AturUang

Simak Cara Mengelola dan Menyiapkan Uang Kursus untuk Anak

Simak Cara Mengelola dan Menyiapkan Uang Kursus untuk Anak

MOMSMONEY.ID - Setiap orang tua tentu ingin pendidikan terbaik untuk anaknya. Selain menyekolahkan sang anak di pendidikan formal, banyak orang tua juga rela banting tulang demi membiayai uang les atau kursus sang anak. 

Dalam menyiapkan anggaran untuk les anak, Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Cosluting bilang, ada beberapa pilihan yang bisa digunakan. Di antaranya, dari pendapatan yang diterima bisa disisihkan 10%-20% per bulan.  

Namun, apabila dari pendapatan tak cukup untuk membiayai ini, maka harus mengurangi anggaran lainnya. Misalnya, biaya yang bersifat konsumtif seperti dana liburan.

Baca Juga: Jeli dengan Biaya Tambahan Saat Sekolahkan Anak

Ini juga menjadi cara orangtua untuk memberikan pilihan ke anak; jika ingin mengembangkan kemampuan mereka, maka biaya liburan harus dikurangi. Namun, jika anak lebih memprioritaskan untuk liburan, maka anak tidak dapat mengikuti les yang bertujuan untuk mengasah kemampuanya yang sebenarnya berguna di masa depan. 

Sama halnya dengan dana pendidikan, dana untuk pendamping pendidikan ini harus disiapkan sedini mungkin. Namun, anggaran untuk biaya peningkatan pelajaran sebenarnya tergantung dari anak dan sekolahnya, sehingga sulit diprediksi.

Budi Raharjo, perencana keuangan OneShildt menambahkan, untuk membiayai hal ini pilihan lain bisa dengan cara mengambil uang yang diterima tiap tahun. Misalnya saja bonus atau tunjangan hari raya. 

"Pendapatan tahunan ini biasanya untuk kebutuhan dengan biaya besar. Maka untuk pendidikan tambahan anak bisa menggunakan dana seperti THR itu," kata Budi.

Pinjaman pun boleh saja dilakukan. Apalagi ini untuk pengembangan anak, misalnya karena mau masuk ke perguruan tinggi yang bagus dan dengan les bisa mendapatkan tips & trik mengerjakan, maka tak ada salahnya meminjam.

"Dengan catatan, pinjamannya jangka pendek. Jika lesnya 12 bulan, maka cicilnya 3 bulan-4 bulan. Atau jangan sampai cicilannya lebih lama dari waktu lesnya," ujar Budi.

Sama dengan pendapat Eko, Budi pun menyarankan dana ini perlu disiapkan sedini mungkin. Namun, semua kembali lagi ke kemampuan finansial orangtuanya saat itu. Kenaikan biaya dan hasil investasi belum tentu sesuai. Biaya les sudah tinggi ketika anak  mulai membutuhkannya.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News