HOME, Keluarga

Media Tanam Selain Tanah dari Organik dan Anorganik

Media Tanam Selain Tanah dari Organik dan Anorganik

MOMSMONEY.ID - Media tanam merupakan sebuah tempat untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar, atau bakal akar yang akan tumbuh. Media tanam yang baik harus memiliki kelembapan yang baik untuk akar, menyediakan cukup udara, memiliki derajat keasaman (pH) antara 6-6,5, dan tentunya mengandung unsur hara.

Umumnya, orang-orang menggunakan media tanam berupa tanah. Namun, masih ada banyak lagi media tanam yang bisa digunakan untuk tanaman. Secara garis besar, media tanam dibedakan menjadi dua, yakni media tanam organik dan anorganik.

Baca Juga: Langkah-Langkah Pembuatan Vertikultur di Rumah

Media Tanam Organik

Media tanam organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup, contohnya bagian dari tanaman seperti bunga daun, dan kulit kayu. Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, media tanam ini terbentuk dari bahan organik yang mengalami proses pelapukan mikroorganisme. Melalui proses itulah akan dihasilkan mineral, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Keunggulan dari media tanam organik adalah kandungan unsur hara, kualitasnya tidak bervariasi, bobot lebih ringan, tidak mengandung inokulum penyakit, dan aerasi yang optimal. Selain itu, media tanam organik juga memiliki kemampuan menyangga lebih baik.

Namun, kekurangan media tanam ini terletak pada penggunaannya yang tak bisa permanen. Anda harus menggantinya secara rutin selama penanaman berlangsung. Faktor kelembapan yang berlebihan juga dapat mendukung pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur. Tingkat sterilitasnya juga tidak terjamin.

Baca Juga: Catat, Beberapa Bahan Alami Pengganti Pestisida yang Ramah Lingkungan

Beberapa jenis bahan organik yang dapat digunakan antara lain arang, potongan batang pakis, kompor, humus, sabut kelapa, dan pupuk kandang.

Media Tanam Anorganik

Media tanam anorganik merupakan media yang menggunakan bahan dengan kandungan mineral yang tinggi. Media tanam ini terbentuk dari proses pelapukan buatan induk di dalam bumi, baik secara mekanik maupun pelapukan secara kimiawi.

Kelebihan dari media tanam anorganik adalah sifatnya yang dapat digunakan secara permanen dan lebih mudah digunakan. Selain itu, media tanam anorganik memiliki tingkat aerasi yang tinggi, tidak terlalu lembap sehingga tak mudah busuk, dan terjamin sterilitasnya.

Baca Juga: Manfaat Baking Soda untuk Pembasmi Jamur Tanaman

Namun, kekurangannya terletak pada bobotnya yang lebih berat, tidak mendukung pertumbuhan mikroorganisme baik pada tanaman, nutrisi yang terlalu cepat diserap, dan tak terlalu cocok untuk pertumbuhan akar tanaman.

Media tanam anorganik yang biasa digunakan dapat berasal dari bahan-bahan sintesis atau kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media tanam anorganik yang bisa digunakan adalah gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons, tanah liat, vermikulit, dan perlit.

Selanjutnya: Teknik Vertikultur, Solusi Bercocok Tanam di Lahan Sempit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News