Keluarga

Mindful Parenting, Pola Asuh Berkesadaran yang Menyimpan Segudang Manfaat Positif

Mindful Parenting, Pola Asuh Berkesadaran yang Menyimpan Segudang Manfaat Positif

MOMSMONEY.ID - Mindful parenting sebagaimana dikutip dari laman Revolusi Mental adalah pola asuh berkesadaran di mana orang tua sadar bahwa mereka bukan semata “orang tua biologis” yang hanya mengutamakan pertumbuhan fisik anak. Tetapi juga “orang tua psikologis” yang mengerti bahwa perasaan dan tingkah laku anak pun butuh diperhatikan.

Mindful parenting menyimpan segudang manfaat bagi orang tua maupun anak di antaranya meningkatkan komunikasi orang tua-anak, mengurangi gejala hiperaktif, mengurangi agresi, mengurangi stres dan kecemasan, serta membuat orang tua tetap terhubung dengan tujuan dan visi pengasuhan.

Lalu, seperti apa sih mindful parenting itu? Merangkum The Gottman Institute dan Choosing Therapy, berikut konsep utama mindful parenting.

Baca Juga: 3 Tips Mengatasi Insomnia pada Anak, Tidur Lebih Mudah dan Nyenyak

1. Berhenti sejenak sebelum merespons                                       

Bagian yang paling menantang dan penting dari mindful parenting yaitu mampu menemukan ruang tenang di tengah situasi yang panas. Saat memutuskan untuk menerapkan mindful parenting, itu artinya Anda harus berlatih untuk tetap tenang dengan cara memusatkan perhatian pada tubuh dan napas. Karena pada dasarnya, emosi menunjukkan diri sebagai perubahan dalam tubuh atau napas.

Ketika Anda melambat dan fokus pada tubuh serta napas, akan ada perubahan fisiologis yang menurunkan respons refleksif dan meningkatkan kemampuan korteks prefrontal. Semua hal ini akan mengarah ke pikiran yang lebih tenang di mana Anda dapat menemukan ruang untuk duduk bersama emosi.

Pada akhirnya, Anda bisa mengingatkan diri sendiri untuk bernapas dan membawa kembali pikiran Anda ke masa sekarang lalu memilih respons yang tepat tanpa berlebihan. Jadi, alih-alih langsung marah menghadapi perilaku buruk anak, pastikan Anda mengambil jeda sejenak sebelum bereaksi.

2. Perhatikan emosi Anda saat berkonflik dengan anak

Pikirkanlah tentang pertengkaran terakhir Anda dengan anak atau situasi yang membuat Anda frustasi kepada anak. Cobalah untuk menyelami setiap emosi yang datang dan pergi. Di sisi lain, jangan menghalangi, menghentikan, menolak, atau mencoba menyimpan emosi.

Ingat, Anda bukanlah emosi Anda dan Anda tidak harus bertindak berdasarkan emosi. Ingatkan pula diri Anda bahwa Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau anak atas apa yang terjadi.

Selanjutnya, cobalah untuk melihat konflik yang sedang terjadi melalui sudut pandang anak Anda. Jika Anda tidak dapat melihat kebaikan pada diri anak selama pertengkaran berlangsung, bayangkan kembali saat-saat di mana Anda merasa terhubung dengan anak dan merespons mereka dengan kebaikan. Cobalah untuk mengingat versi terbaik anak tatkala emosi berusaha memicu kemarahan Anda.

3. Menunjukkan empati dan kasih sayang

Daripada marah-marah, orang tua yang ingin menerapkan mindful parenting harus membantu anak memahami emosinya sendiri dan menerima diri mereka sepenuhnya. Ini melibatkan perhatian dan kemauan untuk mendengarkan anak-anak saat mereka mencoba berbagai perasaannya. Agar anak merasa didengarkan dan bisa memahami emosinya yang kompleks, cobalah untuk mengucapkan kembali kata-kata yang anak sampaikan setelah mereka selesai berbicara.

Empati juga perlu orang tua tunjukkan kepada anak dalam praktik mindful parenting. Orang tua harus secara terbuka memaafkan kesalahan anak. Plus, meminta maaf kepada anak saat melakukan kesalahan.

Dengan begini, anak-anak akan belajar bahwa setiap orang tidak luput dari kesalahan dan orang yang melakukan kesalahan masih layak untuk dimaafkan, dicintai, serta dihormati.

Baca Juga: Bisa Anda Coba, Ini 5 Cara Alami Mengobati Kulit Gatal Akibat Gigitan Serangga

Contoh mindful parenting

Setelah memahami konsepnya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana contoh dari praktik mindful parenting. Dilansir dari Healthline, inilah beberapa contoh mindful parenting yang bisa Anda tiru:

1. Menghadapi bayi yang tidak mau tidur

Tarik napas dalam-dalam saat menghadapi si kecil yang tidak mau tidur. Jika Anda merasa marah atau frustasi karenanya, akuilah perasaan tersebut tanpa menghakimi diri sendiri. Terakhir, pahami bahwa bayi memang kerap kesulitan untuk tidur sepanjang malam dan yakinkan diri Anda bahwa malam seperti ini tidak akan berlangsung selamanya.

2. Menghadapi balita yang tantrum di tempat umum

Abaikan tatapan orang lain yang seolah-olah menghakimi Anda. Ingatlah bahwa anak tidak sedang berusaha mempermalukan Anda karena tantrum memang wajar terjadi pada balita. Sebelum mengajak anak untuk pulang atau beralih ke tempat yang lebih sepi, amatilah akar permasalahan dari apa yang terjadi dan terimalah fakta bahwa anak bisa lepas kendali ketika mereka terlalu lelah.

3. Menghadapi anak yang menolak untuk makan

Tarik napas dalam-dalam dan coba posisikan diri Anda sebagai anak lalu bicarakan dengan anak perihal apa yang mereka rasakan atau bayangkan tentang makanan yang ada di hadapannya. Setelah itu, jelaskan baik-baik kepada anak tentang pentingnya makan untuk kesehatan mereka. Anda bisa menawarkan pilihan makanan lain atau menyajikan makanan yang sama dengan bentuk berbeda yang sekiranya dapat menarik perhatian anak.

Demikian informasi seputar mindful parenting atau pola asuh berkesadaran. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan Anda dalam pengasuhan anak ya, Moms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News