MOMSMONEY.ID - Stunting merupakan kondisi malnutrisi sehingga individu tersebut memiliki tinggi dibawah rata-rata tinggi anak pada umurnya.
Masalah ini sudah menjadi permasalahan global yang terjadi pada 162 juta anak dibawah 5 tahun, penyebabnya karena kurangnya zat gizi saat 1000 hari pertama kehidupan.
Salah satu negara yang memiliki kasus tinggi adalah Indonesia, yang merupakan negara kelima dengan kasus tertinggi stunting dari seluruh dunia.
Melania Febriana Kumarga, Mahasiswa Magister Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (PIB) dalam studi penelitiannya menyebut stunting menyebabkan masalah pada individu dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal itu, termasuk kurangnya kognitif dan perkembangan fisik, menurunnya produktivitas karena kesehatan yang kurang baik, dan dapat meningkatkan resiko penyakit degeneratif seperti diabetes.
Baca Juga: Simak Cara Mencegah Stunting Pada Anak
Baca Juga: Ayo Perbanyak Konsumsi Protein Hewani untuk Mencegah Stunting
Sudah banyak produk makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang ada di pasaran dan bisa langsung dikonsumsi.
Namun, belum ada produk yang menambahkan daun kelor dalam produk MP-ASI padahal potensi zat gizi yang terkandung cukup banyak.
Menurut saya, banyak hal yang bisa dilakukan oleh industri pangan yang ada di Indonesia untuk membantu masalah stunting yang terjadi di Indonesia.
Hal yang dapat dilakukan industri, seperti mengolah daun kelor menjadi tepung daun kelor sehingga mudah untuk digunakan untuk tambahan zat gizi pada makanan pendamping ASI yang dibuat.
Mengacu pada peraturan Badan POM termasuk ke dalam kategori pangan 04.2.2.2 (Sayur termasuk jamur, akar dan umbi, polong-polongan dan aloe vera, rumput laut, kacang serta biji - bijian kering).
Selain itu, kentang tepung daun kelor yang merupakan, produk tepung daun kelor yang diperoleh dari proses pengeringan daun kelor yang sehat, masak dan bermutu baik.
Hal lain, bisa mencampur 5 gram tepung daun kelor dengan 30 gram bubuk oatmeal, 10 gram gula, 40 gram susu formula dan 5 gram tepung pisang.
Dengan begitu, akan menghasilkan total energi 196 kkal, protein dan lemak sejumlah 7 gram, karbohidrat 25 gram, serat 1 gram, potasium 384 mg, dengan %AKG Vitamin C, zat besi dan zinc sekitar 25 - 30%, protein dan Vitamin A sekitar 40%, Vitamin B1 dan B2 sekitar 55%, Fosfor 82% dan kalsium 96% (Katmawanti Septa et al., 2021).
Baca Juga: Mencegah Stunting Sebelum Kehamilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News