HOME, Bugar

Serangan Panik: Gejala, Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya

Serangan Panik: Gejala, Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya

MOMSMONEY.ID - Gangguan panik adalah kondisi yang tergolong ke dalam gangguan kecemasan yang ditandai dengan terjadinya serangan panik secara tiba-tiba, kapan dan di mana saja, serta dialami berulang-ulang. 

Pada kondisi normal, tiap orang dapat mengalami kecemasan pada waktu tertentu sebagai bentuk respons alami tubuh dalam menghadapi stres atau situasi yang mengancam jiwa, dikutip dari website Mental Health.

Namun, pada penderita gangguan panik, perasaan cemas, panik, dan stres terjadi secara tidak terduga, tanpa mengenal waktu atau situasi yang sedang terjadi di lingkungan sekitar, berulang-ulang, bahkan sering kali tanpa adanya hal yang membahayakan atau perlu ditakuti. 

Gejala fisik dari serangan panik disebabkan karena tubuh mengalami mode ‘fight or flight’ (melawan atau terbang). Tubuh berusaha menghirup oksigen lebih banyak sehingga pernapasan menjadi lebih cepat.

Hormon adrenalin juga dihasilkan tubuh, sehingga denyut jantung menjadi lebih cepat dan otot-otot menjadi tegang. 

Baca Juga: 5 Jenis Hormon Reproduksi yang Dimiliki Perempuan

Serangan panik dapat menunjukkan gejala yang cukup bervariasi, Anda harus mengetahui gejala-gejala serangan panik berikut ini. 

  • Jantung berdetak cepat (palpitasi) dan tidak teratur, nyeri dada, sesak nafas 
  • Merasa lemah atau akan pingsan 
  • Berkeringat 
  • Gemetaran 
  • Sensasi tersedak  
  • Mual, pusing  
  • Jari kesemutan atau kebal 
  • Telinga berdenging 
  • Rasa ketakutan 

Beberapa ahli menilai, penderita gangguan panik memiliki kekeliruan dalam menginterpretasikan gerakan atau sensasi tubuh yang sebenarnya tidak membahayakan, namun dianggap sebagai suatu ancaman.

Selain itu, faktor dari luar seperti faktor lingkungan juga dianggap menjadi pemicu gangguan panik. Berikut ini adalah beberapa faktor pemicu gangguan panik. 

  • Stres merupakan pemicu paling utama
  • Riwayat kesehatan keluarga
  • Kejadian traumatis yang pernah dialami, seperti kecelakaan atau sakit keras
  • Perubahan drastis dalam hidup, seperti bercerai atau memiliki anak
  • Mengonsumsi kafein dan nikotin yang terlalu berlebihan
  • Riwayat mengalami kekerasan fisik atau seksual

Baca Juga: Redakan Stres Anda dengan Mengonsumsi Vitamin Ini

Belum ada cara yang secara signifikan dapat mencegah terjadinya gangguan panik. Akan tetapi, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala yang terjadi. Di antaranya sebagai berikut. 

  • Hindari jenis-jenis makanan atau minuman manis, mengandung kafein, atau beralkohol
  • Berhenti merokok dan tidak menyalahgunakan NAPZA
  • Melakukan aktivitas menyehatkan, seperti berolahraga
  • Mencukupi kebutuhan tidur dan istirahat
  • Latihan manajemen stres dan teknik relaksasi, misalnya dengan melakukan teknik pernapasan dalam dan panjang, yoga, atau melemaskan otot-otot
  • Bergabung bersama komunitas yang memiliki permasalahan yang sama. Hal ini untuk menciptakan kesadaran, pemahaman, hingga membiasakan diri untuk menangani kepanikan

Jika Anda mengalami serangan panik, tetap berkonsultasilah dengan dokter karena walaupun bukan kondisi yang berbahaya, namun serangan panik yang berulang dapat semakin memburuk tanpa penanganan yang tepat.

Selanjutnya: Anda Sedang Merasa Sedih? Coba Cara Ini Agar Bisa Kembali Bahagia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News