HOME, Keluarga

Mengenal 5 Jenis Pupuk Kandang yang Baik untuk Menutrisi Tanaman

Mengenal 5 Jenis Pupuk Kandang yang Baik untuk Menutrisi Tanaman

MOMSMONEY.ID - Pupuk organik adalah pupuk yang direkomendasikan bagi para petani untuk penggunaan dalam jangka panjang. Meski prosesnya tak sebaik pupuk kimia, penggunaan pupuk organik memiliki efek yang baik untuk kondisi tanah. Dari beberapa jenis pupuk organik, pupuk kandang adalah salah satu yang cukup populer.

Pupuk kandang merupakan pupuk yang diolah dari kotoran-kotoran hewan yang sudah lapuk, rapuh, dan tidak berbau lagi. Karena merupakan bahan alami, pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara yang tak pasti jumlah takarannya.

Namun umumnya, kotoran hewan mengandung unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang.

Baca Juga: Sebelum Mulai Menanam, Sebaiknya Kenali Dulu Kondisi Tanah yang Subur

Setiap jenis hewan menghasilkan unsur hara yang berbeda-beda. Artikel ini akan menjelaskan tentang jenis-jenis pupuk kandang dan manfaat nutrisinya untuk tanaman.

Kotoran Sapi

Pupuk ini berasal dari kotoran sapi. Dilansir dari Almanac.com, kotoran sapi mengandung sekitar 17% bahan organik, memiliki 0,3% nitrogen, 0,2% fosfor, 0,4% kalium, dan 83% kelembapan.

Sementara itu, kotoran sapi yang kering memiliki tingkat nutrisi yang lebih tinggi, yakni 2% nitrogen, 2% fosfor, dan 2,4% kalium. Kotoran sapi juga mengandung serat atau selulosa yang tinggi, sehingga akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut. Proses ini membutuhkan unsur nitrogen yang banyak.

Oleh karena itu, pupuk kandang dari sapi tak bisa diberikan dalam bentuk segar. Pupuk ini perlu melalui pengomposan terlebih dahulu dengan penambahan unsur nitrogen. Pupuk kotoran sapi yang terlah siap akan berwarna hitam gelap, tekstur gembur, tidak lengket, bersuhu dingin, dan tidak berbau.

Kotoran Kambing atau Domba

Selain sapi, kotoran kambing atau dompa juga dapat dijadikan sebagai pupuk kandang. Pupuk yang berasal dari kotoran domba memiliki kandungan nitrogen dan kalium yang tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain.

Kotoran domba mengandung sekitar 32% bahan organik, memiliki 0,7% nitrogen, 0,3% fosfor, dan 0,9% kalium, dan 66% kelembapan. Sementara itu, kotoran domba kering mengandung 4% nitrogen, 1,4% fosfor, dan 3,5% kalium. Kedua kotoran ini juga perlu melalui dekomposisi sebelum dijadikans sebagai pupuk tanaman.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Tanah dengan Kandungan Asam Tinggi

Kotoran Kuda

Kotoran kuda banyak digunakan sebagai pupuk kandang di pertanian yang dekat dengan peternakan kuda. Kendati demikian, pupuk ini perlu melalui pengomposan karena kuda tidak mencerna biji gulma dan masih terdapat rerumputan yang tidak tercerna dengan baik.

Kotoran kuda mengandung 24% bahan organik, memiliki 0,7% nitrogen, 0,3% fosfor, dan 0,6% kalium. Kelembapannya sebesar 75%.

Kotoran Burung dan Kelelawar

Kotoran burung dan kelelawar biasa disebut dengan pupuk guano. Pupuk ini juga termasuk sebagai pupuk kandang karena berasal dari kotoran hewan. Kotoran kelelawar ini menghandung unsur hara makro sebesar 7,5% nitrogen, 8% fosfor, dan 1,5% kalium.

Ini efektif untuk menyubarkan tanah yang kekurangan zat organik. Selain itu, juga mengandung kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi bergantung dengan jenis makanan yang hewan tersebut konsumsi.

Kotoran Ayam

Kotoran ayam banyak diminati oleh petani sayuran karena menghasilkan respon terbaik tanaman di musim pertama. Sebab, pupuk ini dapat terdekomposisi lebih cepat dan mempunya kadar hara yang cukup Kotoran ayam mengandung 25-45% bahan organik, memiliki 1,1% nitrogen, 0,8% fosfor, dan 0,5% kalium. Kelembapannya sekitar 55-75%.

Selanjutnya: Tanaman Tanpa Pupuk, Apakah Masih Bisa Tumbuh? Simak Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News