HOME, Santai

Lakukan Penghijauan, Djarum Foundation Tanam 150.000 Trembesi Sejak 2010

Lakukan Penghijauan, Djarum Foundation Tanam 150.000 Trembesi Sejak 2010

MOMSMONEY.ID - BANDAR LAMPUNG. Sejak 2010 hingga saat ini, Djarum Foundation telah menanam sekitar 150.750 pohon trembesi. Penanaman trembesi merupakan salah satu bagian dari Djarum Trees for Life, program yang bertujuan melestarikan dan menghijaukan lingkungan.

"Mengapa trembesi, karena para ahli mengatakan penyerapan karbon dioksida paling tinggi itu dari pohon ini. Makanya kita terus mengusahakannya. Di samping itu, kita lihat sifat trembesi itu dari biji sampai besar itu cepat," ujar Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, Rabu (8/12).

Adapun, penanaman trembesi ini sudah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari wilayah Pantura, tol trans Jawa, Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar), Madura, Lombok hingga tol Trans Sumatera.

Program Associate Bakti Lingkungan Djarum Foundation Abdurrachman Aldilla menjelaskan, penanaman trembesi ini pertama kali dilakukan di jalur utama di Pulau Jawa, yakni di jalur Merak-Banyuwangi sepanjang 1.350 km. Jalur ini dipilih karena wilayah ini merupakan salah satu urat nadi perekonomian di Jawa yang membuat banyaknya kendaraan berlalu lalang.

"Alasan kita memilih jalur itu, pertama, reduksi karbon. Karena pohon trembesi itu memiliki fungsi untuk menyerap karbon, dan memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat sekitar," kata Abdurrachman Aldilla.

Baca Juga: Kenali Kandungan Gizi dan Manfaat Edamame untuk Tubuh

Dia pun mengatakan, penanaman trembesi ini dilakukan di jalan-jalan nasional hingga ke tol. Penanaman di tol pertama kali dilakukan di Trans Jawa pada 2018 hingga saat ini dikembangkan hingga tol Trans Sumatera.

Dia juga mengatakan, tak hanya melakukan penanaman, Djarum Foundation berkomitmen melakukan perawatan selama 3 tahun. Mulai dari pendangiran, pemupukan, penyiraman, dan penanaman kembali tanaman yang rusak. Setelah itu, pohon trembesi akan diserahkan ke pengelola.

"Setelahnya kita lakukan pemantauan. Butuh bantuan atau perawatan apa, kita bisa memberikan input atau advice. Jadi tidak kita lepas begitu saja, kita selalu kontrol," tambahnya.

Akademisi Institut Pertanian Bogor, Soni Trison pun menyebut penanaman trembesi ini memberikan manfaat yang baik bagi lingkungan mengingat pohon ini bisa menyerap karbon hingga 28 ton per tahun.

Meski begitu, dia pun mengingatkan agar penanaman trembesi yang sudah dilakukan Djarum Foundation di berbagai wilayah diikuti dengan penguatan riset. Menurutnya, ini diperlukan supaya fakta-fakta di lapangan perlu dimunculkan secara akademik untuk menumbukan kepercayaan dari masyarakat.

"Didukung dengan data empirik maka dia akan bunyi, kaitannya sejauh mana dampak serapan menyerap karbonnya. Karena bisa jadi lokasinya berbeda-beda, pasti akan ada variasinya termasuk  bagaimana mengelola lahan di sepanjang jalan tol ke depan, apalagi di Jawa. Mungkin ke depan perlu ada adaptasi-adaptasi pengelolaan yang lebih kolaboratif," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News