HOME, Keluarga

Saat Pasangan Anda Membuat Marah, Praktikkanlah 5 Tips Manajemen Marah Ini

Saat Pasangan Anda Membuat Marah, Praktikkanlah 5 Tips Manajemen Marah Ini

MOMSMONEY.ID - Kemarahan adalah suatu hal yang lazim dalam setiap hubungan termasuk hubungan romantis bersama pasangan. Saat perilaku pasangan berhasil membuat Anda marah, tentu Anda akan mudah tergoda untuk meluapkan emosi Anda secara negatif. Kendati demikian, meluapkan kemarahan secara meledak-ledak dan jauh dari kata tenang bukanlah solusi terbaik untuk penyelesaian masalah Anda serta berisiko merenggangkan hubungan Anda dengan pasangan. 

Sebagai gantinya, cobalah untuk memahami bagaimana kemarahan muncul dalam hubungan Anda. Hal ini dilakukan untuk membantu Anda mendapatkan wawasan tentang cara menangani kemarahan Anda sendiri dengan lebih efektif.

Melansir Psychology Today, ada 5 tips manajemen marah yang bisa Anda praktikkan saat pasangan Anda membuat Anda marah alih-alih meresponsnya secara agresif.

Baca Juga: Beberapa Penyebab Umum dari Perilaku Nakal yang Dilakukan oleh Anak-Anak

Belajar mengenali kemarahan

Berusahalah untuk mengenali berbagai bentuk kemarahan dan perilaku yang kerap menyertainya baik dalam diri Anda maupun orang lain. Amati bagaimana kemarahan memengaruhi Anda dan pasangan.

Adapun tanda-tanda dari ledakan kemarahan yang biasanya akan terjadi meliputi wajah memerah, gigi terkatup, tangan mengepal, alis ditarik bersama-sama sehingga membentuk huruf V dan kerutan di dahi, mata menyipit untuk membentuk tatapan intens, atau hidung berkerut akibat lubang hidung yang melebar.

Selain itu, ada juga tanda-tanda dari perasaan benci atau kemarahan berkepanjangan yang perlu Anda cermati meliputi sakit perut, sakit kepala, sesak di dada atau tenggorokan, jantung berdebar-debar, kelelahan, kecemasan, dan depresi.

Berusahalah untuk mengontrol kemarahan Anda

Jangan pernah mengabaikan kemarahan Anda karena itu hanya akan memperburuknya. Alih-alih mengabaikan, mulailah untuk mengendalikan bagaimana Anda bereaksi ketika marah. Intinya, Anda harus mempertimbangkan cara untuk mengatasi emosi marah dengan tepat.

Ketika Anda merasa marah, tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda marah. Cobalah untuk mendapatkan pemahaman penuh tentang alasan di balik kemarahan Anda sebelum menyampaikannya atau meluapkannya kepada pasangan.

Bertanggung jawab atas perilaku menyebalkan Anda

Jika Anda mengacau dan meledak dalam kemarahan, bertanggung jawablah atas perilaku Anda yang tidak pantas dan menyakitkan. Tawarkan permintaan maaf yang tulus kepada pasangan dan renungkan cara terbaik untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.

Apabila Anda terus meledak-ledak dan sulit mengatasi kemarahan Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Bersikaplah asertif

Pelajarilah cara berkomunikasi dengan asertif. Melansir Hello Sehat, asertif merupakan keterampilan dalam berkomunikasi untuk mengekspresikan diri dengan sikap tetap menghormati dan menjaga perasaan orang lain.

Meninggikan suara, berteriak, meremehkan, atau terlibat dalam perilaku kekerasan emosional lainnya bukanlah komunikasi yang asertif. Pasalnya, komunikasi yang tergolong asertif melibatkan pengendalian emosi, pembelaan diri sendiri, dan pengekspresian perasaan serta pikiran (positif maupun negatif) secara tegas namun tetap terbuka dengan umpan balik dari pasangan.

Berkat kemampuan berkomunikasi secara asertif, Anda akan sangat mungkin meluapkan kemarahan tanpa perlu meledak-ledak atau melakukan pelecehan verbal, emosional, atau fisik. Dengan mengekspresikan kemarahan Anda melalui komunikasi yang asertif, Anda pun akan menjadi jauh lebih produktif.

Ambil jeda

Ketika Anda marah, Anda tentu tidak bisa berpikir rasional. Pandangan yang menyimpang tentang situasi dapat menyebabkan kesalahpahaman, interpretasi yang berlebihan, kesimpulan yang tergesa-gesa, dan pola pikir irasional lainnya yang dapat memengaruhi cara Anda menanggapi apa yang sedang terjadi.

Saat kemarahan menyelimuti Anda, janganlah mencoba untuk mencapai kesepakatan ketika pikiran Anda sedang tidak baik-baik saja. Alih-alih mengambil keputusan pada saat itu juga, ambilah jeda untuk menepi sejenak karena kemarahan akan membuat Anda tidak dapat melakukan percakapan yang produktif dan menjadi pendengar yang aktif.

Jangan pernah lupa bahwa setiap manusia cenderung bereaksi secara tidak rasional ketika merasa stres, mudah tersinggung, atau cemas.

Demikian 5 tips untuk memanajemen kemarahan yang bisa Anda praktikkan ketika pasangan Anda membuat Anda marah. Ingatlah untuk tidak membuat keputusan apapun terlebih keputusan yang sangat besar dan penting sebelum mencoba kelima cara di atas ya. Setelah Anda merasa sedikit lebih tenang dan mampu berpikir jernih, barulah Anda bisa mendiskusikan permasalahan Anda bersama pasangan dan memutuskan solusi terbaik untuk menyelesaikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News