BisnisYuk

Pasar Kendaraan Listrik Makin Banyak, Ini Peluang Bisnis Pengisian Batere

Pasar Kendaraan Listrik Makin Banyak, Ini Peluang Bisnis Pengisian Batere

MOMSMONEY.ID - Siapa sangka, kalau sebelumnya ada fenomena stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), kini siap-siap saja akan ada fenomena stasiun pengisian kendaraan listrik umum (spklu).

Ya, meski tergolong baru, ceruk bisnis spklu kini makin dilirik banyak pemain. Hal ini tentu didukung kebutuhan dan perkembangan mobil listrik dalam negeri.

Merujuk data PT PLN (Persero), kebutuhan spklu terus meningkat setiap tahunnya. Jika tahun 2019 spklu masih berjumlah 14 unit, maka tahun ini diproyeksikan naik menjadi 693 unit. Jumlah spklu itu akan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah kendaraan listrik yang mengaspal di jalan.

Peluang inilah yang dilirik oleh Abdul Rahman Elly, Founder sekaligus CEO EVCuzz. Ia bilang, prospek bisnis penyedia jasa spklu cukup menjanjikan karena industri mobil listrik tak akan berhenti berproduksi. "Populasi mobil listrik yang bertambah akan menambah kebutuhan spklu," sebut Elly.

Baca Juga: Promo Alfamart 1-15 Agustus 2022, Banyak Produk Beli 1 Gratis 1 dan Beli 2 Gratis 1

Alhasil, EVCuzz sejak tahun lalu mulai investasi di bisnis ini. Sejak beroperasi, mereka sudah menyediakan 150 spklu dari target 500 spklu sampai akhir tahun ini. "Satu titik minimal dua mesin charging," ujar Elly.

Dalam menjalankan bisnis ini, Elly bilang, prosesnya tidaklah mudah. Mulai dari sisi infrastruktur hingga konsep pemasangannya harus diperhatikan. Terlebih setiap lokasi berbeda-beda kontur lahannya. Jadi, itu faktor yang menjadi acuan ketika memasang spklu. Faktor penting lainnya yang diperhatikan adalah teknologi. "Bisnis ini tergantung di teknologi artificial intelligence (AI), jadi harus detail dan matang pemetaannya" beber Elly.

Dengan banyaknya aspek penting yang harus diperhatikan itu, tak heran kalau investasi yang dikeluarkan tak sedikit. Untuk pemesanan mesin charging saja, EVCuzz harus mengalokasikan dana hingga ratusan juta rupiah.

Ada beberapa pilihan charging dari EVCuss, mulai dari model mesin charging alternate current (AC) 7 Kw sampai direct current (DC) 150 Kw. Investasinya, sekitar Rp 200 juta sampai Rp 250 juta per unit.

Baca Juga: Xiaomi Siapkan Tablet Murah? Simak Speknya di Sini!

Potensi bisnis spklu juga diceritakan oleh Yudi Suryadarma, Business Development Manager Divisi EV Charging Station Delta Electronics Indonesia. Yudi menggambarkan, potensi bisnis jasa spklu yang sama dengan penjelasan Elly. Alasannya cukup sederhana, spklu dibutuhkan jika kendaraan listrik semakin banyak.

"Baik buka spklu di rumah termasuk spklu di mal dan apartemen," kata Yudi.

Soal investasi, pendirian spklu bisa menyesuaikan budget dan skala layanan yang diinginkan. Ambil contoh, layanan spklu di Gambir, Jakarta yang butuh charging besar dengan kapasitas 150 kWh. Investasi ini butuh biaya berkisar Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp 1,6 miliar.

Namun, ada pula spklu murah meriah yang bisa dipasang di rumah. Investasinya hanya sekitar Rp 30 jutaan. Investasinya kecil karena alat yang digunakan untuk pengecasan juga memiliki daya yang kecil.

Baca Juga: Promo OVO Shoptakuler Agustus 2022, Cashback 20% Beli Pulsa sampai Tagihan!

Namun, untuk mendapatkan layanan spklu di rumah, Anda harus mengajukan permohonan ke PLN. Maklum, sampai saat ini ketersediaan listrik dari spklu masih dipasok sepenuhnya dari PLN.

"Harus ada Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL). Dan kami sudah bekerjasama dengan PLN," terang Yudi.

Terkait dengan harga atau tarif penggunaan jasa spklu, Yudi bilang, untuk charging mereka saat ini masih gratis. Namun, itu adalah strategi untuk mendapatkan pasar yang ingin beralih aplikasi.

Beda halnya dengan Elly yang menyebut biaya charge di spklu EVCuzz dibanderol sebesar Rp 2.475 per 1 KWh. Meski tak menyebut pasti margin yang diperoleh, namun Elly memperkirakan margin sekitar 15%.

Hanya saja, Elly bilang, keuntungan tersebut tidak dapat diperoleh apabila kualitas spklu tidak bagus. Menurutnya, menciptakan IoT di mesin charger tidaklah mudah. Elly mengaku, telah mengambil ilmu dari beberapa negara lain. "Negara-negara di Eropa, Amerika, China sudah menyediakan spklu dan sudah bisa mengatasi human error. Di situ saya pelajari prosesnya," ungkap Elly.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Kecap ala Rumahan yang Bumbunya Meresap, Mudah Ditiru Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News