Santai

Santap Sajian Pecak di RM Bale Betawi

Santap Sajian Pecak di RM Bale Betawi

MOMSMONEY.ID - Bagi anda pecinta kuliner pecak, khususnya kuliner khas betawi, Anda bisa melipir ke kawasan Graha Raya Bintaro, Parigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Meski baru berdiri tahun 2020, tetapi sudah banyak pengunjung yang menjajal menu di Bale Betawi.

Konsep rumah makannya pun berbeda dengan rumah makan lainnya. Yakni pengunjung akan duduk di pahatan-pahatan pohon atau kursi berukuran panjang, sehingga menyantap makanan dengan cara lesehan.Dengan konsep alami inilah, Wulan sang pemilik rumah makan Bale Betawi yakin bisa memikat pengunjung dari berbagai lokasi, bukan hanya penduduk sekitar.

Dia bilang, tamunya banyak dari Jakarta. Mereka rela datang ke sini demi bisa mencicipi menu andalan di rumah makan ini, yakni pecak ikan. Ya, meski bukan keturunan Betawi asli, Wulan mengaku senang jika sajian di kedainya disukai banyak pengunjung. Bahkan, datang dari lokasi jauh untuk mencoba aneka pecak di rumah makannya.

Walapun ada juga menu makanan rumahan lain yang disajikan. Seperti sayur asem, sop ayam kampung, ayam geprek sambal bawang, ayam bakar, dan masih banyak lagi. Semua hidangan di sini merupakan makanan rumahan. "Saya sendiri penggemar pecak, dan kalau jalan-jalan cari makanan pecak, makanya coba bikin pecak," ungkap Wulan.

Benar saja, kreasi masakannya pun banyak menggugah selera pengunjung.

Baca Juga: Promo Hotel Tiket.com di Jambi dan Bangka Belitung, Diskon 40% s.d 6 September 2022

Bumbu rempah

Salah satu menu andalan di rumah makan ini adalah si pecak nilanya. Ukuran ikan nilanya tidak besar, tetapi tidak juga kecil. Cukup untuk satu orang dengan nasi putih dan lauk pauk pendukung, seperti tahu tempe.

Penyajiannya pun cukup menggiurkan. Nila yang digoreng kering dan berwarna kuning keemasan itu, separuh tubuhnya terendam kuah bumbu pecak yang berwarna kuning kemerahan. Guyuran bumbu pecak yang terdiri dari bawang putih dan bawang merah, yang diiris, plus jahe, kunci, terasi dan asam jawa menjadi penambah gurihnya pecak nila ini. Ditambah juga potongan-potongan cabai merah di bagian atas ikan. Tampilan makin kontras dengan garnis seiris jeruk limau di bagian kepala ikan.

Ketika daging ikannya disantap, terasa gurih. Tampaknya si ikan nila ini sudah dibumbu garam saat digoreng. Enak meski hanya digado. Makin terasa nikmat ketika daging ikan dicolekkan ke sambal dadak, lalu disesap. Wuih nampol banget rasanya. Bakal ingin cepat-cepat makan karena tak mau kehilangan rasanya yang gurih, manis, pedas, dan asam yang menyatu.

Baca Juga: Pesan Tiket Pesawat Garuda Indonesia di PegiPegi, Nikmati Diskon hingga 15% Buat Anda

Sama halnya dengan pecak ayam, yang bumbunya sama dengan pecak nila. Empuknya daging ayam yang sudah digoreng, dengan cocolan sambal dadak dan nasi putih hangat, seakan membuat lidah tak ingin berhenti bergoyang.

Usut punya usut, Wulan bilang, sambal dadak memang sambal betawi yang selalu ada di rumah makannya. Isinya hanya olahan bawang, tomat, dan terasi yang diguyur jeruk limau. "Sambal betawi memang ada air-airnya," ujarnya.

Untuk sepaket pecak nila dibanderol seharga Rp 40.000 komplet dengan nasi dan lauk pauk tambahan. Sementara pecak ayam dibanderol Rp 35.000. Sudah puas dengan menu makanan, aneka minuman juga tak kalah menggugah selera. Wulan bilang, dua menu ini unik dan patut dicoba.

Namanya Wedang Bale dan Es Solihul. Isinya berupa racikan jahe, irisan kayu secang yang merupakan tanaman herbal, dan gula aren. "Yang membedakan keduanya adalah, Es Solihul lebih didominasi es dan agak segar, sementara untuk wedang aroma dan rasa rempahnya lebih pekat karena hangat," sebut Wulan.

Untuk minuman Wedang Bale dihargai Rp 10.000, sedangkan Es Solihul dihargai Rp 7.000 per gelas. Tertarik makan di sini? Jam bukanya mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News