Bugar

Selain Tidak Nafsu Makan, Ini Ciri-Ciri Anak Cacingan yang Perlu Moms Ketahui

Selain Tidak Nafsu Makan, Ini Ciri-Ciri Anak Cacingan yang Perlu Moms Ketahui

MOMSMONEY.ID - Selain tidak nafsu makan, ini ciri-ciri anak cacingan yang perlu Moms ketahui. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Masalah tumbuh kembang anak bisa disebabkan karena banyak faktor, salah satunya adalah cacingan.

Karena itu, pastikan Anda mengenali bagaimana ciri-ciri anak cacingan, mulai dari tak nafsu makan, berat badan menurun, hingga terdapat cacing pada feses.

Sebab, cacingan yang terjadi pada anak adalah ancaman kesehatan utama di tingkat global terhadap anak. 

Infeksi bisa terjadi ketika anak mengalami kontak langsung dengan telur cacing dari makanan, minuman, atau benda lain dan tidak sengaja tertelan.

Bahkan, apabila anak tidak mencuci tangan, infeksi bisa menyebar ke orang lain dan membahayakan untuk kesehatan anak.

Menurut American Academy of Pediatrics, cacingan dianggap penyakit umum pada anak yang hidup dalam kemiskinan ekstrem di negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Padahal, penyakit cacingan pada anak merupakan ancaman kesehatan global utama terhadap anak-anak dan bisa terjadi di mana saja.

Baca Juga: Penyakit Infeksi yang Rentan Menyerang Balita

Penyebab anak cacingan

Anak-anak lebih mungkin tertular setelah bermain di tanah yang terkontaminasi dan memasukkan tangan mereka yang terkontaminasi ke dalam mulut.

Seorang anak juga dapat terinfeksi setelah makan buah dan sayuran yang tidak dicuci yang ditanam di tanah yang terkontaminasi bakteri dan cacing.

Infeksi cacing gelang atau cacingan pada anak adalah jenis cacingan yang paling umum di dunia. Telur cacing hidup di tanah yang terkontaminasi oleh kotoran.

Telur bisa masuk ke tubuh melalui mulut. Infeksi kemudian dapat menyebar dari orang ke orang melalui kotoran yang terinfeksi.

Mereka berkembang biak dengan sangat cepat. Cacing gelang betina bisa bertelur lebih dari 200.000 telur sehari. Telur ini keluar dari tubuh melalui buang air besar.

Jika anak menelan telur cacing gelang, telur akan masuk ke dalam usus dan menetas menjadi bayi cacing (larva). Larva bisa melewati dinding usus ke dalam aliran darah.

Mereka kemudian berjalan melalui paru-paru sampai ke tenggorokan. Mereka kemudian ditelan lagi dan kembali ke usus kecil. Di sana mereka tumbuh menjadi cacing dewasa.

Baca Juga: Hampir 100% Dominasi Kasus Covid-19 Global, Omicron Punya 500 Subgaris Keturunan

Ciri-ciri anak cacingan

Sebagian besar cacingan pada anak bisa tidak menunjukkan tanda atau ciri-ciri yang berarti dan bahkan tidak menunjukkan gejala dan terlihat seperti biasanya.

Namun, pada beberapa kondisi, dilansir dari Kids Health, ada beberapa ciri-ciri anak cacingan yang bisa Anda kenali, antara lain: 

1. Bagian pantat yang gatal, yang dapat menjadi merah dan meradang karena garukan

2. Mudah tersinggung dan umumnya 'tidak sopan'

3. Tidur tidak nyenyak

4. Nafsu makan berkurang

5. Ada cacing dalam kotoran saat anak buang air besar

6. Cacing keluar dari hidung atau mulut

7. Napas anak yang berbunyi

8. Penurunan berat badan atau gagal tumbuh

9. Perut (perut) yang nyeri, kembung, dan keras

Baca Juga: Tanpa Obat, Ini Cara Mengurangi Batuk Berdahak pada Anak Secara Alami

Ciri-ciri anak cacingan juga bisa dibedakan sesuai dengan jenis cacing yang menjadi parasit di tubuh. Beberapa di antaranya, dikutip dari Healhtlihe, antara lain:  

1. Cacing kremi (Enterobius vermicularis)

Mengutip dari Kids Health, cacingan yang satu ini adalah infeksi usus pada anak yang disebabkan oleh cacing parasit kecil sehingga tidak memiliki ciri yang terlihat.

Ini adalah jenis infeksi yang sangat umum dialami oleh anak. Proses penularannya masuk ke dalam tubuh ketika anak menelan atau menghirup cacing kremi yang sangat kecil.

