Menguuji Gurihnya Bubur dan Bakmie Hokie

MOMSMONEY.ID - Kawasan Pasar Lama, Tangerang sudah dikenal sebagai salah satu tujuan kuliner. Jadi, jangan heran jika Anda bisa menemukan aneka makanan di kawasan ini. Nah, kali ini kita ke salah satu kedai yang menjajakan dua menu dengan isian kepiting. Namanya Bubur dan Bakmie Kepiting Hokie.

Untuk menemukan kedai ini, tampaknya Anda harus ekstra pelan-pelan. Soalnya, sepanjang jalanan Pasar Lama ini dipenuhi para penjaja makanan dengan banyak sekali pilihan menu. Sebagai ancar-ancar, kedai Bubur dan Bakmie Kepiting Hokie ini berada di seberang toko es krim Mixue.

Di area depan kedai, terpampang gerobak lengkap dengan panci-panci yang dipakai buat merebus kepiting. Para pegawai kedai tampak sibuk mengolah sajian bubur dan bakmi kepiting. Hilir mudik pembeli tak berhenti. "Salah satu menu yang paling banyak dipesan: bubur kepiting," ujar Bayu, karyawan di situ.

Kami pun segera memesan menu favorit ini. Tak lama menunggu, sekitar tiga menit semangkuk bubur dengan taburan kepiting mendarat di meja.

Hmmm.... aroma semerbak kepiting langsung menggoda untuk disantap. Sontak saja tangan segera sibuk mengaduk-aduk bubur dengan berbagai isian. Lengkap, ada cakwe, daun bawang, potongan bawang goreng, selada air dan lobak atau caipo, dan tentu saja potongan kepiting rebus.

Tampilan buburnya memang tidak berbeda dengan bubur pada umumnya. Namun, saat dilahap, semua rasa campur aduk jadi satu. Segar dari sayur selada, gurih dari potongan kepiting, dan asin manis dari lobak membuat mulut seakan tak mau berhenti mengunyah.

Tapi harus hati-hati, ya, karena bubur dihidangkan dalam kondisi panas. Tiup dahulu sebelum mencicipnya. Agar lebih nikmat, di meja sudah disiapkan sambal cair, saus sambal kental, racikan kecap gurih, atau potongan cabai rawit.

Benar saja, ketika dituangkan satu sendok sambal cair plus kecap, rasanya menjadi lebih nikmat. Lidah seakan tak ingin berhenti mencecapnya.

Ya, selain adonan bubur dan isian kepiting, kekuatan citarasa bubur ini ada pada racikan kecap gurihnya. Tentu saja semua diracik sendiri oleh Rakhmat, pemilik Bubur dan Bakmie Kepiting Hokie. "Kami racik agar rasanya menyatu bubur," ucap Rakhmat.

Benar saja, begitu satu suapan bubur mendarat di mulut, cita rasa lada bercampur asin gurih dari bumbu kecap langsung meruap. Isian bubur yang berlimpah juga makin menambah nikmat. Rebusan daging kepiting pun tak hanya menjadi pemanis yang berserakan di atas bubur. "Kami memang ingin pembeli kenyang dengan semangkuk bubur yang dibeli di sini," terang Rakhmat.

Bicara soal kepiting, Rakhmat mengaku, mendapat pasokan langsung dari penangkaran kepiting di Tarakan, Kalimantan Utara. Alasannya, kepiting dari sana lebih banyak daging dengan kualitas yang memang bagus. Proses mengubah kepiting jadi santapan lezat di dalam bubur juga tidak mudah. Rakhmat membeberkan cara membersihkan dan mematikan kepiting, sebelum dagingnya diolah menjadi isian bubur.

Pertama-tama, kepiting dibersihkan lalu direbus di dalam panci berisi air panas. Setelah matang, barulah kepiting dikupas kulitnya untuk diambil dagingnya. Selain untuk bubur, tumpukan daging kepiting yang kenyal nan menggoda itulah yang kemudian ditaburkan dalam tiap porsi bakmie kepiting. Daging kepiting memang tampak berlimpah ruah di atas tumpukan bakmie.

Rakhmat bilang, mi yang disajikan adalah racikan sendiri. "Waktu awal usaha, kurang lebih dua tahun saya beli bahan mi lalu tinggal rebus. Tapi setelah itu, ya, bikin mie sendiri," jelasnya.

Proses pembuatan bakmi tidak susah. Adonan mi dibuat dari campuran tepung terigu, telur bebek, dan bumbu-bumbu. "Makanya teksturnya lebih kenyal," imbuh Rakhmat. Uniknya, selain isian daging kepiting, di dalam bakmi terdapat jamur shitake yang menambah rasa manis bakmi. Plus, potongan daun bawang, tauge, dan sayur sawi hijau.

Pokoknya rasanya nikmat. Bagi Anda yang ingin icip-icip ke sini, jangan lupa siapkan kocek, ya. Untuk seporsi bubur kepiting Rp 30.000 dan seporsi bakmi kepiting Rp 32.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News