Bugar

Omicron XBB Lebih Menular, Kenali Gejala Varian Baru Ini

Omicron XBB Lebih Menular, Kenali Gejala Varian Baru Ini

MOMSMONEY.ID - Omicron XBB bertanggungjawab atas lonjakan kasus Covid-19 di Singapura. Kenali gejala subvarian Omicron baru yang lebih menular ini.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, Omicron XBB berada di balik setengah kasus harian di negeri Merlion. Subvarian Omicron baru ini belum terdeteksi sebulan lalu.

"Jadi, XBB jelas mengungguli BA.2.75 dan juga BA.5 (dalam kasus harian)," kata Ong, Selasa (11/10), seperti dikutip Today.

"Meskipun ada peningkatan kasus lokal yang didorong oleh XBB, jumlah kasus Covid-19 parah tetap relatif rendah," ungkapnya.

Saat ini, rata-rata kasus harian Covid-19 di Singapura dalam 7 hari terakhir sebanyak 8.159 infeksi. 

Omicorn XBB menciptakan gelombang baru yang bakal mencapai rata-rata 15.000 kasus baru setiap hari pada puncaknya di pertengahan November nanti.

Baca Juga: Mengenal Omicron XBB, yang Menyulut Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, mengutip laman resminya, Omicron XBB pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022 di India, dan sejak itu menyebar di lebih dari 17 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat. 

Berdasarkan pengamatan dari negara-negara di mana XBB terdeteksi, subvarian Omicron baru itu setidaknya menular seperti varian yang beredar saat ini, tapi tidak ada bukti menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Hanya, ada bukti XBB mungkin mendorong peningkatan infeksi ulang. Proporsi infeksi ulang di antara total kasus Covid-19 di Singapura telah meningkat selama sebulan terakhir.

Kementerian Kesehatan Singapura mencatat, infeksi ulang saat ini mencapai 17% dari total kasus baru. 

Para ahli sepakat, Omicron XBB lebih menular dibandingkan dengan strain Covid-19 sebelumnya.

Baca Juga: Selain Covid-19, 4 Wabah Penyakit Ini Sedang Mengancam Dunia Saat Ini

"Meskipun kami tidak memiliki semua data genom tentang gelombang kasus saat ini, bahwa XBB lebih menular dibanding varian lain kemungkinan besar terjadi karena jumlah infeksi telah meningkat cukup signifikan selama beberapa minggu terakhir," kata Dr Paul Tambyah, Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, dilansir dari Today.

Dr Leong Hoe Nam, pakar penyakit menular dari Klinik Rophi, mengatakan, fakta Omicron XBB telah mendominasi kasus Covid-19 di Singapura menunjukkan bahwa subvarian Omicron baru ini bisa berlari lebih cepat dan mengalahkan jenis lainnya.

"Sama seperti bagaimana Omicron menggantikan Delta, tetapi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat," sebutnya, seperti Today lansir.

Sejauh ini, sebagian besar pasien di Singapura hanya melaporkan gejala ringan, seperti sakit tenggorokan atau demam ringan, terutama jika mereka telah divaksinasi, menurut Kementerian Kesehatan Singapura.

Hanya, Dr Leong menambahkan, Omicron XBB mungkin menyebabkan lebih banyak orang menderita sakit tenggorokan, mengacu hasil pengamatan terhadap pasiennya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News