HOME, Bugar

Mitos atau Fakta Tentang Konsumsi Susu

Mitos atau Fakta Tentang Konsumsi Susu

MOMSMONEY.ID - Ditengah meningkatnya kasus covid-19, mengkonsumsi makanan yang bergizi adalah hal yang paling dianjurkan selain berolahraga. Maklum, seiring bermunculan varian baru covid di tanah air, menjaga tubuh agar tetap sehat merupakan hal wajib saat ini. 

dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik, menjelaskan setiap hari seseorang perlu mengkonsumsi asupan nutrisi dan gizi yang lengkap dan seimbang. “Setiap hari, kita perlu mencukupkan asupan nutrisi dengan gizi lengkap dan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral," ujar dr. Christin.

Selain makanan yang bergizi, nutrisi yang tersedia dalam produk dairy yaitu susu sapi segar dan produk olahan susu seperti yogurt dan keju juga disarankan dr. Christin untuk dikonsumsi.

Dia menjelaskan sangat banyak makanan yang dapat Anda konsumsi untuk membantu melengkapi asupan gizi harian, salah satunya adalah produk dairy seperti susu sapi segar dan produk olahan susu lainnya yaitu yogurt dan keju. Produk dairy dilengkapi dengan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya.
 
 
"Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf. Seperti halnya makanan lainnya, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan," ungkapnya.
 
Namun, beberapa waktu belakangan, masyarakat kerap menyerap mitos-mitos mengenai produk dairy seperti susu. Untuk itu, dr. Christin membahas beberapa mitos terkait pengonsumsian dan pengolahan produk dairy serta memberikan faktanya sebagai berikut ini:

1. Mitos: Produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yogurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan.

Faktanya

Mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Bagi para penggemar produk dairy, Anda bisa loh menikmati susu bersama keju, atau susu bersama yogurt. 

Tetapi, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentunya kurang baik. Misalnya, jika Anda biasa mengonsumsi susu sebanyak 250 mili, coba untuk kurangi takarannya menjadi 150 mili jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju.

Baca Juga: Amankah Anjing Makan Buah Apel? Ketahui Syaratnya!

2. Mitos: Minum susu di malam hari membuat kita jadi gemuk.

Faktanya

Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian. Selama kita tidak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badan kita.

Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur di malam hari. Pastikan Anda memberi waktu yang cukup untuk badan mencerna susu sebelum Anda tidur.

3. Mitos: Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan.

Faktanya

Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan. Di malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat kita beristirahat.

Saat tidur, Anda berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi. Dalam kondisi ini, tubuh Anda akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, Anda “menabung” asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat tidur.

Baca Juga: Praktis dan Mudah, Ini Cara Beli Pulsa dan Paket Data di Shopee

4. Mitos: Orang yang memiliki intoleransi laktosa (lactose intolerance) sama sekali tidak bisa mengomsumsi susu.

Faktanya

Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang dikandung susu, di mana saat mereka mengomsumsi susu, tubuh mereka akan bereaksi kurang baik seperti gatal-gatal atau mual. Terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu. Pertama, orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas.

Kedua, orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150 sampai 200 mili susu per hari agar tubuh tidak bereaksi.

Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi untuk memastikan jika Anda memiliki alergi atau intoleransi susu.

Baca Juga: 4 Kandungan Skincare yang Efektif Menghilangkan Flek Hitam pada Wajah

5. Mitos: Cara penyimpanan susu segar dan susu UHT sama saja.

Faktanya

Terdapat beberapa macam susu seperti susu sapi segar dan susu UHT, dan cara menyimpannya pun berbeda. Kalau tidak disimpan dengan benar, kandungan nutrisi pada susu akan hilang. Rekomendasi penyimpanan dari Greenfields, Pertama, susu segar yang telah dikemas harus disimpan pada suhu 0-4 derajat Celsius. Susu dengan kemasan yang telah dibuka dapat bertahan selama kurang lebih 4 hari di dalam lemari es dan kurang lebih 4 jam pada suhu ruangan.

Kedua, susu UHT sekali minum, dapat disimpan dalam suhu ruangan dan dapat bertahan hingga 9 bulan. Susu UHT 1 liter sebaiknya langsung disimpan di dalam lemari es setelah dibuka.

6. Mitos: Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia.

Faktanya

Dua masalah utama pada lansia adalah tidak mau makan dan makan terlalu banyak. Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan kita akan berkurang.

Bagi lansia yang cenderung tidak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan lebih padat akan nutrisi seperti Greenfields Fresh Milk atau Premium Fresh Jersey Milk.

Untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak seperti Greenfields Low Fat Milk (1,1% fat) ataupun tanpa lemak seperti Greenfields Skimmed Milk (0% fat). Sesuaikan produk dairy untuk lansia dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga: Kalem dan Nyaman, Berikut Tips Dekorasi Rumah untuk Zodiak Cancer

7. Mitos: Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang.

Faktanya

Produk susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang rentan mengalami kerusakan saat dimasak. Saat memasak menggunakan bahan produk turunan susu, sebaiknya tidak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas dan kandungan nutrisi didalamnya sudah mulai terganggu.

Selain mengganggu nutrisi, pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu panas juga dapat mengubah tekstur susu menjadi pecah atau bahkan menggumpal.

Itu dia beberapa mitos seputar produk dairy dan penjelasan yang diberikan oleh Greenfields dan dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK. Semoga sekarang Anda sudah lebih paham seputar nutrisi, cara penyimpanan, dan pengolahan produk dairy.

Baca Juga: Sinovac sebut vaksin CoronaVac Ampuh Lawan Omicron

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News