Setelah puas bermain, biasanya tanpa cuci tangan anak-anak langsung mengambil makanan. Hal tersebut membuat telur cacing yang menempel pada jari tangan, ikut masuk ke dalam mulut. 

Lalu telur tersebut menetas di usus kecil dan masuk ke usus besar. Di dalam usus besar tersebut cacing kremi menempel dan akan mengambil makanan. 

Kemudian jika sudah dewasa cacing kremi betina akan menuju ke anus untuk mengeluarkan telur. Namun cacing kremi sangat kecil, sehingga anak mudah terkena cacingan.

Maka, inilah penyebab kenapa banyak anak-anak yang terkena cacing kremi akan merasakan gatal-gatal di sekitar anus. 

Anda bisa melihat cacing di area anus setelah anak tertidur 2 – 3 jam. Kemungkinan besar, Anda juga bisa melihat cacing di toilet setelah si kecil selesai dari kamar mandi. 

2. Cacing gelang (Ascariasis lumbricoides)

 Jenis cacingan berikutnya adalah Ascariasis lumbricoides, kondisi yang disebabkan oleh cacingan gelang. 

Cacing jenis ini biasa menyebar melalui makanan dan minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi. Namun, tidak ada gejala khusus yang ditimbulkan cacing ini.

Ascariasis adalah cacing yang sering berada di lingkungan yang kurang bersih dan tinggal di daerah dengan suhu hangat. 

Berbeda dengan cacing kremi yang wujudnya kecil, cacing gelang dewasa yang berkembang biak di usus memiliki ciri-ciri tubuh panjang, melebihi 30 cm.

Anda baru tahu setelah melihat cacing yang keluar bersamaan dengan tinja. Cara hidup cacing gelang di dalam usus halus adalah dengan cara parasit. 

Cacing gelang juga bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan anak batuk-batuk. 

Bila tidak segera ditangani dengan tepat, cacingan bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti anemia dan anak kurang gizi.

3. Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)

Cacing tambang memiliki ciri-ciri melekat pada usus dengan mulut mereka dan akan menghisap darah, sehingga anak mengalami cacingan. 

Kemudian, cacing ini masuk lewat kulit kaki dan akan menginfeksi bagian dalam tubuh, seperti paru-paru dan jantung melewati aliran darah.

Tidak jarang, cacing ini menyebabkan anemia pada anak-anak, sehingga berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan memengaruhi kecerdasan anak. 

Kontaminasi cacing ini juga mengakibatkan anak menjadi susah makan sehingga memicu gizi buruk karena semua nutrisi akan diserap oleh si cacing.

Tidak semua anak yang mengalami cacingan memiliki tanda atau ciri-ciri di atas, terutama bila kondisi si kecil tergolong ringan. 

Namun bila infeksi cukup parah, perut anak akan merasa gatal dan geli seperti ditusuk, 30 menit setelah terkontaminasi cacing tambang.

4. Cacing pita (Taenia sp.)

Umumnya, anak yang tercacingan pitatidak merasakan gejala apapun karena memang gejala yang ditimbulkan sulit untuk dideteksi. 

Namun, bagi anak yang menderita infeksi usus akibat cacing pita, bagian kepala cacing pita akan menempel pada dinding usus. 

Sementara bagian tubuhnya akan terus bertambah panjang dan memproduksi telur di dalam usus. Anak berisiko menelan cacing ini jika makan daging sapi atau babi tidak matang. 

Beberapa anak yang mengalami cacingan karena cacing pita memiliki ciri-ciri iritasi di area perianal atau area sekitar anus. 

Baca Juga: Luar Biasa! Ini Manfaat Buah Kesemek untuk Tumbuh Kembang Anak

Cara mencegah anak cacingan

Setelah mengetahui ciri-ciri anak cacingan, dirangkum dari Kids Health dan Healthline, berikut beberapa cara mencegah anak cacingan, antara lain: 

1. Membiasakan untuk mencuci tangansebelum dan setelah melakukan aktivitas.

2. Pastikan anak-anak mengganti pakaian dalam mereka setiap hari.

3. Cuci seprai, selimut, dan boneka si kecil secara teratur minimal seminggu sekali.

4. Dorong anak untuk bermain di daerah kering dan tidak bermain di genangan air berlumpur.

5. Pastikan sayuran dan daging dimasak dengan matang sebelum menyajikannya.

6. Ajarkan anak untuk memelihara kebersihan kuku dan kebersihan area genital.

7. Selalu menjaga kebersihan rumah, lingkungan, bahkan mainan anak.

Jika anak memunculkan salah satu gejala atau tanda yang sudah disebutkan di atas, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter agar anak segera mendapatkan tindakan yang tepat.

Selain tidak nafsu makan, itulah ciri-ciri anak cacingan yang perlu Moms ketahui. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News