Bugar

OCD Bisa Saja Mengganggu, Kenali Penyebab OCD yang Perlu Anda Ketahui

OCD Bisa Saja Mengganggu, Kenali Penyebab OCD yang Perlu Anda Ketahui

MOMSMONEY.ID - OCD atau Obsessive Compulsive Disorder  adalah gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang.

Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya OCD, antara lain faktor genetik, perubahan pada senyawa kimia otak, dan pengaruh lingkungan.

OCD ditandai dengan gangguan pikiran yang menimbulkan kecemasan dan perilaku yang dilakukan berulang kali guna menghilangkan kecemasan tersebut.

Sebagai contoh, penderita OCD yang takut terkena penyakit cenderung akan mencuci tangan secara berlebihan atau terlalu sering membersihkan rumah.

Tindakan tersebut ia lakukan untuk mengurangi kecemasan dalam pikirannya. Sayangnya, apa yang menjadi penyebab OCD masih belum diketahui pasti hingga kini.

Baca Juga: Jangan Langsung Panik! Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Penyakit Amandel

Meski demikian, dilansir dari Health Focus, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko munculnya gangguan mental ini pada seseorang, yaitu:

1. Struktur otak dan fungsinya. Namun, faktor ini masih belum pasti berpengaruh secara signifikan atau tidak.

2. Keturunan atau genetik.

3. Lingkungan tempat tinggal. 

Dari ketiganya, lingkungan tempat tinggal menjadi faktor risiko yang tinggi. OCD rentan terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan yang tidak mendukung perkembangan psikis semasa kecil.

Misalnya, anak sering diejek atau diremehkan karena kekurangan yang dimilikinya. Kondisi ini bisa memicu munculnya perasaan timbal baik untuk selalu melakukan hal yang sempurna. 

Gejala OCD bisa datang dan pergi, mereda seiring berjalannya waktu atau bahkan menjadi lebih buruk. Pengidap bisa mencegah munculnya gejala dengan menghindari kondisi yang dapat memicu munculnya obsesi.

Baca Juga: Selain Menyegarkan, Ini 5 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan. Cari Tahu Yuk!

Namun, ada pula yang memilih mengonsumsi minuman beralkohol atau obat penenang untuk mengurangi gejalanya. 

Sebagian besar orang dewasa yang memiliki OCD menyadari bahwa perilaku mereka tidak masuk akal. Namun, tak sedikit pula orang dewasa dan anak yang tidak menyadari hal ini.

Biasanya, gejala OCD pada anak-anak bisa dikenali dengan mudah oleh orangtua dan guru. Pengobatan OCD bertujuan untuk mengendalikan gejala yang muncul, agar kualitas hidup penderitanya bisa membaik.

Metode pengobatannya dapat berupa terapi perilaku kognitifdan pemberian obat antidepresan. Belum ada cara pasti yang dapat dilakukan untuk mencegah OCD.

Namun, pemeriksaan dan penanganan lebih awal dapat mencegah gejala OCD makin memburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News