AturUang

Resolusi 2023, Begini Cara Investasi Saham Jangka Panjang, Yuk Mulai Investasi Moms!

Resolusi 2023, Begini Cara Investasi Saham Jangka Panjang, Yuk Mulai Investasi Moms!

MOMSMONEY.ID - Jika Anda punya resolusi 2023 untuk investasi di saham, tak ada salahnya memahami cara investasi saham jangka panjang.

Saham adalah surat tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan. Nah saham bisa diperjualbelikan kepada masyarakat yang disebut sebagai investor ritel. Investasi saham berada di bawah pengawasan Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Baca Juga: 7 Alasan Anda Tak Membutuhkan Kabinet Dinding di Dapur, Simak Tren Dapur Terkini

Sebelum mengetahui cara investasi saham jangka panjang, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu apa saja perusahaan yang sahamnya bisa diperjualbelikan. Informasi ini bisa Anda dapatkan di situs resmi Bursa Efek Indonesia dengan klik di sini. Selain itu Anda juga disarankan mulai mengikuti informasi perusahaan melalui berita media bisnis, salah satunya Harian Kontan. 

Nah saatnya Anda simak 3 cara yang kerap digunakan sebagai strategi investasi saham jangka panjang. Melansir Pintar Saham ada tiga strategi yaitu Value Investing, Index Investing dan Trend Following. 

1. Value Investing

Cara investasi saham jangka panjang dengan strategi value investing diperkenalkan oleh Benjamin Graham. Caranya melakukan penilaian pada suatu saham dengan perhitungan.

Berdasarkan strategi value investing, suatu saham dikatakan murah apabila dua pertiga atau kurang dari nilai buku sebenarnya, dua pertiga dari aset dan total utang kurang dari nilai buku yang sebenarnya. 

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah nilai pengembalian atas uang modal atau dikenal dengan Return on Invested Capital (ROIC). Semakin besar ROIC semakin baik.

  • Rumus ROIC = laba bersih : (utang jangka panjang + modal pemegang saham)

2. Index Investing

Cara investasi saham jangka panjang kedua menggunakan strategi Index Investing. Strategi ini menggunakan metode portofolio sam dengan bobot masing-masing saham pada suatu indeks. Jadi Anda memiliki seluruh saham yang ada pada indeks LQ45 misalnya, dan jumlah portofolio disesuaikan dengan bobot tiap saham pada indeks tersebut. 

Hal ini pernah disarankan Warren Buffet kepada manajer reksa dana. Pada 2008, Buffet bertaruh bahwa dalam 10 tahun menggunakan reksa dana dengan acuan indeks SP500 akan lebih menguntungkan dibanding dengan reksa dana konveksional. 

Hal ini terbukti di tahun 2015 di mana return Reksa Dana Vanguard Indeks SP500 menghasilkan imbal hasil hingga 63% sedangkan reksa dana konvensional hanya 20%. Sayangnya perlu dana besar untuk bisa menggunakan strategi ini, atau ada baiknya Anda berinvestasi di reksa dana pasar saham berbasis indeks. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Bertahan di Level Tertinggi sejak November, Masih Bisa Naik Lagi?

3. Trend Following
Cara investasi saham jangka panjang yang satu ini mengikuti tren yang  ada. Jika rata-rata harga saham menurun, maka investor akan menjual. Intinya, investor dengan strategi ini akan mengikuti arah pergerakan pasar. 

Demikian informasi mengenai cara investasi saham jangka panjang. Sebelum berinvestasi di pasar saham, ada baiknya Anda mempelajari secara detil soal kaitan pasar saham dengan perekonomian, kinerja perusahaan hingga risiko yang dihadapi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News