HOME

Risiko Usaha Besar, tapi Banyak Jurus Antisipasi

Risiko Usaha Besar, tapi Banyak Jurus Antisipasi

MOMSMONEY.ID -Memulai suatu usaha, boleh dibilang sesuatu yang cukup berat. Oleh sebab itu, tak banyak orang yang berani memulai usaha.

Banyak alasan mengapa seseorang tak berani terjun ke dunia usaha. Betul, selain alasan modal, menjalankan sebuah usaha memang butuh kejelian dalam mempertahankan usaha itu. 

Maklumlah, melakoni jenis usaha apa pun, niscaya memiliki potensi risiko. Hal inilah yang menjadi batu sandungan seseorang memulai usaha. Sebuah usaha tidak bisa luput dari risiko. Dalam berbisnis, misalnya, Anda bisa kehilangan waktu untuk teman maupun keluarga. 

Baca Juga: Memanfaatkan kredit bank konvensional untuk mendukung modal usaha

Kalau kerja di kantoran, jam kerja biasanya dari jam sembilan pagi sampai enam sore. Ketika berbisnis, jam kerja Anda bisa dari pukul enam pagi sampai enam sore bahkan lebih.

Bukan cuma itu. Risiko yang mungkin muncul dalam berbisnis adalah berselisih paham dengan teman atau saudara. 

Bisa saja, lantaran berbenturan kepentingan, hubungan dengan teman atau saudara jadi terganggu. Ambil contoh, saat membuka usaha, ada seorang teman atau saudara yang ingin menjadi reseller atau distributor dari produk-produk yang Anda jajakan di pasaran. 

Rencana meleset

Tapi, kinerja teman atau kerabat Anda tadi tidak baik dan tak ada hasilnya. Karena tidak mau usaha merugi, akhirnya teman atau saudara Anda diberhentikan sebagai reseller. Nah, alhasil, Anda bisa saja berselisih paham dengan mereka. 

Selain itu, risiko dari sebuah usaha adalah kerugian. Ada banyak faktor penyebab. Salah satunya adalah: rencana yang Anda rancang sejak awal melenceng dari target. 

Contoh, usaha yang Anda tekuni banyak pesaingnya, atau bisa pula karena ada force majeure seperti toko kebakaran. Dan, yang paling mungkin terjadi, Anda rugi lantaran ditipu mitra bisnis. 

Baca Juga: Pilih DPLK Bank atau Perusahaan Asuransi untuk Dana Pensiun? Simak Saran Ini

Yang patut Anda cermati juga, risiko terbesar dari menjalankan sebuah usaha adalah kebangkrutan. Penyebabnya, misal, mitra bisnis tidak membayar produk yang Anda jual. Atau, bisa juga barang yang Anda pasarkan bermasalah, contohnya, telah memasuki masa kedaluwarsa tetapi belum laku juga. 

Buntutnya, produk yang Anda jual atau distribusikan dilarang beredar lagi dan harus ditarik dari pasaran. Bila itu yang terjadi, sebagai distributor, Anda akan sulit meminta penggantian produk dari produsen. 

Justru sebaliknya, distributor bisa kena tuntut produsen karena produknya tercemar nama baiknya di pasaran. Uang yang Anda keluarkan sebagai modal akan terbuang percuma. 

Itu sebabnya, Anda mesti cermat dalam memilih mitra bisnis. Pemilihan mitra jangan semata memandang teman atau saudara. Anda harus benar-benar profesional dalam memilih untuk menekan semua risiko yang mungkin terjadi. 

Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting, bilang, untuk mengatasi berbagai risiko bisnis, seorang pengusaha harus menyiapkan sejumlah jurus antisipasi semisal punya rencana bisnis yang matang. 

Caranya, pertama, Anda bisa mulai dari mengidentifikasi dulu apa kelebihan dan kekuatan usaha yang akan Anda jalankan, dibandingkan melakoni jenis bisnis lainnya. 

Baca Juga: Hati-Hati dengan Paylater, Praktis Tapi Berisiko

Kedua, menginventarisasi kelemahan-kelemahan apa yang terdapat di usaha itu, sehingga Anda bisa meminimalisir kelemahan dari bisnis tersebut. 

Ketiga, melihat kesempatan apa saja yang bisa kembangkan dari usaha Anda. 

Keempat, menginventarisasi tantangan yang ada dalam usaha Anda. "Jangan terburu-buru terjun ke bisnis. Setelah mengukur kekuatan dan kelemahan bisnis yang akan dijalankan, baru Anda bisa memulai bisnis," saran Eko. 

Selanjutnya: Pilih DPLK Bank atau Perusahaan Asuransi untuk Dana Pensiun? Simak Saran Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News