AturUang

Ramai PHK, Ini Persiapan yang Bisa Dilakukan

Ramai PHK, Ini Persiapan yang Bisa Dilakukan

MOMSMONEY. ID - Belakangan, kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) marak diperbincangkan. Bahkan pemutusan hubungan kerja ini terjadi dalam skala yang besar.

Melihat ancaman PHK yang mungkin terjadi, Co-Founder dari Lifepal.co.id Benny Fajarai pun membagikan sejumlah tips mengenai persiapan terkait hal ini. Persiapan ini tak hanya ditujukan bagi karyawan tetapi bagi pemilik usaha yang bisa menghadapi risiko tersendatnya bisnis.

Berikut persiapan yang bisa dilakukan untuk menghadapi risiko PHK:

1.Memiliki penghasilan sampingan

Benny menyebut, memiliki penghasilan sampingan adalah salah satu cara cerdas untuk memastikan kondisi keuangan tetap terjaga di tengah berbagai ancaman. Meski nilai dari penghasilan sampingan tak sebesar penghasilan utama, tetapi bisa memberikan rasa aman dari ancaman seperti kehilangan pekerjaan karena PHK.

"Oleh karena itu, jangan tunda-tunda untuk mencari peluang dan mengambil kesempatan untuk memiliki penghasilan sampingan, meski nilainya dimulai dari kecil. Bahkan tidak menutup kemungkinan penghasilan sampingan ini tidak hanya bisa menjadi penyelamat dana darurat, namun bisa meningkatkan pundi-pundi tabungan," ujar Benny dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Cara Bangun Rumah Anti Gempa, Ini Bahan yang Tepat

2. Menyediakan dana darurat

Benny pun menyarankan untuk memiliki dana darurat. Bagi yang belum memiliki dana ini, sebaiknya Anda mulai merencanakan dan mengalokasikan dana untuk dana darurat.

Adapun, dana darurat ini hanya boleh digunakan untuk saat-saat darurat saja seperti kecelakaan atau sakit parah, dan termasuk bila kita kehilangan penghasilan secara mendadak, salah satunya karena PHK.

Rekomendasi jumlah dana darurat yang juga bervariasi, untuk kalian yang masih single atau tidak mempunyai tanggungan adalah sebesar 3-6 kali dari pengeluaran bulanan. Sementara untuk mereka yang sudah mempunyai keluarga, besar dana darurat yang dibutuhkan adalah 6-12 kali dari pengeluaran bulanan.

3. Memiliki asuransi kesehatan atau kendaraan

Benny mengatakan memiliki asuransi kesehatan dan kendaraan merupakan hal wajib saat ini.

"Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa membayar premi dari asuransi kesehatan dan kendaraan hanya sia-sia, namun kemudian menyesal di kemudian hari ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan," kata Benny.


4. Memiliki catatan anggaran keuangan yang detail

Benny menyarankan agar membuat catatan pemasukan dan pengeluaran yang jelas dan detail. Bahkan, pengeluaran kecil  seperti biaya parkir, tol dan lain-lain turut dicatat.

Menurutnya, seringkali orang dikejutkan dengan pengeluaran bulanan yang telah melewati batas anggaran. Karenanya, dengan memiliki catatan anggaran dan pemasukan yang tertata rapi, Anda bisa mengalokasikan dan menggunakan anggaran dengan lebih bijak.

5. Meminimalisir utang dan cicilan yang bersifat konsumtif

Benny juga menyarankan agar masyarakat mengurangi utang dan cicilan yang bersifat konsumtif. Pasalnya, utang ini merupakan jenis utang yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pribadi tanpa hasil yang produktif. Mayoritas dari utang konsumtif digunakan untuk membeli aset atau barang yang akan mengalami depresiasi atau penurunan nilai.

Meski utang yang bersifat konsumtif tidak selalu memberikan dampak buruk, sebaiknya utang ini dikurangi dan memprioritaskan cicilan untuk memenuhi kebutuhan dan bukan memenuhi keinginan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News