HOME, Keluarga

Mengenal Kondisi Megakolon yang Dialami Kucing

Mengenal Kondisi Megakolon yang Dialami Kucing

MOMSMONEY.ID - Anda sebaiknya jangan pernah menganggap remeh tentang sekecil apa pun masalah kesehatan kucing peliharaan. Meski tidak perlu sangat dikhawatirkan, kucing sebaiknya mendapat perhatian-perhatian ini dari Anda. Misalnya, saat mereka mengalami sembelit. Ini tampak sepele. Namun, dalam beberapa kasus sembelit dapat berkembang menjadi sembelit kronis. Sembelit bahkan merupakan gejala umum yang terkait dengan megakolon.

Dilansir dari Petmd, megakolon adalah kondisi kronis yang paling sering terjadi pada kucing (jarang terjadi pada anjing) dan pada dasarnya adalah usus besar yang berukuran besar, memanjang, serta melemah. Kucing yang mengalami megakolon, usus besar menjadi lebih besr atau lebih buncit dari yang seharusnya. Ini memperlambat keluarnya feses dan menyebabkan konstipasi (sembelit), atau penurunan kemampuan untuk buang air besar.

Baca Juga: Kucing Juga Bisa Alami Sembelit, Ketahui Penyebabnya di Sini!

Hal ini sangat tidak nyaman bagi kucing, menyebabkan rasa sakit, dan dehidrasis. Dalam beberapa kasus, megakolon yang semakin parah dapat mengancam jiwa kucing yang sangat kesakitan.

Tanda-Tanda Kucing Mengalami Megakolon

Dilansir dari Great Pet Care, mayoritas kucing yang didiagnosis magakolon adalah jantan (70%) dan megakolon biasanya terjadi pada kucing paruh baya dengan usia rata-rata 6 tahun. Mengetahui kondisi ini lebih awal, akan mencegah keparahan. Tanda-tanda klinis megakolon yang paling umum pada kucing meliputi:

  • Konstipasi yang parah dan menyakitkan.
  • Lebih sedikit buang air besar.
  • Kotoran yang sangat keras.

Ketika megakolon mulai berkembang, kucing Anda mungkin akan mengalami:

  • Penurunan berat badan.
  • Memiliki sedikit energi.
  • Kehilangan nafsu makan mereka.
  • Muntah-muntah.
  • Memiliki massa berat yang dapat diraba di perut mereka.
  • Dehidrasi.

Penyebab Kucing Mengalami Megakolon

Megakolon merupakan penyakit idiopatik, artinya penyebab yang mendasarinya tidak diketahui. Namun, ini dapat muncul karena konstipasi yang tidak kunjung reda atau berulang. Sementara konstipasi dapat disebabkan oleh beberapa hal:

  • Penyempitan panggul yang tidak normal (baik bawaan atau cedera).
  • Kelumpuhan area anus.
  • Penyakit gastrointestinal (GI) kronis.
  • Penyakit karena dehidrasi.
  • Obtruksi fisik (tumor, benda asing tertelan, hairball, dan penyempitan lainnya yang terjadi secara alami di usus besar)

Munculnya megakolon lainnya bisa juga terjadi ketika kucing kehilangan fungsi saraf yang tepat di dalam usus besarnya. Ini mencegah otot-otot dinding usus besar berfungsi dengan baik untuk melewati tinja. Otot-otot meregang dan usus besar menjadi lebih lebar. Bahan feses menumpuk dan tidak terdorong keluar.

Baca Juga: Normalkah Kalau Telinga Kucing Terasa Panas?

Cara Mengatasi Megakolon pada Kucing

Megakolon adalah kondisi serius yang membutuhkan dokter hewan untuk membantu kucing Anda. Cara paling umum yang dilakukan dokter hewan untuk mendiagnosis megakolon pada kucing adalah melalui sinar-X. Namun, mula-mula dokter hewan akan meraba perut kucing untuk merasakan kotoran yang besar dan keras tersangkut di dalamnya. Pemeriksaan darah juga sering kali merupakan tes yang baik saat kucing pertama kali mengalami konstipasi untuk mengetahui masalah kesehatan yang mendasar.

Bergantung pada kasus khusus kucing, terkadang operasi untuk menghilangkan massa kotoran diperlukan. Pembedahan untuk megakolon disebut subtotal colectomy, yang melibatkan pengangkatan sebagian besar usus besar agar kotoran tidak tersangkut di sana.

Sementara sembelit parah, enema adalah perawatan yang diperlukan. Enema akan menempatkan kucing Anda di bawah anestesi untuk waktu yang singkat untuk memberikan cairan pelumas ke dalam usus besar. Cairan ini akan membantu dokter hewan mengeluarkan sebagian kotoran dan membantu kucing Anda mengeluarkan kotorannya sendiri nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News