kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,95   -17,54   -1.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Simak Proyeksi Rupiah untuk Selasa (14/2)


Senin, 13 Februari 2023 / 18:56 WIB
Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Simak Proyeksi Rupiah untuk Selasa (14/2)
ILUSTRASI. Rupiah diprediksi masih dalam tekanan di tengah penantian data inflasi Amerika Serikat (AS). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar Rupiah melemah pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah diprediksi masih dalam tekanan di tengah penantian data inflasi Amerika Serikat (AS).

Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong melihat, pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh penguatan dolar AS seiring sentimen risk off di pasar. Ditambah lagi, imbal hasil obligasi AS terpantau naik.

Kini, investor tengah mengantisipasi data inflasi AS yang akan dirilis Selasa (14/2). Rilis data tersebut diperkirakan bakal meningkat dari inflasi AS di bulan Desember, dan bukannya menunjukkan penurunan.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,47% ke Rp 15.205 Per Dolar AS Pada Senin (13/2)

"Rupiah masih akan dalam tekanan dolar AS oleh sentimen yang sama yaitu inflasi," ucap Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (13/2).

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga melihat penguatan indeks dolar AS yang telah menekan rupiah sehingga melemah dalam dua sesi berturut-turut di hari ini.

Indeks dolar AS menguat pada level tertinggi dalam lima minggu, dengan para pedagang mengantisipasi data inflasi AS pada hari Selasa.

"Rupiah kemungkinan masih melemah," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (13/2).

Sementara itu, lanjut Sutopo, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo akan mengakhiri masa jabatannya pada bulan Mei dan Presiden Joko Widodo harus mengajukan setidaknya satu nama ke parlemen pada akhir Februari untuk memberikan waktu bagi anggota parlemen untuk melakukan fit and proper test. 

Bank Indonesia pada Januari menaikkan suku bunga 25 bps seperti yang diharapkan, tetapi mengisyaratkan mungkin mulai memutar kembali pengetatan moneternya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Sutopo menambahkan, investor juga berhati-hati menjelang data perdagangan Januari pekan ini. Pada bulan Desember, ekspor Indonesia naik kurang dari yang diperkirakan sementara impor menyusut paling besar dalam dua tahun.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,50% ke Level Rp 15.216 Per Dolar AS Pada Senin (13/2)

Laporan bahwa penjualan sepeda motor di Indonesia melonjak sebesar 37% secara tahunan di bulan Januari tidak mampu mengangkat sentimen, di tengah kekhawatiran bahwa konsumsi secara keseluruhan masih lemah karena kenaikan biaya pinjaman.

Sutopo memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 15.150 - Rp 15.250 per dolar AS di perdagangan Selasa (14/2). 

Sedangkan, Lukman memproyeksikan rupiah bakal bergerak di rentang Rp 15.100 - Rp 15.300 per dolar AS pada Selasa (14/2).

Rupiah spot ditutup melemah 0,47% ke level Rp 15.205 per dolar AS pada perdagangan Senin (13/2). Di akhir pekan lalu, mata uang Garuda berada di Rp 15.134 per dolar AS.

Sejalan, Rupiah Jisdor BI juga melemah 0,50% ke level Rp 15.216 per dolar AS pada Senin (13/2), dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.140 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×