HOME

Perempuan Wajib Tahu! 4 Fase Menstruasi yang Harus Dipahami

Perempuan Wajib Tahu! 4 Fase Menstruasi yang Harus Dipahami

KONTAN.CO.ID - Siklus menstruasi adalah proses bulanan yang dialami oleh perempuan.

Di mana terjadi serangkaian perubahan pada tubuh dan organ reproduksinya karena didorong oleh hormon. 

Pada setiap siklus menstruasi, sel telur akan berkembang dan dilepaskan dari ovarium (ovulasi).

Di saat yang sama, lapisan rahim pun akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan.  

Akan tetapi, jika sel telur yang lepas tak juga dibuahi, maka lapisan tersebut akan luruh dan keluar melalui vagina.

Baca Juga: Kenali Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan Tubuh, Cari Tahu Yuk!

Kondisi inilah yang disebut dengan menstruasi. Sementara itu, bila sel telur tersebut berhasil dibuahi maka kehamilan bisa terjadi.  

Penting bagi perempuan untuk mengenali setiap fase tersebut, sebab ini dapat membantu memprediksi waktu menstruasi yang akan datang, serta mengetahui masa subur.

Selama siklus menstruasi, ada suatu proses yang terjadi secara bertahap dalam rahim dan dibagi ke dalam 4 fase menstruasi.

Dilansir dari Women Health, inilah empat fase menstuasi yang perlu dipahami perempuan, antara lain:

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi merupakan tahap pertama dari siklus menstruasi. Fase ini dimulai ketika sel telur yang dilepas oleh ovarium dari siklus sebelumnya tidak dibuahi.

Tidak terjadinya kehamilan membuat kadar hormon estrogen dan progesteron yang dimiliki perempuanmenurun. 

Lapisan rahim yang menebal untuk mempersiapkan kehamilan pun tak lagi dibutuhkan.

Ini menyebabkan lapisan tersebut meluruh, lalu keluar lewat vagina sebagai kombinasi darah, lendir, dan jaringan dari rahim. 

Rata-rata wanita mengalami fase ini selama 3-7 hari. Namun, sebagian lainnya bisa saja memiliki periode yang lebih lama. 

2. Fase folikuler

Fase folikuler dimulai pada hari pertama haid (terjadi tumpang tindih dengan fase menstruasi), dan berakhir ketika Anda berovulasi.

Pada awalnya, hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH). 

Hormon ini dapat merangsang indung telur untuk menghasilkan 5-20 kantong kecil yang disebut dengan folikel.

Setiap folikel ini mengandung sel telur yang belum matang. Namun, hanya sel telur paling sehatlah yang pada akhirnya akan matang. 

Akan tetapi, dalam kasus yang lebih jarang, seorang perempuan bisa saja memiliki dua sel telur yang matang.

Folikel yang matang dapat memicu lonjakan estrogen untuk menebalkan lapisan rahim sehingga tercipta lingkungan yang kaya nutrisi bagi embrio untuk tumbuh.

Fase folikel ini rata-rata berlangsung selama 16 hari, namun dapat pula berkisar antara 11-27 hari. 

Baca Juga: 5 Minuman yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Menstruasi

3. Fase ovulasi

Meningkatnya kadar estrogen selama fase folikel memicu kelenjar pituitari melepas hormon luteinizing (LH). Inilah awal terjadinya proses ovulasi.

Ovulasi adalah proses ketika ovarium melepas sel telur yang matang. Sel telur pun bergerak ke tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma.

Fase ovulasi merupakan satu-satunya waktu dalam siklus menstruasi yang memungkinkan Anda untuk hamil.

4. Fase luteal

Setelah folikel melepaskan sel telurnya, zat ini berubah menjadi korpus luteum.

Korpus luteum dapat melepaskan hormon, terutama progesteron dan beberapa estrogen.

Peningkatan hormon ini membuat lapisan rahim menebal, dan siap untuk ditanami sel telur yang telah dibuahi. 

Jika Anda hamil, tubuh akan menghasilkan human chorionic gonadotropin (HCG) yang dapat membantu menjaga korpus luteum maupun lapisan rahim tetap tebal.

Sementara, jika Anda tidak hamil, maka korpus luteum akan menyusut dan diserap. 

Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kadar estrogen dan progesteron yang memicu menstruasi.

Fase luteal berlangsung selama 11-17 hari, namun umumnya terjadi selama 14 hari. Itulah 4 fase yang terjadi pada siklus menstruasi wanita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News