor panjang akan lebih sensitif terhadap peningkatan suku bunga dan inflasi.

"Melihat itu semua, masih terdapat potensi yang baik bagi obligasi pemerintah yang kami lihat akan kembali mencatatkan kinerja positif memasuki semester kedua 2023, ketika suku bunga the Fed sudah pada puncaknya," ungkap Devara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News