Santai

Raja Charles III Naik Tahta, Begini Kisah Pendahulunya

Raja Charles III Naik Tahta, Begini Kisah Pendahulunya

MOMSMONEY.ID - Charles Philip Arthur George resmi menjadi Raja Charles III menggantikan mendiang ibunya Ratu Elizabeth II. Melansir cnet.com, Raa Charles III sebenarnya bisa memilih gelar lain yang ada pada namanya. Namun dia memilih gelar raja Inggris dengan nama Raja Charles III. 

Tahu kah Moms? Raja Charles III resmi dijadikan raja Inggris oleh Acession ouncil di Istana Saint James pada 10 September 2022 lalu, ditemani istrinya Camilla dan anaknya Pangean Wales William. Raja Charles III menjadi raja tertua yang dinobatkan. 

Jika ada Raja Charles III, tentu sang raja memiliki pendahulu Raja Charles I dan Raja Charles II. Apakah Moms penasaran? Yuk simak biografi singkat Raja Charles I dilansir dari royal.uk!

Baca Juga: Mengenal Raja Charles III, Penerus Ratu Elizabeth II

Charles I lahir pada 1960, merupakan anak dari Raja James I

Raja Charles I lahir pada 19 November 1960 di Fife. Dia merupakan anak kedua dari James VI yang juga merupakan James I Inggris dan ibunya bernama Anne. Raja Charles I memegang tahta setelah kematian kakaknya yaitu Pangeran Henry di tahun 1612. Dia juga menjadi Raja Stuart kedua dari Inggris di tahun 1625. Raja Charles I menikah dengan Henrietta Maria dari Perancis yang merupakan seorang Katolik Roma. 

Raja Charles I dikenal sebagai raja yang pendiam

Raja Charles I dikenal sebagai orang yang pendiam, egois dan memiliki keyakinan pada hak ilahi seorang raja. Menurutnya raja memiliki kekuasaan absolut pada kerajaan. Namun Raja Charles juga memiliki kekurangan. Dia sering sakit-sakitan, kesulitan berjalan dan gagap. Di sisi lain, dia juga dikenal sebagai ahli bahasa. 

Dikenal sebagai masa tirani

Pada masa pemerintahannya, terjadi perang saudara dengan Skotlandia, Irlandia dan Inggris sejak tahun 1637 hingga 1648. Di tahun sebelumya, Raja Charles I juga berkonflik dengan Perancis dan Spanyol yang menyebabkan krisis ditahun 16228-1629.  Dia juga banyak menghabiskan uang untuk karya seni, bahkan utang kerajaan cukup meningkat di masa pemerintahannya.  

Dia juga merupakan orang yang sangat religus dengan aliran Anglikan. Pada masa itu Charles I inin memberlakukan liturgi High Church dan pembuatan buku doa di Skotlndia yang mlah memicu kerusuhan di tahun 1637. 

Raja Charles I dihukum mati pada 1649

Hubungan Raja Charles I dengan parlemen sangat buruk di masa itu. Sehingga dia sempat memutuskan untuk memimpin secara tunggal tanpa parlemen. Masa ini disebut sebagai masa 11 tahun tirani. Konflik berkepanjangan di masa pemerintahannya membuat Raja Charles dihukum mati pada 27 Januari 1649. Perang ini sebenarnya merupakan bentuk konflik antara kekuasaan monarki dan perlemen. Kemudian diperburuk dengan perselisihan agama dan masalah keuangan. 

Setelah Raja Charles I meninggal, undang-undang yang melarang adanya pengangkatan raja lain disahkan. Sehingga jabatan saja resmi dihapus pada 7 Februari 1649.  Namun 11 tahun kemudian, anak dari Charles I kembali dinobatkan menjadi raja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News