Keluarga

Lakukan Micro Break biar Anak Tak Alami Academic Burnout

Lakukan Micro Break biar Anak Tak Alami Academic Burnout

MOMSMONEY.ID - Aktivitas sekolah yang padat dengan tugas-tugas harian bisa memicu anak mengalami academic burnout. Lakukan hal berikut ini biar anak tak alami academic burnout.

Istilah academic burnout mengacu pada keadaan di mana anak mengalami akumulasi dari segala rasa lelah yang terlalu lama sehingga mengendap di pikiran dan tubuh.

Pemicunya, bisa dari aktivitas anak yang terlalu padat. Misalnya, harus sudah siap bangun pagi, ikut bimbingan belajar, mengerjakan latihan soal di malam hari, dan seterusnya. Energi anak pun bakal terkuras sehingga tidak memiliki waktu bersantai.

Baca Juga: 4 Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Harga Diri Anak, Yuk Hindari!

Faktor lain yang memicu academic burnout adalah anak kurang percaya diri atas kemampuannya. Dia merasa inferior lantaran teman-temannya memiliki prestasi di sekolah.

Akibatnya, anak merasa harus terbebani untuk belajar terus-terusan. Belum lagi, bila ada tugas dari guru atau jadwal try out yang rutin digelar tiap minggu.

Anak akan kesulitan membagi waktu untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membantu bunda di rumah. Banyaknya tanggungjawab yang mesti dipikul dapat pula memicu academic burnout.

Baca Juga: Konsumsi Sejak Hamil, Inilah 5 Makanan Murah Pencegah Stunting Pada Anak Sejak Dini

Tioni Asprilia, M.Psi, psikolog klinis spesialis anak, dewasa muda, dan keluarga dari Kalbu, mengungkapkan, academic burnout masih belum termasuk ke dalam gangguan mental.

Hanya saja, hal ini dapat berdampak pada penurunan prestasi di sekolah karena kurang optimalnya performa anak setelah mengalami kelelahan fisik dan emosional.

Anak yang lelah bisa menjadi lebih mudah marah, ngambek, frustrasi, kurang termotivasi, hingga meluapkan emosinya secara berlebihan.

Selain performa di sekolah, academic burnout juga bisa memengaruhi kondisi fisik anak di mana dapat timbul sakit kepala hingga gangguan pola tidur.

Baca Juga: Ini 5 Tips Parenting Agar Anak Berperilaku Baik, Hindari Meneriaki Anak

Alhasil, orangtua sebaiknya mulai mengidentifikasi sejak dini pangkal kelelahan yang dialami anak. kemudian, cobalah mendorong anak untuk melakukan micro-break atau jeda sejenak untuk  menjaga jarak terlebih dulu dari  rutinitas harian.

 

Lazimnya, micro-break dilakukan pekerja. Dalam sebuah studi kepada pekerja, micro-breaks berperan dalam menekan tingkat stres. Kemudian pada gilirannya akan membangun suasana hati yang positif sehingga menghilangkan emosi negatif.

"Anak-anak juga dapat menerapkan micro-break alias rehat sejenak untuk mencegah academic burnout. Waktu istirahat bagi anak dapat disesuaikan sesuai dengan kemampuannya untuk fokus pada suatu pekerjaan berdasarkan usia," kata Tioni.

"Pada anak sekolah dasar, setelah belajar selama 10-15 menit, ia dapat diberikan waktu istirahat sejenak terlebih dahulu," ujarnya.

Baca Juga: 4 Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Harga Diri Anak, Yuk Hindari!

Pada anak SMP dan SMA, sambung Tioni, mereka dapat belajar selama 20-30 menit sebelum beristirahat. Waktu istirahat dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang menenangkan seperti melakukan pernafasan atau stretching.

Waktu istirahat juga dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang disukai anak seperti menari, bernyanyi dan menikmati camilan. 

Untuk menjawab kebutuhan waktu rehat tersebut, PT United Family Food (UNIFAM) menghadirkan Pino Es Serut Buah sebagai salah satu solusi santapan camilan yang aman dan higienis bagi anak-anak.

Pino Es Serut Buah dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, B3, B6, dan B1. Bukan hanya menyegarkan dengan aneka rasa buah-buahan, menikmati Pino Es Serut Buah pun juga menyenangkan.

Dengan dibekukan dahulu, anak-anak akan merasakan sensasi tersendiri saat menyantap Pino Es Serut Buah. Sehingga, menyantap Pino Es Serut Buah tidak hanya menyenangkan namun juga bermanfaat baik. 

"Kami terus berinovasi mengembangkan produk yang cocok dengan selera keluarga Indonesia. Pino Es Serut Buah merupakan jawaban bagi para ibu sebagai pilihan camilan yang tidak hanya menyenangkan untuk dikonsumsi namun juga bermanfaat baik," ujar Anastasia A., Marketing Communication Manager UNIFAM, dalam keterangan tertulis, Senin (10/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News