Keluarga

Selain Covid-19, 4 Wabah Penyakit Ini Sedang Mengancam Dunia Saat Ini

Selain Covid-19, 4 Wabah Penyakit Ini Sedang Mengancam Dunia Saat Ini

MOMSMONEY.ID - Selain Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sejumlah wabah penyakit lain yang sedang mengancam dunia saat ini.

"Beberapa negara di Eropa kini melaporkan peningkatan kasus Covid-19, rawat inap, dan kematian," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataan yang Momsmoney.id terima, Jumat (7/10).

Salah satu penyebab kasus Covid-19 kembali menanjak di Eropa lantaran sebagian besar negara tidak lagi melakukan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus.

"Kami memperkirakan, kasus Covid-19 akan meningkat. Tetapi, kematian tidak harus (meningkat), mengingat kita memiliki vaksin dan terapi yang bisa menyelamatkan nyawa," ungkap Tedros.

Menurut Tedros, Omicron tetap menjadi varian dominan dalam kasus Covid-19 secara global, dan WHO serta mitra sudah melacak lebih dari 300 sub-varian.

"Tapi, pengawasan, pengujian, dan pengurutan tetap lemah secara global, yang membuat pelacakan virus ini seperti mengejar bayangan," ujar dia.

"Jadi, kami terus meminta semua negara untuk meningkatkan pengawasan, pengujian, dan pengurutan, dan untuk memastikan kelompok yang paling berisiko divaksinasi," imbuhnya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 4 Manfaat Kimchi bagi Kesehatan

Nah, selain Covid-19, berikut ini wabah penyakit lain yang sedang mengancam dunia saat ini:

Ebola

Wabah penyakit Ebola sedang melanda Uganda. Tedros bilang, WHO terus mendukung Pemerintah Uganda untuk merespons wabah Ebola yang terjadi di empat distrik.

Sejauh ini, 63 kasus yang terkonfirmasi, termasuk 29 kematian. Sepuluh petugas kesehatan telah terinfeksi, dan empat di antaranya meninggal.

Sementara empat orang yang terpapar Ebola telah pulih dan masih menjalani perawatan lanjutan.

Influenza

Tedros mengatakan, musim influenza di belahan Bumi utara mulai bergulir.

"Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengekang penyebaran Covid-19 selama pandemi juga membantu mengurangi beban kasus flu," katanya.

Tapi, dengan sebagian besar tindakan tersebut dicabut, flu kembali dan tidak boleh dianggap enteng.

"Vaksin flu aman dan efektif dalam mengurangi penyakit parah dan kematian, terutama di antara kelompok yang paling berisiko," ujar Tedros.

Baca Juga: Tahap 5 Cair Pekan Depan, Tengok Cara Cek Penerima BSU 2022 di Kemnaker.go.id

Cacar monyet

Wabah cacar monyet masih terus menyebar. Di Eropa saja, sejak awal wabah hingga 4 Oktober 2022, tercatat ada 20.248 kasus cacar monyet terkonfirmasi.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) menyebutkan, kasus cacar monyet terjadi di 29 negara Uni Eropa. 

Sementara di Indonesia, per 28 September 2022, data Kementerian Kesehatan menunjukkan, dugaan kasus cacar monyet tercatat sekitar 75 kasus, terdiri dari 1 kasus konfirmasi, 1 kasus suspek, dan 73 kasus discarded.

Kolera

Penyakit lain yang membuat comeback yang tidak diinginkan adalah kolera.

Setelah bertahun-tahun penurunan kasus secara global, WHO melihat peningkatan yang mengkhawatirkan dari wabah kolera di seluruh dunia selama setahun terakhir.

Dalam sembilan bulan pertama tahun ini saja, 27 negara telah melaporkan wabah kolera.

"Tidak hanya kita melihat lebih banyak wabah, tetapi wabah yang lebih mematikan," ungkap Tedros.

Data yang WHO miliki dan masih terbatas menunjukkan, rata-rata angka kematian kasus kolera sepanjang tahun ini hampir tiga kali lipat dari angka lima tahun terakhir.

Di Suriah, lebih dari 10.000 kasus dugaan kolera telah dilaporkan hanya dalam enam minggu terakhir.

Dan di Haiti, setelah lebih dari tiga tahun tanpa kasus kolera, dua kasus telah dilaporkan secara resmi minggu ini di ibu kota Port-au-Prince, dengan 20 kasus yang dicurigai dan 7 kematian dalam penyelidikan di daerah lain. 

"Kemungkinan jumlah kasus sebenarnya jauh lebih tinggi (di Haiti)," sebut Tedros.

"Wabah ini merupakan kemunduran khusus karena Haiti sedang bersiap untuk disertifikasi bebas kolera akhir tahun ini," tambahnya.

Meskipun kolera bisa membunuh dalam beberapa jam, penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin dan akses ke air bersih dan sanitasi. 

Selain itu, kolera bisa diobati dengan mudah dengan rehidrasi oral atau antibiotik untuk kasus yang lebih parah.

"Tetapi kenyataannya adalah banyak orang tidak memiliki akses ke intervensi sederhana ini," kata Tedros.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News