Bugar

Sering Menggangu, Kenali 5 Macam Gangguan Menstruasi yang Harus Anda Waspadai

Sering Menggangu, Kenali 5 Macam Gangguan Menstruasi yang Harus Anda Waspadai

MOMSMONEY.ID - Gangguan menstruasi adalah kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi. Gangguan ini bisa terjadi sebelum atau saat menstruasi berlangsung. 

Ada beragam gangguan menstruasi yang dialami perempuan, mulai dari darah haid yang terlalu sedikit atau banyak, nyeri haid, hingga depresi menjelang menstruasi.

Kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi menandakan adanya gangguan. Gangguan ini tidak boleh diremehkan karena kondisi ini bisa jadi gejala masalah kesehatan yang serius.

Umumnya, gangguan menstruasi mencakup perdarahan yang bisa jadi terlalu sedikit atau berlebihan, siklus yang tidak teratur, dan lama menstruasi lebih singkat atau lebih panjang dari 7 hari.

Baca Juga: Luar Biasa! Ini Dia 5 Manfaat Buncis untuk Kesehatan Tubuh

Beberapa wanita juga mengalami tidak menstruasi hingga 3 bulan berurutan, dikutip dari Healthline. Berikut ini beberapa jenis gangguan menstruasi yang sering terjadi, antara lain: 

Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Menjelang menstruasi, tidak sedikit perempuan mengalami nyeri atau kram perut, sakit kepala, dan keluhan psikologis, seperti perubahan mood, merasa cemas, gelisah, hingga mudah emosi. 

Gejala-gejala yang muncul mendekati datang bulan ini disebut dengan PMS atau premenstrual syndrome.​

Menorrhagia

Menorrhagia adalah gangguan menstruasi berupa keluarnya darah menstruasi secara berlebihan atau dalam jumlah yang terlampau banyak, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Hal itu termasuk durasi haid yang berlangsung lebih dari menstruasi normal, yakni lebih dari 5-7 hari, dilansir dari Healthline.

Menorrhagia bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai gangguan hormon, infeksi di vagina dan leher rahim, gangguan tiroid, miom dan polip di rahim, gangguan pembekuan darah, hingga kanker rahim atau kanker serviks. 

Dismenore

Sebagian besar perempuan mengalami dismenore, yaitu rasa nyeri ketika sedang menstruasi. Biasanya dismenore terjadi pada hari pertama dan kedua menstruasi. 

Gejalanya, yaitu kram atau nyeri pada bagian perut bawah terus-menerus, bahkan terkadang nyeri menjalar hingga punggung dan paha.  

Gangguan menstruasi ini terjadi karena tingginya kadar hormon prostaglandin. Setelah beberapa hari, kadarnya mulai turun, sehingga rasa nyeri pun perlahan mereda. 

Baca Juga: Kaya Nutrisi, Sayuran Sawi Sangat Bermanfaat Buat Kesehatan Tubuh. Apa Saja?

Amenorea

Amenorea dibagi menjadi dua, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer adalah kondisi di mana seorang perempuan sama sekali belum mengalami haid hingga 16 tahun. 

Sedangkan amenorea sekunder adalah kondisi di mana seorang wanita usia subur yang tidak sedang hamil dan pernah menstruasi sebelumnya, berhenti mendapatkan menstruasi selama 3 bulan atau lebih. 

Amenorea primer dapat disebabkan oleh kelainan genetik, gangguan otak yang mengatur hormon menstruasi atau masalah pada indung telur (ovarium) atau rahim. 

Oligomenorea

Gangguan menstruasi ini terjadi ketika seorang perempuan sangat jarang haid, yaitu siklusnya lebih dari 35 sampai 90 hari atau hanya mendapatkan haid kurang dari 8 atau 9 kali dalam satu tahun. 

Oligomenorea sering terjadi pada remaja yang baru saja memasuki masa pubertas atau wanita yang memasuki masa menopause. Penyebabnya adalah ketidakstabilan hormon.

Jika Anda mengalami salah satu gangguan menstruasi tersebut, segera tanyakan pada dokter cara penanganannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News