HOME, InvesYuk

Melemah di Akhir Pekan, Bagaimana IHSG Pekan Depan?

Melemah di Akhir Pekan, Bagaimana IHSG Pekan Depan?

MOMSMONEY.ID -  Sempat unjuk gigi selama dua hari kemarin, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona merah. Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (23/7) indeks bursa saham acuan nasional melemah 0,58% ke level 6.101,69.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro berpendapat pelemahan IHSG disebabkan beberapa hal. Pertama, adanya kenaikan kembali terkait kasus harian Covid-19 yang berdasarkan data terakhir pada hari Rabu (21/7/2021) bertambah 49.509 pasien, naik dari hari sebelumnya sebanyak 33.772 orang, yang merupakan yang terendah sejak 6 Juli. Padahal, kata Hendri 6 hari sebelumnya kasus covid sempat mengalami penurunan dikarenakan jumlah testing yang menurun juga.

Meningkatnya kembali kasus harian Covid-19 ini menurut Hendri bisa membuat para pelaku pasar kembali khawatir dengan kebijakan PPKM Mikro Darurat saat ini yang sedang diperpanjang hingga 25 Juli 2021 dan bisa saja berpotensi kembali diperpanjang dengan periode yang lebih lama hingga kasus harian kembali mengalami penurunan.

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Menjalankan Diet Mayo

"Kabar ini tentu menjadi katalis negatif bagi indeks domestik, karena bukan hanya mengenai kekhawatiran akan perpanjangan PPKM Mikro Darurat saja,  yang membuat para pelaku pasar khawatir yakni terkait bagaimana nanti dampaknya terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang memang sudah diproyeksikan bahwa untuk pertumbuhan ekonomi masih akan tumbuh melambat meskipun tidak seperti tahun lalu," ujar Hendri.

Kedua, hari ini juga telah rilis data terkait jumlah uang beredar pada bulan Juni (M2 Money Supply). Dari rilis tersebut kata Hendri, terlihat cukup tumbuh signifikan yakni dari sebelumnya 8.1% menjadi 11.4%. Artinya untuk jumlah uang beredar ini sudah 6 bulan berturut-turut mengalami kenaikan sejak awal tahun 2021. Kemudian selain dari domestik telah rilis juga beberapa data manufacturing PMI Flash beberapa negara seperti Euro Area, dan Jerman yang telah rilis sesuai konsensus yakni ekspansi cenderung menguat dari sebelumnya.

Ketiga, indikator ekonomi yang perlu diperhatikan oleh para investor pada hari Senin yakni terkait rilisnya data New Home Sales US secara bulanan dan tahunan yang menunjukkan tingkat penjualan rumah di US yang mana pada bulan lalu. Hendri melihat terjadi penurunan yang cukup signifikan dikarenakan meningkatnya materials costs sehingga meningkatkan harga penjualan dari rumah itu sendiri.

Untuk proyeksinya berdasarkan konsensus Trading Economics New Home Sales US bulan Juni diproyeksikan telah tumbuh sebesar 1.4% dair sebelumnya -5.9%. Artinya dari proyeksi tersebut menandakan bahwa tingkat penjualan rumah tersebut mengalami peningkatan yang mungkin salah satunya dikarenakan materials costs yang mulai stabil sehingga mempengaruhi juga untuk harga rumah tersebut.

Baca Juga: Pengertian Ritme Sirkandian dan manfaatnya untuk tubuh

Karena beberapa faktor tersebut, Hendri memproyeksikan IHSG pada awal pekan esok akan bergerak pada level support 6.060 dan level resistance 6.140.

Sedangkan William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mencatat, pelemahan IHSG hari ini lebih disebabkan pengambilan keuntungan sementara setelah penguatan IHSG yang terjadi signifikan kemarin. William pun memperkirakan IHSG awal pekan depan berada di level 6.000 sampai 6.172.

Untuk saham-saham yang bisa dicermati dan layak beli kata William yakni dari sektor komoditas seperti ADRO PTBA ITMG INCO ANTM, sektor teknologi yaitu MTDL PTSN ZYRX, sektor bank misalnya BBCA ARTO BBNI AGRO dan konsumer salah satunya CLEO. 

Selanjutnya: 5 Macam Diet yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News