Bugar

Semakin Menyebar di Indonesia, Kenali Gejala Omicron XBB yang Lebih Menular

Semakin Menyebar di Indonesia, Kenali Gejala Omicron XBB yang Lebih Menular

MOMSMONEY.ID - Subvarian Omicron XBB yang lebih menular mulai menyebar di Indonesia. Kenali gejala Omicron XBB yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, per 9 November, dalam satu pekan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan hingga 47,24%. 

Sampai saat ini, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 masih mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia. Sementara subvarian Omicron XBB sudah mulai tampak di pertengahan Oktober lalu.

Hingga 9 November lalu, terdapat 48 kasus Omicron XBB dan XBB1 dari pemeriksaan whole genome squencing (WGS), yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

Juru bicara Kemenkes M. Syahril mengungkapkan, kasus pertama Omicron XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal. Pasien terpapar Omicron XBB pertama di Indonesia mengalami sejumlah gejala.

"Ada gejala, seperti batuk, pilek, dan demam," kata juru bicara Kemenkes M. Syahril, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Selasa (15/11).

Baca Juga: Jadi Gelombang Baru yang Merepotkan, Kenali Gejala Omicron BQ.1 dan BQ.1.1

Syahril memastikan, meski Omicron XBB cepat menular, fatalitasnya tidak lebih parah dari subvarian Omicron lainnya. 

Kendati demikian, Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Sebab, berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. 

Menurut Syahril, subvarian baru ini menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura, diiringi peningkatan tren perawatan di rumahsakit.

"Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2," ungkapnya.

Sebagian besar pasien yang terpapar Omicron XBB di Singapura hanya melaporkan gejala ringan, seperti sakit tenggorokan atau demam ringan, terutama jika mereka telah divaksinasi, menurut Kementerian Kesehatan Singapura.

Hanya, Leong Hoe Nam, pakar penyakit menular dari Klinik Rophi, Singapura, menambahkan, Omicron XBB mungkin menyebabkan lebih banyak orang menderita sakit tenggorokan, mengacu hasil pengamatan terhadap pasiennya.

Baca Juga: Muncul Lagi Subvarian Baru Omicron yang Lebih Menular, Namanya BQ.1 dan BQ.1.1

Mengutip goodhousekeeping.com, berikut gejala Omicron XBB:

  • Demam dan badan menggigil
  • Kelelahan kronis dan nyeri tubuh yang meluas
  • Sakit kepala yang konsisten
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Hidung tersumbat, termasuk pilek
  • Hilangnya rasa atau bau baru
  • Mual atau muntah
  • Diare

Syahril menambahkan, trend perawatan pasien Covid-19 di rumahsakit di Indonesia sejak Oktober 2022 sampai 8 November 2022 mencapai 4.896 pasien. 

Sebanyak 5% atau 133 pasien di antaranya menjalani perawatan di ruang ICU. Sementara 95% atau 4.763 pasien dirawat di ruang isolasi.

"Data-data ini harus menjadi perhatian kita, agar masyarakat bisa mencegah untuk tidak jatuh sakit atau masuk rumahsakit," ujar Syahril.

"Kelompok pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis adalah mereka yang belum pernah divaksin. Dan, lansia adalah kelompok dengan kematian tertinggi," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News