Santai

Naik Tahta, Bagaimana Peran Raja Charles III dalam Pemerintahan Inggris

Naik Tahta, Bagaimana Peran Raja Charles III dalam Pemerintahan Inggris

MOMSMONEY.ID - Setelah Ratu Elizabeth II wafat, Raja Charles III menggantikan peran mendiang ibunya. Raja Charles III kini menduduki tahta Kerajaan Inggris. Sang raja kini menjadi pemimpin negara  paling tinggi pada sistem monarki di Inggris. 

Bagaimana peran Raja Charles III dalam pemerintahan Inggris? Jika Moms pernah bertanya-tanya apa saja peran Raja Charles III saat menduduki tahta kerajaan Inggris, Moms wajib menyimak penjelasan ini. 

Melansir cfr.org, kekuasaan Raja pada sistem monarki umunya bersifat simbolis. Sementara itu keputusan politik dibuat oleh parlemen yang terpilih dan dilaksanakan oleh perdana menteri. Maka Raja dalam sistem monarki disebut sebagai kepala negara bukan kepala pemerintahan. 

Baca Juga: Mengenal Queen Consort Camilla, Sang Permaisuri Inggris

Raja Charles III bisa membuat persetujuan pemerintah baru

Hal ini termasuk tugas konstitusional seorang raja. Dalam jabatannya Raja dapat menyetujui undang-undang, menunjuk  pejabat tertentu atau memberikan kehormatan negara, serta mengangkat pejabat negara lainnya. Di wilayah persemakmuran di luar Inggris, tugas ini dilaksanakan oleh Gubernur Jenderal yang telah ditunjuk.

Raja bertindak sebagai Pemimpin Dewan Penasihat yang melakukan pertemuan satu bulan sekali dengan pemerintahan. Pada setiap pertemuan Dewan Penasihat ini akan meminta persetujuan resmi Raja untuk pembahasan apapun yang sebelumnya sudah disetujui oleh para menteri. 

Pangeran Charles

Dalam keadaan luar biasa, Kerajaan dapat mengambil alih kekuasaan

Jika dalam keadaan terdesak dan dianggap perlu, maka Raja bisa mengambil wewenang pemerintahan terpilih dan mengesampingkan pemerintahan terpilih. Kondisi ini pernah terjadi di tahun 1975 saat terjadi krisis konstitusional di Australia. 

Baca Juga: Kisah Hidup Lady Diana, Puteri Wales Mantan Istri Raja Charles III

Raja dapat menunjuk Perdana Menteri tanpa berkonsultasi dengan parlemen

Melansir Hereford Times, penunjukan perdana menteri merupakan hak prerogatif Raja yang masih ada hingga saat ini. Dalam penunjukan, Raja tidak bertindak atas nasihat atau hasil konsultasi dengan siapapun sebelum memanggil pemimpin mayoritas parlemen House of Commons untuk membentuk pemerintahan. Sama seperti saat Elizabeth II menunuju Liz Truss sebagai perdana menteri di istana Balmoral. Raja Charles III juga akan mengadakan pertemuan reguler dengan perdana menteri setiap minggunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News