HOME, Keluarga

Praktikkan Kiat-Kiat Ini untuk Membantu Menghentikan Tangisan Anak dengan Tepat

Praktikkan Kiat-Kiat Ini untuk Membantu Menghentikan Tangisan Anak dengan Tepat

MOMSMONEY.ID - Umumnya, anak-anak memang gemar menangis. Hal ini dikarenakan mereka belum bisa mengelola emosinya dengan baik dan bijak layaknya orang dewasa.

Saat anak menangis, langkah pertama untuk mengelola atau menghentikan tangisan anak yaitu memahami alasan di balik tangisan mereka. Adapun tangisan anak dapat disebabkan oleh rasa lapar, rasa sakit atau ketidaknyamanan, kelelahan, stimulasi berlebihan, membutuhkan perhatian, kecemasan akan perpisahan, emosi sadar diri, rasa takut, dan kekecewaan.

Setelah menemukan alasan di balik tangisan anak, Anda bisa membantu anak untuk memahami cara mengelola emosinya. Sebagai saran, inilah kiat-kiat untuk membantu Anda menghentikan tangisan anak dengan tepat sebagaimana dilansir dari Mom Junction.

Baca Juga: Inilah Cara Memijat Wajah untuk Mengatasi Jerawat, Cobain Yuk!

1. Tetap tenang

Apabila Anda stres saat melihat tangisan anak, itu dapat memperburuk keadaan. Oleh sebab itu, tetaplah tenang selama menghadapi situasi yang melelahkan ini.

Ketika Anda tetap bersikap tenang, maka ketenangan Anda akan disaksikan oleh anak dan membantu mereka untuk mendapatkan kembali ketenangannya. Sebaliknya, tatkala anak melihat Anda cemas, itu akan memperparah reaksi anak dan meningkatkan intensitas tangisan mereka.

2. Perhatikan kata-kata Anda

Saat anak Anda membombardir Anda dengan tangisan, jangan lantas menggunakan kata-kata atau frasa yang bisa membuat anak merasa bahwa Anda sedang berusaha menghilangkan emosi mereka. Sebisa mungkin, hindari kata-kata seperti “Ini bukanlah masalah besar” atau “Kenapa kamu menangis? Memangnya kamu bayi?”. Perlu Anda tahu bahwa kata-kata semacam itu sama artinya dengan tidak menghargai emosi anak.

Sebagai gantinya, Anda bisa menanamkan hal positif dalam kata-kata Anda misalnya “Saya tahu kamu sedih dan saya minta maaf karena kamu harus mengalaminya” atau “Maukah kamu memberi tahu saya apa yang sedang kamu rasakan?”.

Moms, ingatlah dengan baik bahwa mengabaikan emosi anak bukanlah suatu solusi. Sebaliknya, akui perasaan anak Anda dan dorong mereka untuk belajar bagaimana menghadapi saat-saat yang menyedihkan dengan lebih baik.

3. Ingat bahwa anak Anda masih anak-anak

Sebagai orang tua, Anda harus mengingat bahwa anak Anda masihlah anak-anak dan belum bisa memahami hal-hal secara rasional layaknya orang dewasa.

Jadi, dengarkan anak Anda dengan penuh perhatian dan yakinkan mereka bahwa Anda memahami perasaannya. Selain itu, selalu ingat juga untuk membantu anak Anda menemukan cara menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi.

4. Beri anak Anda ruang

Terkadang, intervensi yang tergesa-gesa bisa menyebabkan lebih banyak kerugian alih-alih kebaikan. Daripada langsung menghampiri anak saat mereka menangis, cobalah untuk memberikan mereka waktu selama beberapa menit untuk melampiaskan perasaannya sendirian.

Cara ini dapat membantu anak memahami bahwa menangis adalah hal yang wajar sekaligus memungkinkan Anda untuk membesarkan anak yang stabil secara emosional.

5. Konsisten pada jadwal dan rutinitas yang sudah ditetapkan

Anak-anak yang kelelahan dapat mengalami kehancuran dengan mudah. Dengan memegang teguh jadwal tidur siang dan tidur malam anak, itu akan membantu mereka untuk menghindari kehancuran emosional yang parah.

Penting juga untuk menjaga jadwal makan anak mengingat anak-anak cenderung tidak bisa mengatur emosi mereka dengan baik saat kelaparan.

6. Pertahankan sikap yang netral

Validasi emosi dan kekecewaan anak memang penting. Namun selalu ingat untuk tidak mudah menyerah pada setiap permintaan atau tuntutan anak yang tidak masuk akal hanya supaya mereka berhenti menangis.

Tak peduli betapa kewalahannya Anda, jangan sampai amukan anak mengubah perilaku atau respons Anda terhadap mereka. Apapun alasannya, sebaiknya Anda tidak menyetujui permintaan atau tuntutan anak yang tidak logis tatkala mereka menangis.

Moms, Anda mungkin tidak selalu memahami penyebab dari tangisan anak. Kendati begitu, berusahalah untuk selalu ada dan memeluk anak Anda saat mereka menangis. Yang paling penting, normalkanlah tangisan anak karena itu bisa mendorong mereka untuk lebih sadar emosi dan sehat secara mental.

Jika tangisan anak Anda berubah menjadi berlebihan atau sulit dihentikan secara terus-menerus, maka sangat disarankan bagi Anda untuk segera mencari bantuan profesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News