Santai

Sejarah Teh: Berasal dari China, Jadi Minuman Mewah di Eropa

Sejarah Teh: Berasal dari China, Jadi Minuman Mewah di Eropa

MOMSMONEY.ID - Teh adalah minuman yang memiliki banyak penggemar di dunia. Beberapa negara juga terkenal memiliki tradisi minum teh yang kuat. Di antaranya Jepang dan Inggris. 

Di Indonesia pun, beberapa daerah juga dikenal memiliki cita rasa teh yang nikmat dan diekspor ke sejumlah negara. 

Jenis-jenis teh pun ada bermacam-macam. Seperti teh olong, teh hijau, atau teh hitam. Selain itu, teh juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 

Lantas, seperti apa sejarah teh di dunia? 

Baca Juga: Asam Lambung Naik ke Dada, Ini 5 Ramuan Herbal untuk Mengatasinya

Sejarah teh 

Teh adalah minuman yang memiliki banyak penggemar di dunia.

Dirangkum dari laman Alimentarium, sejarah teh pertama kali ditemukan di China pada tahun 2373 SM, oleh Kaisar Shen Nong, bapak pertanian dan kedokteran. 

Dia berkeliling negara untuk mencari tanaman obat baru. Suatu hari, karena merasa tidak enak badan, dia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon.

Baca Juga: Bisa Jadi Pilihan, Inilah 4 Cara Menghilangkan Mata Panda dengan Bahan Alami

Kaisar Shen Nong pun merasa haus dan merebus air. Beberapa daun dari pohon di sekitarnya jatuh ke dalam cangkir tapi dia tetap meminumnya. 

Dia pun merasakan minuman yang sedikit pahit tapi kaya rasa. Bahkan, setelah tidak sengaja meminumnnya, Kaisar Shen Nong merasa pulih, kemudian teh sebagai minuman yang berkhasiat pun lahir. 

Namun, pada waktu itu teh menjadi minuman khusus untuk istana kekaisaran. Lalu, pada abad kedua Masehi, para biksu Buddha telah menemukan khasiat teh dan mendorong penanaman serta pengembangan teh secara lebih masif. 

Baca Juga: Cara Terbaik Konsumsi Kunyit untuk Menurunkan Asam Urat Tinggi

Beberapa abad kemudian, teh menjadi minuman yang populer dan tersedia secara luas. Seni menyajikan dan minum teh berkembang menjadi tradisi dan kedai teh mulai bermunculan. 

Mereka akan memainkan peran sosial yang penting. Reputasi minuman bergengsi ini perlahan-lahan merembes ke luar China. 

Teh sudah diekspor ke Tibet pada abad ke-7 dan kemudian ke Korea. Sekitar waktu ini, Jepang juga mulai menemukan ritual minum teh, namun baru pada abad ke-12 kebiasaan minum teh menyebar dan diterima lebih luas.

Baca Juga: Sering Susah Kentut? Waspadai, Bisa Jadi Gejala Usus Buntu

Tersebar ke Eropa 

Di Eropa, teh dibawa oleh para misionaris yang datang ke Asia. Misionaris Belanda pulang membawa teh pada abad ke-17.

Di Eropa, teh dibawa oleh para misionaris yang datang ke Asia. Misionaris Belanda pulang membawa teh pada abad ke-17. 

Lalu, beberapa dekade kemudian teh pun menyebar ke seluruh negara Eropa lainnya. Bagi masyarakat Eropa, teh dipersepsikan memiliki pesona eksotis dan berkhasiat obat. 

Baca Juga: Catat, 8 Manfaat Daun Sirih Cina untuk Kesehatan

Berasal dari Timur jauh, teh melengkapi objek ornamen asal China yang sangat populer di abad ke-18. Hal ini menarik perhatian khususnya bagi kalangan aristokrat atau bangsawan Eropa dan segera menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. 

Teh pun menjadi minuman yang elegan dan berkelas untuk wanita kelas menengah ke atas. Sebagian masyarakat Eropa menganggap teh 'mewah' atau sebagai minuman obat, sehingga jarang dikonsumsi. 

Namun, penerimaannya bervariasi dari satu negara ke negara lain. Itu terbukti kurang populer di negara-negara Latin. 

Baca Juga: Apa Saja Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan?

Sebaliknya, masyarakat Inggris mengembangkan minatnya terhadap teh dan dengan cepat menjadi negara peminum teh. Seni menyajikan dan minum teh secara bertahap berkembang di seluruh Eropa.

Awalnya, terlihat sangat eksotis untuk meminumnya dalam cangkir porselen China yang dibawa kembali ke kapal yang sama dengan teh. 

Selanjutnya, kebiasaan baru muncul pada paruh kedua abad ke-19. Tradisi minum teh sore, yang berasal dari Inggris Raya, menyebar ke seluruh Eropa dan kedai teh dibuka di semua kota besar. 

Kemudian, cara penyajian teh mulai berkembang di Eropa dengan wadah yang mewah. Disebutkan bahwa Louis XIV menyiapkan tehnya di dalam teko yang terbuat dari emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News