HOME, InvesYuk

Sempat Menguat di Awal Pekan, IHSG Kembali Keok

Sempat Menguat di Awal Pekan, IHSG Kembali Keok

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,24% atau 14,54 poin ke 6.112,40 pada penutupan perdagangan Selasa (7/9) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pelemahan IHSG terseret oleh penurunan lima indeks sektoral pada hari ini. Sektor teknologi terjun 2,35%. Sektor barang baku tergerus 1,82%. Sektor perindustrian melorot  1,04%. Sektor transportasi dan logistik turun 0,43%. Sektor infrastruktur melemah 0,26%.

Enam sektor justru berakhir di zona hijau. Sektor properti dan real estat menguat 0,71%. Sektor barang konsumsi primer naik 0,28%. Sektor keuangan menguat 0,26%. Sektor kesehatan naik 0,21%. Sektor barang konsumsi nonprimer menanjak 0,10%. Sektor energi naik tipis 0,03%.

Total volume transaksi bursa mencapai 22,14 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,74 triliun. Sebanyak 252 saham menguat. Ada 247 saham turun harga dan 148 saham flat.

Baca Juga: IHSG Masih Dibuka Naik di Awal Perdagangan , Selasa 7 September

Analis Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menyebut pelemahan IHSG terjadi karena transaksi yang terjadi pada hari ini cenderung sepi. "Bahkan rilisnya data cadangan devisa Indonesia yang tercatat surplus meningkat juga nampaknya tidak direspon oleh pelaku pasar," ujar Hendri.

Hendri menambahkan, saat ini cadangan devisa Indonesia tercatat surplus sebesar US$ 144,8 miliar dari sebelumnya yakni US$ 7,5 miliar.

Sementara itu, dari mancanegara, telah rilis juga data neraca perdagangan China sebesar US$ 58,34 miliar. Angka ini meningkat dari sebelumnya US$ 56,59 miliar.

Selain itu, data ekspor China secara tahunan juga meningkat dari yang sebelumnya 19,3% menjadi 25,6%. Hal ini karena harga komoditas yang tinggi dan juga permintaan asing yang kuat terutama dari Amerika Serikat dan Eropa.

Lalu, untuk impor China tumbuh US$ 33,1% dari sebelumnya 28,1%. Hal ini karena adanya kenaikan permintaan domestik China serta tanda-tanda keberhasilan dari langkah-langkah penanganan Covid-19 jenis Delta di beberapa wilayah China.

Untuki Impor batubara China juga melonjak hingga 35,8% secara tahunan, karena konsumsi listrik yang cukup tinggi dan beberapa hari lalu kenaikan permintaan dari China ini sempat membuat harga batubara secara global sempat mengalami kenaikan. "Selain China ada juga kenaikan permintaan dari India," imbuhnya.

Melihat data-data tersebut, untuk perdagangan Rabu, (8/9), ada beberapa katalis yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar. Yakni, dari domestik terkait rilisnya indeks kepercayaan konsumen (IKK ) pada bulan Agustus.

IKK pada periode tersebut masih di bawah level optmisme masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi selama 6 bulan ke depan, yakni 80,2 pada bulan Juli.

Berdasarkan kondisi yang ada saat ini, Hendri memperkirakan, masih ada potensi bagi IKK mengalami kenaikan dibandingkan pada bulan Juli. Hanya saja potensinya masih cukup terbatas karrna PPKM masih diberlakukan hingga saat ini meskipun terjadi beberapa pelonggran-pelonggaran.

Bukan cuma itu. Dari AS juga akan dirilis data penjualan kendaraan selama bulan Agustus yang sebelumnya telah rilis 14,8 juta, cenderung turun karena efek dari kenaikan kasus Covid-19 di sana.

Padahal, pada bulan Juli cenderung tinggi. "Untuk proyeksinya pada bulan Agustus seharusnya cenderung lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya bulan Juli," kata Hendri.

Berdasarkan katalis diatas, maka Hendri memproyeksikan indeks pada hari Rabu (8/9) diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada rentang 6.080 sampai 6.140. Saham saham yang dapat dicermati pada perdagangan esok meliputi, JPFA, MYOR, SAME, MPPA, HMSP, MAIN.

Baca Juga: Patricia Gouw Bagi Tips Cuan Saat Belanja di Shopee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News